Thursday, 30 June 2011

Palembang-R S ST Khodijah Mengabaikan Pasien

Bagaimanapun juga, pemerintah mendirikan rumah adalah untuk  kepentingan masarakat, bukan atas kepentingan pribadi, atau kelompok, atau keluarga, tetapi terkadang yang terjadi sebaliknya, penerimaan pasien pilih kasih, tebang pilih, ini yang terjdi.
Jika saja petugas ini menyadari bahwa ia telah melanggar Undang-undang kitab Hukum Pidana pada pasal, 304 yang berbunyi"barang siapa dengan sengaja menempatkan atau membiarkan seorang dalam keadaan sengsara,padahal menurut hukum  yang berlaku baginya atau karena persetujuan dia wajib memberi kehidupan, perawatan atau pemeliharaan kepada orang itu, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan......
Hal ini terjadi pada Rumah sakit Siti Khodijah, persitiwa sebagai berikut, seorang perempuan datang yang bernama Fitri menyatakan "bawa pada Jumat tanggal 24 Juni 2011 sekitar pukul 19 .30 WIB, ia mengatakan.
"saya membawa keponakan saya, ke rumah sakit ST Khodijah yang bernama Irsyad, umur lima tahun, karena mengalami luka yang sangat serius dibagian tangan kirinya akibat di pukul anak tetangga.
Masih disampaikan oleh Fitri, pada saat sampai di ruang UGD , langsung dirawat oleh petugas, menurut penjelasan petugas, pasien ini akan dirawat inap, lalu ia mengajurkan untuk memeilih kelas inap,tgasnya.
"jadi kami minta kelas yang terbaiklah, lalu pasien itu dilakukan rongent dan hasilnya, dinyatakan dalam keadaan luka, luka pasien tidak apa-apa,ungkap Fitri.
Pada saat itu aku Fitri lagi, datanglah seorang perawat yang mengatakan bahwa, seluruh kamr dalam keadaan penuh, kami minta pada kamar mana saja ternyata pasien di tempatkan pada runag yang sangat tidak nyaman sekali, kondisinya panas, tanpa dilengkapi dengan pendingin(kipas angin atau AC).
Diruang itu kata Fitri, terdapat lima atau enam orang saja, kami menunggu cukup lama diruang itu, karena khwatir dengan kondisi yang terjadi, kami , kenapa lama sekali, kami khwatir dengan anak ini. Pada saat itu perawat menjawab bahwa dokter tidak ada, belum datang.
Karena kondisi dalam ruangan itu panas sekali, kata fitri"kami tanyakan apakah tidak ada kipas anginya,jawab perawat yang bernama Muslina itu, kalau mau kipas angin bawa sendiri saja dari rumah."
Diakui Fitri, kami sebagai seorang yang patut dilayani, merasa ini suatu perbuatan yang sangat mengabaikan, mengganggap enteng masalah, sepertinya tidak melakukan pelayanan yang baik dan tidak sopan,ungkapnya.(kamil)

Overa Kampung

OVERA KAMPUNG
Ngopi Di Warung
Disaat itu, seorang laki-laki baru saja masuk kewarung kopi, ia istirahat dari menarik becak, saat dia di dalam warung, ia berkata," Pak kopi segelas, dan ketan satu piring."

Pada saat itu, ia langsung saja makan ketan dan sambil minum kopi satu gelas, ketika ketan sudah habis dan dia masih akan menghabiskan kopinya.

Datanglah seorang temanya, ia berkata lantang"Hei...! Cakok apa kau tidak puasa."

Tentu saja mendengar teriakan dari temanya itu cakok, menjawab dengan cepat,"aduh akau baru ingat, kalau aku lagi puasa, bagaimana ya?"

"Kalau kau lupa, maka kau itu masih puasa, "jawab teman nya yang baru datang itu,dengan lantang pula.

"Nah kalau begitu, masih puasa aku,"jawabnya dengan tersenyum, juga dibarengi  dengan tawa oleh teman-temanya yang bearada di tempat itu.(Kamil)

A N A K

A N A K

Lahir anak adalah kerjasama yang baik kedua orang tua
Tapi anak bukan barang peliharaan
Anak merupakan titipan
Diciptakan oleh yang kuasa.

