Sunday 21 July 2013

Sajak-Sajak Karya M Kamil

Puasa
ditulis oleh : Mkamil

Disaat lagi tidur dengan pulas kita bangun
karena panggilan Allah datang.

untuk datang menunaikan iabadah
meskipun makan dengan spiring nasi

tapi itu adalah ibadah
mulia benar kehendak Allah

disiang hari kita harus menahan segala lapar,
nafsu, birahi dan keinginan yang melanggar
dalam rukun puasa.

ibadah di perbanyak adalah sangat mulia,
Allah akan memberikan imbalan yang agung

Manusia Serakah

oleh  M Kamil
banyak manusiayang sudah menyalahi kodrat dirinya
yang laki kadang seperti perempuan,
yang perempuan kadang maunya seperti laki-laki.

tidak mau menreima kenyataan,
menyesali dirinya sebagai orang miskin
menyesali dirinya sebagai orang yang tidak kaya.

tanpa mau menyadari,
aapakah yang telah dia terima,
tanpa mau ia menerima.

ketika dia dirasakan dalam keadaan berbuat salah,
tak mau di kritik,
tak dinyatakan ia salah.

Thursday 18 July 2013

Pertemuan

ditulis oleh Mkamil

selama ini slalu jadi harapan
berharap selalu bersama-sama
kini ada pertemuan

ini merasa selama ini hanyalah sebuah impian
kini menjadi kenyataan

semua aku pasrahkan pada Allah
semoga petemuan ini akan membawa berkah
akan berguna dam damai hingga masa akhirnya.

Tuesday 16 July 2013

DANA HIBAH

ditulis oleh M Kamil

ini adalah sebuah yayasan pendidikan yang sudah berdiri sejakn tahun 2001, kini baru bisa terlaksana
dalam pendidikan anak usia dini atau sering di sebut PAUD

pada saat ini perlu suatu pengembangan, untuk di tingkatkan lagi, sehingga terdapat kekurangan-keurangan, terutama kurangnya ruang belajar , namun untuk dapat membangun ruang belajar sangat kekurangan dana,
tidak mampu untuk mendirikan ruang baru,

kesulitannya adalah karena dana yang tidak ada,
karena itu, harus membeli tanah, untuk ruang belaja,
perlu pembangunan gedung baru,
perlu tenaga pengajar yang baru.

semua ini kami butuh dana yang tidak sedikit,
sangat mengaharpkan kiranya semua yang baca ini,
dapat membantu kami agar ini terlaksana,
tanpa bantuan kalian semua apalah artinya pendidikan yang kami jalankan selama ini.

paling tidak dari semua kebutuhan itu kami butuh dana,



sejumlah Rp.900 jutaan , sehingga untuk pembangunan gedung dan perluasan tanah pembangunan terlaksana.

Nafsu

oleh M Kamil
nafsu itu di miliki oleh tiap manusia yang ada di muka bumi ini
hanya saja ada yang mampu untuk mengendalikannya tetapi ada yang tidak
kalau ia mampu maka ia akan selamat kesorga

itulah hidup manusia kalau semunya mampu tentu akn tiada para ulama,
pasti ada mansuia yang selalu akan melanggar dan menuruti keinginan nanfsunya

nafsu ingin berzina, nafsu dengan harta yang banyak,
tetapi zaman dahulu kala, terdapat kisah,
bahwa nabi yusup pernah berhasil menahan nafsu,
karena ia ingin dajaka oleh siti zulaiha untuk berzina,
tapi ia tolak.

maka barang siapa yang berhasil menahan nafsu,
ketika tawaran untuk datang maka pahal yang besar akan ia dapat,
sungguh ia seorang pemuda yang tangguh ,
dan luar biasa sekali.

