Monday 26 May 2014

HM Alfajri Zabidi Spd MM Mpdi : Meningkatkan Kerukunan Umat Beragama

HM Alfajri Zabidi Spd MM Mpdi : Meningkatkan Kerukunan Umat Beragama Perkembangan agama akan selalu di ikuti berbagai pendapat dan juga berbagai pola yang di lakukan oleh manusia yang beragama, sehingga kadangkala adat sangat mendekati pola melakukan ibadah itu sendiri. Berikut wawancara media dengan Kepala Kantor Agama Kota Palembang H M Alfajari Zabidi Spd .MM. Mpdi di ruang kerjanya beberapa waktu lalu, berbicara masalah agama, terutama masyarakat kota Palembang yang taat beragama, rukun, sejahtera lahir dan batin, apa visi dari inplikasinya meningkatkan kerukunan antar umat yang beragama, lanjutnya. Kerukunan umat beragama itu kata Alfajri, ada tiga, umat beragama, artinya berbeda , inter umat beragma itu orang seagama, kalau kita bicara agama yang ada di Indonesia, itu ada enam , Islam, katolik, protestan, budha, kristen, konghucu, tambahnya. Ditegaskan oleh Alfajri, kalau bicara masalah aliran, yang berkembang di masyarakat itu masuk dalam koridor Islam, misalnya cara orang padang lain, karena ia banyak kemuhamdiyaahan, karena ini pengaruh Imam Bonjol dahulu, kalau Jawa Timur juga lain ia nahdatul ulama, itu ada dasar nya semua, lalu di Jogyakarta itu sejarahnya dari Kha Ahmad Dahlan, tambahnya. Pengaruh kota itu karena sibuk, kalau di desa tentunya lain, jadi kondisi keadaan juga mempengaruhi, kalau ada yang meninggal menghibur diri, dengan pengajiaan itu juga benar, lalu kalau kumpul itu makan apa, lebih baik di berikan pada anak yatim itu juga baik, tapi kalau itu untuk sedekah juga baik, yang penting kita itu akor,ungkapnya kembali. Kita harapkan umat beragama di Palembang ini akor, kristen juga ada berbagai aliran, HKBP, silangkan berkembang agama tapi ikuti aturan negara, mesjid juga ada aturan, mau mendirikan gereja juga ada aturan,lanjutnya. Sesungguhnya Islam itu adalah satu, yaitu Alquran dan nabi, kalau ahmadiyah itu mengaku Islam tapi nabi bukan Nabi Muhammad, itu maka belum juga selesai, silahkan mau mendirikan agama tapi jangan Islam, yang namanya Islam itu nabi Muhammad, kitabnya Alquran, kristen itu injil, karena negara ini adalah negara yang memiliki agama.Mari kita laksanakan beragama dengan baik, masalah keyakinan itu adalah masing-masing.@mil

Sunday 25 May 2014

PILIH Presiden Yang sederhana

oleh : M Kamil apabila kita ingin memilih sesuatu tentu itu yang pertama kali menilai sudut mampaatnya, apakah itu berguna bagi kita, tetapi kalau kita akan memilih seorang pemimpin tentu saaja yang kita butuhkan adalah apakah dia mampu untuk selalu memilikirkan orang-orang yang di pimpinya. kalau ia hanya berpikir untuk dirinya saja, maka itu tidak layak untuk di pilih, lalau bagaimana kita tahu kalau ia memang memikirkanya rakyatanya? kita kit aperhatikan sebelum ia menjadi pempinnya bagaimana, cara ia memimpin rumah tangganya bagaimana, cara memimpin memimpin anggotanya bagaimana, cara ia emmimpin golonganya bagaimana. kalau sampai ia memimpin keluarganya saja sudah tidak mampu, bagaimana kalau ia kita peilih untuk memimpin negeri ini, apakah tidak mungkin negeri ini akan menjadi kacau balau di buatnya, lalau kalau ia saja selalu bertindak dengan secara keras dan kekerasana apakah mau negeri ini akan dia atur dengan kekerasan. mari kita kembali pada seruan rasul Allah yaitu Nabi besar Muhammad sawlawllah alai salam yang menygatakan bahwa pilih pemimpin itu yang sederhana, yaitu sederhana dalam bahasanya, sederhana dala kehidupannya, ia mndiri , memiliki keahlian dalam memimpin , memimiki keahlian dalam ilmu agama. seorang pemimpin itu adalah sebagai hidupnya milik rakyatnya, tidak mau ia disanjung-sangjung, tidak amu ia di agung-agungkan, tidak mau ia mewah-mewah, tidak memkasakan keinginannya, adil dalam bertindaknya. lihat sisi hidupnya, apakah ia telah banyak memberikan kemampuannya untuk rakyat, pakah ia tidak pernah melakukan tindakan kekerasan terhadap rakyat, baik itu secara kriminal, apalagi secara berkelompok demi kepentinga golongan, lalu ia mengorbankan orang lain. bagaimana selanjutnya itu dalah tinggla di tangan kita semua, karena pada intinya memilih itu tentu saja sama dengan orang memilih, kalau yang memilih itu orang-orangnya senanag dengan kekerasan pasti ia senang dengan pemimpin yang keras dan kejam.@mil

Thursday 1 May 2014

Presiden Di Tahun Pemilu 2014 Paling Lama Dua Tahun

Di tulis oleh : M Kamil Jadi pertanyaan mengapa kita berkata demikian ? pertama kali jawabanya adalah karena, pemenang pemilu tahu 2014 ini tidak menang mutlak, sehingga harus memerlukan koalisi, maka dari itu kalau partai memerlukan koalisi maka kedudukan mereka tidaklah mutlak pula. lalu apa yang akan terjadi ? lagi kita bertanya, jawabnya karena akan terjadi perundingan alotdalam kabinet, sementara bagi yang kalah akan mulai membuat pengaruh di luar kabinet yang ada. Dimana mulai pengaruh yang menrong-rong kedudukan kabinet mendatang, artinya akan terjadi saling pngaruhi antara kabinet yang ada dengan para anggota yang sudah masukdalam kabinet. akan muncul pihak-pihak yang akan sangat besar mempengaruhi kedudukan kabinet tersebut, yang jadi pertanyaan dimana pengaruhnya? Jawabnya adalah terletak di partai Islam, kalau partai Islam tidak dari awal sudah di pecah, maka sutradara untuk mlakoni sandiwara permaninan politik di tubh partai Islam itu akan merubah arah negara Indonesia. lalu apa yang harus di lakukan oleh pemimpin, terpenting adlah memberikan pelayanan yang terbaik pada rakyatnya, soal kalau ada pihak yang akan terus merong-rong kedudukan kabinet silahkan, itu tak dapat di halangi, tapi berikan pelayanan yang terbaik yang sangat di butuhkan rakyat. maka ini yang menjadi benteng bagi pemimpin, kalau rakyat sudah di berikan pelayanan yang terbaik, maka rakyat yang akan menjadi pendudkung kabinet. maka itu jangan abaikan cita-cita sejahterakan rakyat Indonesia, rakyat itu bukan di jadikan sebagai alt untuk kemamuran pemimpin, tapi pemimpin itu adalah playan bagi rakyatnya.

Sorga atau neraka

 Sorga itu sudah ada di dunia Hanya sedikit yang mau Banyak manusia lebih memilih dunia Jika dalam gembira kau gelisah Jika dalam susah kau ...