Tidak anak karena kehendak kita
Bukan sama sekali
Tapi dia ada karena sudah kehendak
Anak bukan milik kita

Hanya kita memiliki kewajiban untuk memberikan kehidupan
Tapi hidupnya bukan milik kita
Dia akan tumbuh sesuai aturan dirinya
walau kau paksakan
                                                                                    Aktivitas anak-anak di masa pertumbuhan(PAUD)
Anak akan jadi seperti sudah tertulis
ia ada untuk kita bimbing
tapi bukan milik kita
Anak milik dia sendiri

Tidak ada paksaan
bukan pula budak bagi kita
tapi dia adalah bukti
bahwa kita pernah ada

Seperti kita dulu ada
bahwa esok kita tidak ada
Anak yang hanya melihat kita ada

Anak tercipta untuk dirinya sendiri.(kamil)                     Semangat  yang di rasakan anak-anak ini(potoKamil)

Palembang, Akad Nikah Secara Islam

Palembang, Akad NIkah Secara Islam
INI adalah salah satu dari kewajiban dari seorang umat Islam, yaitu NIkah, maka ia akan dianggap sah sebagai umat Islam jika ia nikah secara sah, ini salah akad nikah ditahun 1990, dimana akad nikah itu adalah wajib bagi laki-laki yang sudah mampu, atau juga perempuan yang mampu.
Oleh karena itu sangat dianjurkan jika laki-laki itu sudah memiliki suatu kemampuan untuk nikah, maka ia wajib nikah, pertanyaan mengapa karena kalau tidak khawatir ia akan nikah diam-diaman dengan wanita.
Dianjurkan laki-laki dan perempuan karaena itu wajib, kalau tidak itu akan mengundang wabah dan musibah, karena ia akan selalu melakukan perbuatan yang dilarang, laki-laki atau perempuan yang sudah nikah saja, kadang-kadang masih saja melakukan perbuatan diluar nikah, alias nyeleweng, atau alias selingkuh.
Ini merupakan upacara yang sangat sakral bagi seorang laki-laki dan juga seorang perempuan, maka waktu itu perlu disaksikan oleh orang lain, alias oleh tetangga, sehingga dengan demikian mereka menjadi sebagai suami istri.(kamil)