Monday 15 July 2013

Keinginan

oleh M Kamil
tiap manusia yang ada di muka bumi ini
akan selalu memiliki keinginan
itu keinginan selalu beda

oleh karena itu kita juga hendaknya sadar akan eaneragaman itu
namun yang namanya mansia di muka bumi ini
selau beda -beda akan keinginannya

Harta

oleh M Kamil
Siapa saja yang ada di muka bumi selauli ingin mendapatkan harta
hanya saja Allah ememberikannya denganberbagai cara

tidak ada yang sama
oleh arena itu terjadinya keasikan di muka bumi ini
keneka rgamanan ini hendaknya dipahami oleh tiap manusia
namun manusia itu sendiri yang tidak batnyak paham akan hal itu.

amnusia banyak yang menuntut hak saja tanpa sadar diri
akan kewajibanya pada Allah , pada sesama, pada alam yang ada
di sekitarnya

Sunday 14 July 2013

Musibah

oleh M Kamil
segala sesuatu yang ada di muka bumi ini
sudah pasti ada sebab dan akibatnya,
hanya saja kita manusia ini tak tahu mengaapa itu
terjadi tanpa kita diberutahu sebelumnya.

ini pertayaan yang sesungguhnya bukan yang aneh,
tetapi itu emang sudah terjadi,
bukankah inialah

berbagai pertanyaan yang ada
itu diantara tiap manusia,
berbagai macam dugaan yang ada,
karena itulah yang terjadi.

Friday 12 July 2013

ISTRI KE DUA



ISTRI KEDUA
Oleh : M K A M I L
 
Pekerjaan menuntut siapa saja agar dirinya dapat merasakan hasil dari pekerjaan itu, itu tidak  terkecuali siapa saja. Khususnya ia seorang pria dewasa, atau juga ia seorang wanita, bahkan anak-anak sekalipun kadangkala di tuntut untuk mencari hasil dari suatu pekerjaan tersebut.
Seorang pemuda kini berkerja pada suatu dinas pemerintah, orang kadangkala menyebutnya, itu adalah  kantor Dinas Pekerjaan Umum, atau Dinas PU itu yang lebih keren.
Pagi sekali ia mulai berangkat menuju kantornya, ia tergolong pria yang rajin berkerja,”Edi kemarilah, kau bawa berkas itu keruang saya, ya!”
Tanpa banyak bicara lagi Edi segera saja membawa berkas-berkas itu, sehingga dengan demikian ia dinilai dan di perhatikan sekali oleh kepala dinas waktu itu. “ini anak rajin sekali sepertinya ada bakat jadi pemimpin,”demikian gumam kepala dinas pekerjaan umum  yang bernama  Soleh.
Perhatian ini sempat menjadi pikiran bagi kepala dinas tersebut, apalagi Edi juga terlihat tampan, rajin dan ulet serta sangat berhati-hati dalam pekerjaannya, itulah yang menjadi nilai baginya.
“ya terima kasih, nanti jauh –jauh , kalau kau mau makan siang silahkan,”ungkap oleh kepala Dinas disaat Edi memberikan berkas  kepadanya, ia lalu segera meninggalkan ruang itu.
“Baik pak, saya makan siang dulu, saya makan di kantin kantor pak,”jawab Edi yang segera saja melangkah menuju kantin kantor dinas pekerjaan umum yang berada di jalan Ade Irma Suryani itu.
Seperti biasa yang namanya kantin itu akan selalu ramai di kunjungi oleh orang-orang untuk sekedar menghilangkan rasa lapar, atau sekedar menikmati segelas kopi manis atau lainya.

 

Thursday 11 July 2013

Sastra Budaya Dan Hari Kemerdekaan



Sastra Budaya Dan Hari Kemerdekaan
M Kamil
                                    Pengantar
Waktu itu aku masih di sekolah menengah atas, yang aku alami adalah sedikitnya buku-buku tentang karangan orang-orang terkenal tentang menulis sastra.

