Dua puluh tahun silam,di kota palembang terjadilah musibah besar yang yang telah menggemparkanseluruh penduduk di sumatra selatan. khususnya dikota alembang, peristiwa ini terjadi di kecamatan Ilir barat I lautan api yang memusnahkan empat kampung sekaligus, yakni kampung 22 ilir, 23 ilir, dan25Ilir yang berpenduduk sangat padat. peristiwa ini adalah tragedi lautan api.
peristiwa tersebut hingga saat ini masih membekas dalam ingatan setiap insan yang berada di kota Palemban, ribuan rumah habis ter bakar, langgar, masjid, mushola ikut terbakar ini menjadi trauma bagi yang merasakan saat itu, bahkan hingga kini seorang yang menjadi korban karena kebakaran itu telah mengidap penyakit sakit ingatan.
Usai masa itu di bangunlahperumahan yang dinamakan rumah susun, rumah yang di huni oleh orang-orang glongan ekonomi lemah ini, hingga di kenal dengan nama rusun.
Terungkaplah kisah lalu oleh seorang ibu rumah tangga, yang khususnya tinggal di rusun blok 10 lantai IV yaitu Sriyani. saat itu ia membuka cerita, beberapa waktu lalu melihat beberapawaktu lalu melihat beberapa gerombolan laki-laki berkumpul pada salah satu ruang yang kosong berada di blok 10 tersebut. mereka mengadakan permainan jailangkung yaitu disalah satu blok kosong tersebut
masih cerita Sriyani, "permainan itu tidak berhasil," tambahnya."esok harinya mereka melanjutkan permainan jailangkung tersebut disebelah bilik milik kami."
Belum lama mereka bermain sudah pada lari tunggang langgang, menurut mereka, bahwa telah melihat orang berpakaian setrba putih berdirimemperhatikan mereka bermain jelangkung tersebut.
lain lagi menurut pengakuan seorang ibu rumah tangga yang mengaku bernama Dewi, saat itu akan diadakan resepsi perkawinan seorang penduduk yang tidak jauh berada disekitar rumah susun tersebut terutama yang berada dibagian blok 10 tersebut.
Begini ceritanya, disaat akan melaksanaan perayaan itu, pada waktu tengah malam terlihat bayang-bayang putih melintas, dan sempat terlihat oleh beberapa orang yang berada di situ.
masih keterangan Dewi, tentu saja karena kejadian itu tampak orang-orang jadi terpaku saat menyaksikan dan melihat sosok bayangan putih melintas begitu cepat.
Pada sisi lain kata Dewi, ini juga terjadi disekitar blok 10, ketika itu seorang yang bernama deni pulang begitu larut sehingga memandangi sebuah kursi yang berada di tempat pos penjagaan, yaitu berada diruang kosong di Rusun.
Cerita deni kepada dewi, dikira deni itu pejaga malam yang lagi tiduran ternyata hal itu hanya terlihat sebuah kepala saja, melihat kenyataan ini, Deni lari tulang langgang ketakutan.
daerah rumah susun dulu memeng merupakan erkampungan penduduk yang sangat padat entah darimana datangnya hantu itu, hingga saat ini terkadang masih saja penduduk di rusun itu melihat bayang-bayang putih mrlintas. inibayangan tidak mengganggu kita sebagai manusia , apa yang harus kita takutkan lagi, ujar salah seorang masyarakat.
Semua harus kita hadapi , ini merupakan kenyataan hidup, semua itu biarlah berlalu yang perlu kita hadapi adalah kenyataan hari ini, ketusnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Sorga atau neraka
Sorga itu sudah ada di dunia Hanya sedikit yang mau Banyak manusia lebih memilih dunia Jika dalam gembira kau gelisah Jika dalam susah kau ...
-
Kadang ia duduk ditangga rumah sakit Muhammadiyah palembang, terkadang mondar mandir turun naik tangga. hantu bergaun putih berrambut penjan...
-
Di zaman para sultan ternyata berburu adalah suatu kehobian dari pegawai kerajaan, sehingga apabila mereka akan mulai melakukan berburu itu ...
-
di tulis oleh : M Kamil Sebuah hadist menyatakan, " orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah orang yang palingbaik budi pekerti...
No comments:
Post a Comment