Kantor Gubernur Sumsel Di Jaga Mahluk Berjubah

Ketika solat isak telah berlalu, seorang pegawai kantor gubernur Sumsel bertugas seorang polisi pamong praja.
bernama Margani nama orang tersebut, ia sangat menegangkan ungkapnya pada Mistik waktu itu.
hal ini tentu saja tak akan pernah dilupakanya, sepanjang hidupnya.
Saat itu petugas abdi negara itu, sedang santai di halaman kantor Gubernur Sumsel itu, tepatnya ia berada di didekat tiang bendera.
Menjelang malam Margani dan kawan-kawan masih berada di halaman itu"saat itu saya meninggalkan teman, tentu saja untuk melakukan sholat."tutur Margani.
Margani berjalan menuju ruang bawah kantor Pemerintah Sumsel , tepatnya berada di bawah ruang kerja Sekda saat itu, Pada saat akan  masuk ruangan, atau dibagian kiri kantor Gubernur Sumsel, tepatnya dibagian kiri tangga naik.
Pada saat itu kamar mandi terdengar ada seorang yang sedang mandi, sehingga Margani berniat ingin melihat, siapa yang sedang mandi, sekalin itu ia ingin mengambil senter.
Setelah diperiksa di kamar mandi itu, ternyata bekas suara orang mandi itu ,tidak ada sama sekali bekas tumpahan air itu tidak ada. "tetesanair itu tidak ada", sambil merenung ia berkata. "lalu siapa yang telah menu pahkan air tersebut ?" bisik Margani  sambil bergugam keanehan.
Mengalami ini Margani penasaran, bulu kuduk tetap merinding. ruangan itu tetap di periksa, ternyata betul didalam bak mandi itu juga tak ada airnya.ruangan juga ternyata kosong tidak ad aliran air. "ini jelas bukan manusia, kalau begitu ada mahkluk lain, tetapi biarlah ia tidak mengganggu, ujarnya membatin. untuk ituMargarani pindah ke lkasi lain untuk mengambil wuduk.
Dilain tempat ketika menjelang maam kawan-kawan petugas diserang kantuk berat, lau tidurab diteras kantor pemprot Sumsel.entah apa sebabnya kata kawan polisi pamong praja malam itu ngantuk berat. untuk itu mereka tiduran di kantor.
Belum lama waktu berselang mendadak kawan-kawan Margani terbangun. ternya saat kawan terkantuk berat tiba-tiba saja sesosok tubuh melewati meraka, salah seorang polisi pamong praja itu melihat, bahwa orang berjubah itu lewat begitu saja ."orang berjubah itu itu lewat dengan menebus kaca begitu saja, senbari bunyi yang begitu keras terdengar." ungkap Margani sambil duduk di ruang tunggu gubernur. mendadak serontak polisi pamong praja itu terbangun, mata mereka ter belalak dan terpaku.
"ini sayyyyya nilai adalah hantu penjaga kantor pemeprop sumsel, kedatangannya itu tentu mengingatkan orang-orang yang berada disini agar waspada," kata Margani mengungkapkan pengalamannya pada Patroli Kota.
Harapan margani, "harusnya kita menyadari bahwa mahluk saja dapat membantu manusia agar selau waspada, lalu kenapa kita sesama manusia tak ingin saling membantu dalam hal kebaikan , itu peringatan bagi kita semua, karena telah lupa akan kordinatnya kita sebagai hamba allah.





   

Palembang, Anak Rekreasi Di Museum Bala Putra Dewa

Anak Rekreasi Di Museum Bala Putra Dewa
Ini adalah merupakan salah satu tempat wisata sejarah yang ada di kota Palembang, banyak anak sekoalh diwaktu libur barulah mereka mengadakan kegiatan ini, mulai dari dalam kota hingga dengan luar kota.
Mulai dari tingkat SD , SMP dan juga SMA, yang ada di kota Palembang, atau juga datang dari luar kota yang ada di kota Palembang,(kamil)

Palembang,Aktivitas Anak Dididik PAUD TERAS

                                           Palembang, Aktivitas Anak Didik Paud TERAS  (kamil)
Inilah adalah salah satu aktivitas kegiatan yang dijalan di Yayasan TERAS, yang merupakan bagian bidang pendidikan, yaitu Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD),
Kegiatan ini sudah berjalan selama lima tahun, hingga sampai dengan kini belum ada para dermawan yang mau, untuk mengulurkan tangan demi dunia pendidikan, ini khususnya yang berada di kota Palembang.
harapan Pembina dari lembaga TERAS tentu saja mengharapkan agar adanya  uluran tangan dari pihak yang mau untuk bersama-sama membantu lembaga ini, ini juga adalah bagian dari lembaga yang lebih bertujuan sosial, oleh karana itu berupaya agar dunia pendidikan dapat berjalan, salah lembaga swasta yang telah membantu adalah dari BANK SUMSEL BABEL, terima kasih kami sampaikan.(Kamil)  