Mereka telah banyak menorehkan tentang sastra dan kebudayaan , hingga mereka ikut berjuang di era kemerdekaan  masa itu, Misalanya  , karya-karya  para sastrawan Indonesia saja, dimana kini mereka telah  tiada, yaitu cerpernis, novelis ,dramawan , penyair Toto Sudarso Bactiar, Husni Jamaludin, Piek Arsiyanto Supriyadi, Idrus Tintin, ,M Fudoli Zaini, Umar Kayam, Motingo Busye HS Djurtatap, B Jass, Mansur Samin, Ismail Marahimin, Ramadhan KH, Asrul Sani, Rendra, Muktar Lubis, Hamid Jabbar, Moh  Anwar, mereka dimasanya dengan gigih memperjuangkan sastra, semoga kita berharap mereka mendapat imbalan yang setimpal dari Allah, Amin.
Banyak lagi yang kalau kita sebut dan kita sampaikan mereka yang telah berjasa pada negeri ini tentang sastra, yang jadi pertayaan kita adalah, mengapa buku-buku sastra dimasa kepemimpinan rezim orde baru tidak di ajarkan tentang buku-buku sastra ?
Sepengetahuan saya yang masih banyak kekurangan tentang sastra ini , mereka yang di sempat dikarantinakan karya-karya mereka itu adalah, Hamzah Fansuri, Ronggowarsito, Raja Ali Haji,  Abdul Kadir Munsyi, Abdul Muis, Marah Rusli, Marco Kartodikromo, Hasan Mustapa, RA Kartini, Amir Hamzah, Chairil Anwar, Rivai Apin,  Nuraini Sani, Achadiat Kartamiharja, St Ali Sabana, HB Yasin, Umar Kayam, Muktar Lubis, Trisno Sumarjo, Iwan Simatupang, Motingo busye, Pramudya Ananta Tur, Hamka, AA Navis, Ali Hasymi, Asrul Sani, Rendra ,Wisran