Palembang, Proyek PNPM Di Banyuasin Bermasalh


Proyek PNPM Di Banyuasin DiDuga Bermasalah
Ketika program pemerintah berjalan tidak ada yang akan melakukan kesalahan dalam proyek itu, hanya ketika para pelaku proyek yang menjalankan maka mulia timbul permasalahan.
Proyek PNPM di Desa Mulia Sari.
Salah satu proyek itu adalah yang berada di Desa Mulya Sari jembatan tiga Telang dua , kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, pada anggaran tahun 2010, hal  ini dipertanyakan masarakat setempat.
Salah satu warga yang berada di sekitar Desa Mulya Sari, dan selaku tokoh masarakaat  Ali Hanafiah menyatakan pada Mistik, dari hasil pantauan kami baru-baru ini, kegiatan Ris PNPM Mandiri yang berada di Desa Mulya Sari, jembatan tiga Telang dua, Kecamatan Tanjung Lago, kabupaten Banyuasin, bahwa pekerjaan fisiknya diborongkan kepada orang lain,tambahnya.
Juga kata Ali, pekerjaan dengan memakai alat penggali exavator sedangkan proyek tersebut , seharusnya di kerjakan dengan tenaga masarakat setempat, yang berekonomi lemah, sesuai dengan program pemerintah, untuk pemebrdayaan masarakat desa.
Masih keterangan Ali, pelaksanaan hanya penimbunan badan jalan, dengan tanah galian setempat untuk jalan  penghubung Desa sepanjang 4 km, dalam papan nama disebutkan proyek sepanjang 2300 meter, lebar 6 meter dengan tebal penimbunan 60 cm, tegasnya.
Tetapi dari hasil penjelasan masarakat setempat, hal ini diborongkan dengan rincian Rp 25 juta perkm, dengan sepanjang jalan 4 km, dengan menggunakan alat exavator, sedangkan dana yang di anggarkan adalah Rp 245 juta, maka di duga telah di dirugikan negara sebesar Rp 145 juta.
Diakui Ali, bahwa juga di duga ada oknum PU yang telah menerima dana sebesar Rp 35 juta pertitik proyek yang ada di kecamatan Tajung Lago tersebut,ungkapnya.
Menanggapi hal ini kepala Desa Mulya Sari Wakidi dalam keterangan surat yang disampaikanya, sesungguhnya kami sangat berterima kasih dengan perhatian warga terhadap pembangunan proyek tersebut,tegasnya.
Kami menanggapi masalah RIS PNPM itu bahwa atas kemupakatan warga dan setuju untuk menyewa alat exavator, karena menimbang segala sesuatunya,apalagi diwaktu itu musim hujan, kalau dikerjakan secara manual masarakat tidak akan sanggup, masarakata hanya dilibatkan untuk pembersihan saja.
Masih dinyatakan oleh kades Mulya sari Wakidi, bahwa pembangunan jalan RIS PNPM tahun anggaran 2010 itu dikerjakan sepanjang 8 km, jadi bukan 4 km, juga tidak benar bahwa ada oknum PU yang menerima uang suap Rp tersebut, itu tidak benar.
Proyek PNPM Di Desa Purwosari
Juga informasi masarakat dari Desa Purwosari  jembatan satu Telang dua, kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin anggaran tahun 2010, yaitu mengenai proyek RIS PNPM Mandiri.
Menurut tokoh masarakat setempat Ali Hanafiah  kepada Patroli mengatakan, bahwa proyek RIS PNPM mandiri bahwa pekerjaan fisiknya di borongkan,juga menggunakan alat exavator, padahal harusnya proyek itu dikerjakan oleh masarakat setempat,ujarnya.
Pelaksanaan proyek tersebut hanya penimbunan badan jalan, dengan tanah galian,padahal seharusnya dikerjakan bersama masarakat setempat, yang berekonomi lemah,ujar Ali.
Proyek dikerjakan sepanjang 4 km,dengan menggunakan alat exavator,dana sewa exavator Rp 25 juta perkm, tidak ada papan proyek, dinilai bahwa telah merugikan negara sebesar Rp 145 juta, diduga ada oknum  PU menerima uang suap, dalam pengerjaan proyek ini,tegas Ali.
Proyek PNPM Di Desa Telang Sari
Informasi yang di dapat bahwa proyek ini dikerkan  dengan pemborong, serta menggunakan alat exavator, sedangkan seharusnya itu dikerjakan secara bersama-sama masarakat, yang melibatkan masarakat ekonomi lemah,ungkap Ali.
Pekerjaan kegiatan RIS PNPM Mandiri  di desa Telang Sari, pembuatan dan penimbunan badan jalan  yang juga di borongkan,Rp 25 juta perkm, proyek yang dikerjakan sepanjang 500 meter dan lebar 3 meter, dengan ketebalan10 cm,diduga negara dirugikan dengan dana Rp 165 juta.
Menjawab masalah ini kepala Desa Telang Sari Kaulan menyatakan, fisik galian bukan diborongkan , sewa alat exavator itu sesuai dengan berita acara yang dibuat, penggalian tanah sepanjang 4050 meter, sewa alat Rp 400.000 perjam, tidak ada pungutan apapaun,tegasnya. @mil

Dibangunnya Irigasi Air Nibung




Dibangunnya  Irigasi Air Nibung
Dimanapun pembangunan itu adalah bertujuan mulia, apalagi itu untuk kepeningan masarakat setempat, hanya saja ketika pembangunan itu berjalan mulai terjadi nya penyalahgunaan oleh oknum –oknum yang selalu ingin mencari keuntungan.
Seorang tokoh masarakat yang berada di Irigasi Air Nibung Beringin Indah, yaitu Drs H M Djohan Qoyim M pdi dikediamanya menyatakan, pesan orang tua, pada saat kau pulang dari Dyogyakarta nanti, kau pulanglah kedesa, untuk membangun proyek ini, karena kami sudah banyak habis unang untuk membangunnya.
Masih di kisahkan oleh Djohan, di masa  kau nanti, kami percayakan pada kamu, kamu seorang sarjana, pada tahun 1974, aku pulang,”sambung Djohan,” pada waktu itu saya temuilah Kindo Kamis Almarhum, bersama dengan masarakat setempat, mana janji untuk membangun proyek irigasi waktu itu.
Maka kami musawaeah, pada waktu itu kepala proyeknya, itu bawah bukit batu, pada saat itu juga, aku siapkan kertas, itu untuk menggambar lokasi proyek, setelah itu gambar di ajukan pada PU Pengairan di Lahat, ditemuilah Muhajir.
Diungkap Djohan, ini gambar proyek,  ini berada di desa air Nibung, bukit batu hingga persawahan, mereka bilang tidak ada uang untuk turun, karena ini bulan tua, maka pada tahun 1974 diberikan uang Rp 70.000,-.
Pada saat berada di desa Air Nibung,tegas Djohan, kami segera membentuk  sebuah  panitia, terbetuklah panitia dengan anggota sebelas orang, pada saat itu terkumpullah uang Rp 150 000,-. Pagi rombongan PU pengairan itu datang, di lokasi air nibung kecamatan Muara Pinang, kini kecamatan itu di  rubah menjadi Lintang Kanan, tambahanya.
Satu bulan kemudian dimulai lakukan pengukuran, itu dimulai tahun 1975, bersama masarakat melakukan pngukuran proyek tersebut,  Pengukuran ini di ketuai oleh Muhajir, Sepanjang 1040 meter,tegasnya.
Pengerjaan proyek di mulai pada tahun 1976, Rp. 30 756.000,-  selanjutnya dilakukan serahterima , pemborong pada waktu itu adalah CV Aritonang, jadi proyek ini dapat di selsaikan pada tahun 1976.
Dilanjutkan Djohan, terjdilah pada tahun 1977 proyek itu amblas, kami lakukan lagi perundingan dengan DPRD Lahat, diperbaikilah kembali di tahun itu,katanya.
Ditahun 1987 pembangunan itu dilanjutkan kembali, pada tahun itu  proyek irigasi Air Nibung dikerjakan oleh Djohan Bahar, selanjutnya pembangunan proyek itu kembali diabangun pada tahun 2008, pernah di ajukan pada pimpinan Gubernur Syarial, namun usulan ini di tolak.
Ditahun 2010 saya menemui Gubernur Alex Noerdin, sehingga ditahun 2011 perencanaan pembangunan proyek irigasi Air Nibung dibangun, pada Januari tahun 2011, Sehingga pembangunan proyek          irigasi ini dengan dana Rp 933. 070.000.
Pengerjaan proyek ini dilakukan tahun 2011 bulan Maret, dikerjakan tepat bulan April, membangun siring anak, dan itu diperintahkan oleh Raka Kades Desa Air Nibung, proyek dialihkan lokasi oleh Kades Raka tersebut.(kamil)