Hadi, mereka telah tiada dan juga yang amsih ada, tapi kenangan untuk mereka tetap ada.
Sejak saat itu sesungguhnya betapa sulitnya saya ingin mencari bacaan buku sastra di tahun delapan puluhan itu, memang saya tidak sepandai mereka, apalagi ilmu saya masih sangat jauh dengan dibanding mereka.
Ternyata setelah tiga puluh tahun berlalu, kini dapatlah saya memperoleh suatu pelajaran, sastra itu sangat mahal sesugguhnya, karena disana disampaikan, secara etika, secara moral dan mengikuti perjalanan zaman, serta menyesuaikan diri dengan era dimasa itu sendiri.
Memang tidak pantas jika kita mengatakan, mengapa Sastra masa itu banyak yang dibreidel, diblokir, dikarantinakan, atau lebih mudah dimengerti karya-karya itu di matikan. Atau dibumi hanguskan oleh masa rezim orde baru.
Tapi manusia itu, memiliki suatu keinginan, dan keinginan itu adalah hak bagi setiap manusia yang ada di muka bumi, yang jadi pertanyaan lagi mengapa dimasa itu di halangi warga Indonesia untuk banyak membaca buku sastra, apalagi di sekolah-sekolah sangat tidak di perbolehkan sekali.
Sadar atau tidak sadar yang dihalangi itu pada akhirnya meledak juga, itu persitiwa reformasi, adalah puncak dari segala rintangan yang selama ini di kubur mati, aspirasi anak bangsa yang mau memberikan pencerahan pada mereka yang berkemaun untuk kemakmuran bangsa selanjutnya.
Kehalusan penulis masa itu, adalah mengungkapkan kejadian yang terselubung yang di dirikan oleh rezim orde baru, untuk dan agar anak bangsa tidak memiliki pemikiran yang brilian untuk sepenuhnya kemakmuran bangsa ini.
Tetapi yang di penjarakan bukan hanya ilmu sastra , tetapi budaya bangsa juga di batasi pada titik yang sudah di tentukan oleh pemerintah rezim orde baru, misalnya rakyat jangan banyak bicara soal politik, bagi masarakat yang memiliki mata pencaharian petani, urus saja itu soal tani, media elektornik atau televisi cukup ada televisi milik pemerintah.
Masayarakat yang tidak mampu dalam arti ekonomi lemah, jangan pernah berharap akan menduduki jabatan di pemerintah , apalagi bermimpi akan duduk sebagai orang terhormat dalam hal jabatan, yaitu yang ada di pemerintahhan, mulai dari jabatan gubernur, bupati, camat, lurah atau bahkan sampai ke rt sekalipun.
Tiga puluh tahun bangsa Indonesia yang di tanamkan sipat “kalau-kalau”, orang miskin jangan banyak makan ikan , nanti akan cacingan, orang miskin jangan panjang cita-cita, cukup sekolah dasar atau sekolah mengenah sudah cari pekerjaan.
Budaya jangan-jangan itu tertanam selama rezim orde baru, jangan banyak makan ikan nanti cacingan, jangan banyak baca buku nanti mata rusak, jangan banyak bertanya nanti orang tidak senang, jangan terlalu tinggi cita-cita nanti gila.
Akibatnya itu bertahan hingga tiga puluh tahun lamanya, banyak anak bangsa yang betul-betul sudah tertanam sipat menerima saja, padahal Allah sanga maha pencipta ingin manusia itu berkembang sesuai dengan kodratnya, karena tiap manusia yang ada di muka bumi ini adalah memiliki amanat yang mereka janjikan sendiri-sendiri.
Budaya kita di manapun itu, yang tua selalu ingin lebih di hormati, padahal kadangkala ia sendiri yang lebih tua tidak menunjukan penghormatanya pada yang lebih muda.
Terkadang ia terbiasa dengan perkataan kasar, tanpa etika, tetapi ia selalu ingin menunjukan moral dan etika  pada orang lainnya.
Nyata sudah kini, era reformasi datang, timbulalh segala keinginan, yang selama ini selalu ditahan-tahan, dipenjarakan, di bumi hanguskan. Datanglah masa kebebasan untuk beraspirasi, meskipun masih banyak yang berkata selalu ingin mengulang sejarah, masih enak di zaman orde baru.
Tapi okelah itu hak mereka juga untuk berpendapat, tapi  zaman tidak akan berulang kembali, yang harus kita hadapai adalah masa kini, masa yang kita duduki pada zaman ini.
Apakah budaya gotong royong masih berjalan, aakah budaya ramah tamah dan sopan santun masih ada di sekitar kita pada saat ini, masih adakah warga yang mau saling perduli dengan warga sekitarnya, yang perduli dengan keluhan warga di dekatnya, apakah masih ada warga yang mau berkorban mebantu tetangganya yang sedang dalam kesusahan yang tidak makan pada hari ini, mudah-mudahan  ini tidak terjadi, Berharap Allah akan mmebuka rahmat bagi kita semua dan mau saling tolong-menolong dalam kebaikan.
Kalau saja merdeka itu dapat dipahami dan mengerti oleh semua orang, alangkah indahnya kita hidup di dunia ini, karena kata Allah aku ciptakan jin dan manusia dimuka bumi ini adalah untuk beribadah kepadaku.
Seorang ulama saja belum begitu paham dengan arti kemerdekan, teramsuk saya, tetapi saya hanya menyampaikan suatu aspirasi, bukan berarti saya sangat paham dan mengerti, tetapi ini sebuah perjalanan anak manusia uyang ingin bersama semuanya untuk berbagi  kebaikan bahkan saya sendiri tidak tahu apakah ini suatu kebaikan, tetapi ini disampaikan dengan tulus dan iklas.
Manusia yang telah memahami akan suatu kemerdekaan, tentu ia akan memberikan peluang bagi orang lain, bagi bawahanya, bagi rakyatnya, bagi tetangganya, bagi sahabatnya, bagi dirinya sendiri. Yaitu agar memilki kesempatan untuk meraih dan menikmati kesempatan itu baginya.
Sayang sekali kemrdekaan itu hingga kini masih saja hanya dinikamti oleh mereka yang memiliki kekuasaan, meiliki keududukan, meiliki jabatan, meiliki keuangan yang banyak, tapi tidak kesempatan yang mereka berikan, untuk mereka yang benar-benar mampu untuk menjalani kehidupan,  yang sesungguhnya itu adalah milik orang lain, bukan di paksakan untuk saudara, untuk keluarga, untuk golongan, untuk kepentingan yang menguntung diri kita sendiri saja.
Ulma yang sebenarnya tak ingin ia menerima uang hanya karena ia pandai membaca alquran, atau hanya karena ia pandai berceramah di muka umum  menyampaikan amanah Allah, semoga hal ini Allah yang mendengarkan juga mengampuni kita yang sudah banyak bicara, bahkan berani menyampaikan yang sesungguhnya pembaca adalah lebih banyak yang mengerti, tapi bukan mengajari atau menggurui, sekali lagi hanya untuk mengajak pembaca juga ikut menyampaikan aspirasinya. Lewat ROMAN, apakah itu itu saran dan petunjuk tentang ilmu bahasa dan tatabahas tentang budaya bangsa, marilah ikut bersama kami di ROMAN, untuk menyampaikan buah pikiranya, harapan kita kita semua ini juga jalan ibadah
Penutup
Kita  berharap  semoga saja kedepan disemua sekolah dan juga mulai dari tingkat sekolah dasar, itu selalu diberikan peluang bagi murid-muridnya untuk belajar menulis dan mengarang.
Dorong siswa-siswa untuk banyak membaca bagi yang masih tingkat sekolah dasar, atau yang masih tingkat sekolah menengah pertama, agar tingkat ilmu bahasa mereka berkembang dengan baik.
Kalau nanti yang di tingkat sekolah menengah atas alangkah baiknya, program untuk mereka selalu di terapkan mangarang dan  menulis, itu di laksanakan batas kemampuan mereka sendiri.
Budaya tolong menong pada saat ini sepertinya sudah mulai memudar, ketidak pedulian pada sesama sudah banyak terlihat, apakah ini suatu perubahan zaman, atau hasil masa lalu yang selalu di tonjolkan hanya untuk kepentingan makan saja, tiada perduli apakah itu halal atau itu haram, yang penting keinginan itu tercapai.
Keterbukaan artinya kita bersama-sama iklas untuk meberikan kesempatan agar pada orang lain yang benar-benar memiliki kemampuan untuk menduduki jabatan itu, untuk memimpin nya, untuk melaksanakannya, bukan dipaksakan pada orang lain yang sesungguhnya ia tidak memiliki ide yang kreatip untuk pekerjaan tersebut, malang negeri ini kalau tetap memkasakan keinginan pada keluarga yang tidak mampu untuk memikul pekerjaan yang bukan bidangnya, maka jangan buat negeri ini hancur karena kita sendiri, tetapi peliharalah dengan baik dan bersama-sama anak bangsa memahami bahasa kehidupan dirinya sendiri.