Wednesday, 29 June 2011

Palembang, UIN Tahun 2012 Berdiri

U IN Tahun 2012 Berdiri Di Palembang

Palembang, U I N Tahun 2012 Berdiri
Sebentar lagi impian  Sumatera Selatan akan berdiri Universitas Islam negeri(UIN) segera tercapai, harapan akan melahirkan Ulul Ilmi, para Ulma , akan lahir Ulul Albab, ulul Amwal. Bank Dunia telah sepkat  membantu dana untuk  pembangunan ini nantinya.
Mengenai perencanaan pembangunan Universitas Islam Negeri ini Rektor Institut Agama Islam Negeri Raden Fatah Palembang Prof  Dr Haflatun Muctar M A, saat dijumpai Mistik  di ruang kerjanya menjelaskan, IAIN direncanakan akan segera menjadi UIN, tentu saja hal ini masih dalam proses, untuk melangkah kesana,tegasnya.
Sekarang kita sedang berupaya untuk membangun kampus baru, kampus baru itu terletak di Jaka Baring, itu mendapat tanah hibah dari pemerintah Propinsi Sumatera Selatan, seluas 35 hektar, ungkapnya.
Masih menurut keterangan Haflatun, untuk  membangun kesana kita telah mengusulkan dari bantuan Islamic Devloment Bank, dan Alhamdulillah tahun ini sudah masuk dalam perencanaan di Bappenas, itu ada lima IAIN, termasuklah IAIN Raden Fatah,tambahnya.
Jadi proses berikutnya masuk dalam penetapan usulan perencanaan itu, kalau sudah tetap itu dana dapat di cairkan  ditahun 2012, nah untuk mengarah kesana, diberbgai fakultas kita sudah ada periodik-periodik umum, misal ekonomi Islam, psikologi, sistim informasi, ujarnya.
Hal ini kata Profesor Haflatun, hal ini juga tak lepas dukungan Gubernur Sumsel Ir Alex Noerdin, itu disampaikannya pada setiap kesempatan, baik di dalam propinsi  maupun disaat berada di luar, karena mereka tahu betul bahwa di Sumatera Selatan ada Universitas Islam, lanjutnya.
Jadi pertanyaan kenapa itu dipilih di JakaBaring, karena disana  kedepan akan menjadi pusat dan kawasan khusus, serta pembangunanya nanti akan sedikit unit, dan akan belum ada di tempat lain, akan dibangun, mesjid Raya Sriwijaya, Islamic Center, ada Uiniversitas Islam,tegasnya.
Diharapkan kedepan ini urai Profesor, masalah-masalah akademis, masalah keagamaan, di sekitar itu nantinya, ini sebuah perpaduan yang sangat indah, mungkin nantinya  ini satu-satunya dalam satu  kawasan yang lengkap semua pasilitas disana.
Mengapa kita akan merubah menjadi Universitas, harapan kita kalau sudah menjadi Universitas, itu akan melahirkan Ulul Ilmi,  para Ulama yang menekuni basic-basic keagamaan, juga akan lahir Ulul Albab, para intelektual, itu akan tetap berada  pada bingkai-bingkai religius, itu bedanya dengan univesitas umum.
Kembali disampaikan Profesor, kita juga akan melahirkan ahli-ahli dalam bahasa agamanya Ulul Amwal, para  hartawan dengan melalui fakultas ekonomi, diharapkan kedepan alumni dari IAIN atau UIN ini akan melahirkan yang tidak saja menjadi penonton, mereka juga akan berkiprah, dan mampu untuk mewujudkan keadilan.@mil
          