Doa setelah sholat




1.       BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM
ALHAMDU LILLAAHI RABBIL 'AALAMIIN. HAMDAY YU-WAAFII NI'AMAHUU WA YUKAAFI'U MAZIIDAH. YAA RABBANAA LAKALHAMDU WA LAKASY SYUKRU KA-MAA YAMBAGHIILIJALAALIWAJHIKA WA 'AZHIIMISUL-THAANIK.

Artinya:
"Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Pujian yang sebanding dengan nikmat-nikmat-Nya dan menjamin tambahannya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, dan bagi-Mu-lah segala syukur, sebagaimana layak bagi keluhuran Zat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu."

2.       ALLAAHUMMA SHALLIWASALLIM 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIW WA 'ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. SHALA ATAN TUN AJIHNAA BÍHAA MINJAMII'IL AHWAALI WAL AAFAAT. WA TAQDHII LANAA BIHAA JAMII'AL HAAJAAT. WA TUTHAHHIRUNAA BIHAA MIN JAMII'IS SAYYI'AAT. W ATARFA ' UN A A BIHAA 'INDAKA ' A'LADDARAJAAT. WA TUBALLIGHUNAA BIHAA AQSHAL GHAAYAATI MIN JAMII'IL KHAIRAATIFIL HAYAATIWA BA'DAL MAMAAT. INNAHU SAMII'UN QARIIBUM MUJIIBUD DA'AWAAT WAYAA QAADHIYAL HAAJAAT.