Kyai Merogan, Dalam Kelapa Ada Ikan

                                                    Kyai Merogan ,Dalam Kelapa Ada Ikan

Dalam Kelapa Ada Ikan
Ratusan tahun yang silam , Tersebutlah kisah tentang seorang ulama besar yang cukup ternama. Ki Mgs H A Hamid namanya. Mubalig yang mengajar  Agama Islam tidak saja berada dalam kota Palembang, bahkan beliau juga mengajar sampai ke desa –desa yang terpencil.
Banyak sekali kisah gaib dalam kehidupan mubalig ini ia lebih dikenal dengan sebutan Ki Muara Ogan sampai dengan sekarang. Bahkan makamnya masih hingga kini di kujungi masarakat  yang berada di Palembang juga dari luar .
Ki Muara Ogan panggilan akrabnya, kemana-mana pergi untuk mengajar  dan menyebarkan Agama Islam selalu menggunakan perahu, bila tempat mengajar yang tetap maka ia akan mendirikan mesjid disana.
Suatu ketika saat menuju ketempat mengajar, Ki Muara Ogan menasehati pada muridnya,”Murid-muridku sekalian ikuti apa yang akan aku ajarkan ini.”
“Baik guru,”jawab muridnya sambil mendayungkan perahu menuju  kelokasi di  tempat  ia mengajar.
Dalam perjalanan   itu Ki Muara Ogan menuturkan ,”Baik demikian amalan itu, La illaha illahu malikul hakul  mubin Muhammad Rasulullah Shodikul wa adil Amin,” begitu juga murid mengikuti apa yang disampaikan ulama tersebut.
Ki Muara Ogan sepulang dari memberikan petuah-agamanya, ia kembali menuju ketempat tinggalnya, yaitu berada di Kertapati , hingga sekarang mesjid itu masih berdiri kokoh.
Begitu besar keyakinanya pada Allah, ketika itu di tahun 1911, dizaman pemerintahan  penjajahan Belanda, seorang dari prajurit Belanda berkata pada Ki Muara Ogan,” tanah untuk kereta api ini harus di perluas.”
Ki Muara Ogan dengan tenang menjawab,”Tanah itu akan menggeser tanah pabrik kayu milik kami.”
“Kami tahu tuan, tapi perluasan tanah ini untuk kepentingan masarakat banyak,” ungkap prajurit utusan Belanda itu kepada Ki Muara Ogan.
                                                          1.
Ki Muara Ogan menganggukan kepala , “baik kami iklas ini untuk kepentingan masarakat dan negera, silahkan.”