Artinya:
"Wahai Allah! Limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi Muhammad, dan keluarganya. Yaitu rahmat yang dapat menyelamatkan kami dari segala ketakutan dan penyakit, yang dapat memenuhi segala kebutuhan kami, yang dapat men-sucikan diri kami dari segala keburukan, yang dapat mengangkat kami ke derajat tertinggi di sisi-Mu, dan yang dapat menyampaikan kami kepada tujuan maksimal dari segala kebaikan, baik semasa hidup maupun sesudah mati. Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Mendengar, Mahadekat, lagi Maha Memperkenankan segala doa dan pemohonan, wahai Zat Yang MahaMemenuhi segala kebutuhan (hamba-Nya)"

3.       ALLAAHUMMA INNAA NAS'ALUKA SALAAMATAN FTDDIINI WADDUN-YAA WAL AAKHIRAH. WA 'AAFIYA-TAN FIL JASADI WA SHIHHATAN FIL BADANI WA ZIYAADATAN FIL 'ILMI WA BARAKATAN FIRRIZQI WA TAUB ATAN QABLAL MAUT WA RAHM ATAN 'INDALMAUT WA MAGHFIRATAN BA'D AL MAUT. ALLAAHUMMA HAWWIN 'ALAINAA FII SAKARAATIL MAUT WAN NAJAATA MINAN NAARI WAL 'AFWA 'INDAL HISAAB.

Artinya:
"Wahai Allah! Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kesejahteraan dalam agama, dunia dan akhirat, keafiatan jasad, kesehatan badan, tambahan ilmu, keberkahan rezeki, taubat sebelum datang maut, rahmat pada saat datang maut, dan ampunan setelah datang maut. Wahai Allah! Permudahlah kami dalam menghadapi sakratul maut, (berilah kami) keselamatan dari api neraka, dan ampunan pada saat dilaksanakan hisab."

4.       ALLAAHUMMA INNAA NA'UUDZU BIKA MIN AL' AJZI WAL KASALI WAL BUKHLI WAL HARAMI WA 'ADZAABIL QABRI.

Artinya:
"Wahai Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari sifat lemah, malas, kikir, pikun dan dari azab kubur."

5.       ALLAAHUMMAINNAA NA'UUDZU BIKA MIN 'ILMIN LAA YANFA' W AMIN QALBIN LAA YAKHSYA' W AMIN NAFSIN LAA TASYBA' WAMIN DA'WATIN LAA YUSTAJAABU LAHAA.

Artinya:
"Wahai Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu', dari jiwa yang tidak kenal puas, dan dari doa yang tak terkabul.

6.       RABBANAGH FIRLANAA DZUNUUBANAA WA LIWAA-LIDIINAA WALIMASYAAYIKHINAA WA LIMU'ALLI-MIENAA WA LIMAN LAHUU H AQQUN' ALAIN AA WA LIM AN AHABBA WA AHSANA ILAINAA WA LiKAAFFATIL MUS LIMUN A AJMA'IIN.

Artinya:
"Wahai Tuhan kami! Ampunilah dosa-dosa kami, dosa-dosa orang tua kami, para sesepuh kami, para guru kami, orang-orang yang mempunyai hak atas kami, orang-orang yang cinta dan berbuat baik kepada kami, dan seluruh umat Islam."

7.       RABBANAA TAQABBAL MINNAA INNAKA ANTAS SAMII'UL 'ALIIM, WA TUB 'ALAINAA INNAKA ANTAT TA WWA ABUR RAHIIM.

Artinya:
"Wahai Tuhan kami! Perkenankanlah (permohonan) dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang."

8.      RABBANAA AATTNAA FIDDUN-YAA HASANAH, WA FIL AAKHIRATI HASANAH, WA QINAA 'ADZAABAN NAAR.

Artinya:
"Wahai Tuhan kami! Berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat, dan selamatkanlah kami dari siksa neraka."''

9.       WASHALLALLAAHU 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMA-DIN WA'ALAA AALIHIWA SHAHBIHIIWA SALLAM, WAL HAMDU LILLAAHIRABBIL 'AALAMIIN.
Artinya:
10.   "Semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya, dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."



Sorga atau neraka

 Sorga itu sudah ada di dunia Hanya sedikit yang mau Banyak manusia lebih memilih dunia Jika dalam gembira kau gelisah Jika dalam susah kau ...