Setelah itu pabrik kayu milik Ki Muara Ogan ini dipindahkan ke Kampung Karang Anyar, dan pabrik ini diberikan pada Mgs H M Abumansur. Tanah wakap milik Ki Muara Ogan itu, hingga kini jadi milik PT Kereta Api.
Pada saat itu, Ki Muara Ogan tengah mengadakan ceramah, yaitu berada di Mesjid Ki Muara Ogan  Kertapati, sehingga  terdengar dengan  sangat lantangnya,”Bumi berserta isinya adalah milik Allah ,”
Jemaah mendengarkan itu dengan penuh perhatian  sekali, sehingga terasa sejuk dan nyaman bagi siapa yang mendengarkan pada waktu itu.
Disaat itu tak lupa beberapa orang Belanda mendengarkan dan menyaksikan ceramah yang disampaikan oleh Ki Muara Ogan tersebut, tentu tugas mereka hanya untuk mengawasi kegiatan yang dilakukan Ki Muara Ogan.
Kembali terdengar dengan lantang apa yang disampaikan oleh Ki Muara Ogan, yang menyampaikan petuahnya pada jamaah,”Kekuasaan Allah itu adalah maha besar, jika ia berkata jadi maka jadilah ia.”
Penuh perhatian sekali jamaah menyimaknya, sehingga kembali terdengar seruannya,”Allah mengetahui  apa-apa yang tidak di ketahui   oleh manusia.”
Seorang hadirin  bertanya,”Guru apa misalnya kekuasaan Allah yang tidak mungkin di ketahui oleh manusia itu ?
“Begini ,”kata Ki Muara Ogan sambil ia berdiri dihadapan para jamaahnya.”Misalnya tiap-tiap ada air didalamnya selalu akan ada ikannya?”
Mendengar itu spontan seorang prajurit  Belanda yang tengah mengawasi Ki Muara Ogan dari sejak tadi, tiba-tiba ia berkata,”bagaimana jika dalam sebuah kelapa apak itu ada ikanya?”
“Insya Allah jika Allah menghendaki maka itu akan ada,” tegas Ki Muara Ogan sembari mulut tetap berkomat- kamit menyebut nama Allah.
                                                         2.
Serta merta prajurit itu pandangannya mengarah keluar mesjid,”Ki apakah kelapa itu juga ada ikanya?” kembali prajutit itu menunjukan pada sebuah pohon kelapa yang ada di luar.
Serentak Ki Muara Ogan berserta dengan para jamaahnya menuju keluar, untuk membuktikan kekuasaan Allah tersebut, maka di perintahkanlah seorang murid Ki Muara Ogan memanjat sebuah pohon kelapa, sejenak saja sebuah pohon kelapa di letakan di hadapan Ki Muara Ogan juga disaksikan oleh para jamaah lainya yang hadir pada saat itu.
Sehingga pada waktu itu juga, di persilahkan oleh Ki Muara Ogan pada prajurit Belanda itu sendiri untuk    membuktikan kebesaran Allah pada penciptanya.
Pada saat itu juga dengan tiba-tiba sekali, prajurit Belanda itu segera memotong kelapa yang ada di hadapanya waktu itu, sungguh hal yang sangat tidak dapat di kira dari dalam kelapa yang di potong itu muncullah seekor ikan seluang, sejak saat itu sekitar masjid Ki Muara Ogan terdapat ikan Seluang dan di sekitar mesjid tetap berdiri pohon kelapa.
Pernah juga Kisah aneh terjadi, ketika Ki Muara Ogan bersama dengan ketujuh muridnya pulang dari menyebarkan agama Islam, pada waktu itu mereka terhambat karena tidak ada perahu yang akan menyeberangkan  di sungai Ogan .
Namun dengan keyakinan yang ada dalam jiwa Ki Muara Ogan , serta merta ia membentangkan salnya, yang selalu berada di pundaknya itu, ia letakan di atas air.”Silahkan kalian duduk di sal itu.” Perintah Ki Muara Ogan pada muridnya yang sedang ikut serta itu.
Karena itu adalah perintah seorang guru, muridnya yang yakin tanpa banyak komentar segera saja ia duduk di atas sal itu, tetapi bagi muridnya yang merasa ragu ia akan diam, atau ia akan bimbang.
“Naiklah wahai muridku, maka kau tidak akan tenggelam,” kata Ki Muara Ogan, namun ada seorang murid yang tidak mau ikut, tetapi yang sudah ikut serta segera saja mereka berjalan seperti layaknya mereka naik sebuah perahu saja.
                                                                 3.
Setelah itu kembali ia menjemput muridnya yang tadi tinggal tersbut, barulah muridnya itu merasa yakin, karena ia sudah melihat kenyataan itu. Muridnya
yang tinggal itu ikut kembali menyeberang .Ketika hampir saja tiba diseberang muridnya itu masih saja merasa ragu, sehingga ia terjatuh, dan segera ia berenang ketepi sungai itu.
Disaat itu Ki Muara Ogan berkata pada muridnya, “itulah melihat jika hambanya yang belum yakin pada kebesaran Allah, sehingga masih adanya suatu keraguan yang tersimpan dalam pikirannya dan hatimu. Untuk itu kamu harus kembali memperkuat iman kepada Allah yang telah menciptakan mahluknya  .”
Kisah ini menjadi kisah yang di sampaikan dari mulut kemulut oleh warga kota Palembang, sehingga menjadi warisan kisah turun temurun yang ada di wilayah Sumatera Selatan pada umumnya.
                                                                4.

Sorga atau neraka

 Sorga itu sudah ada di dunia Hanya sedikit yang mau Banyak manusia lebih memilih dunia Jika dalam gembira kau gelisah Jika dalam susah kau ...