Wednesday, 7 March 2012

Penyimpangan Pengadaan Obat Di RSUD BARI


 Penyimpangan Pengadaan Obat Di RSUD BARI
Adanya informasi  masarakat temuan dari salah satu organisasai masarakat yaitu himpunan insane penulis  dan wartawan  Indonesia (HIPWI), diduga adanya penyimpangan di RSUD BARI atau lebih kongritnya pada bidang farmasi atau lat kesehatan .
Dinyatakan oleh ketua HIPWI biro Palembang  Alihanafiah di ruang kerjanya, kami dewan pengurus wilayah himpunan penulis dan wartawan Indonesia biro Sumatera Selatan, telah  mengklaripikasi  deugaan penyimpangan proyek  obat-obatan,tambahnya. 
Hal ini kami sampaikan sesuai dengan UU RI no 31 tahun 1999 tentang peran serta masarakat dalam penyelenggaraan Negera yang bersih dan bebas KKN, adapun masalah yaitu adanya dugaan penyipangan di RSUD BARI yaitu bagian farmasi, pada alat kesehatan,tegas Ali.
Masih dijelaskan oleh Ali, bila memasukan orderan ke farmasi atau gudang RSUD BARI setiap perusahaan atau rekanan yang akan mengirimkan barang atau yang akan memasukan barang obat-batan, pada Deny yang selalu meminta imbalan atau fee, yaitu minta jatah pada rekanan tersebut, ungkap Ali.” Fee itu mintai dari rekanan sekitar 15 persen hingga 20 persen  “
Menanggapi hal ini dari rumah sakit umum daerah Bari,direktur RSUD BARI bagian umum dan keuangan dr hj Makiani MM  menyatakan , kami menindak lanjuti surat dewan pengurus wilayah Himpunan Insan penulis dan wartawan Indonesia (HIPWI) Sumatera Selatan tanggal 6 Februari 2012 perihak klaripikasi,ujarnya.
Masih dinyatakan Makiani, kami terima kasih atas informaso itu, tentangahsil temuan  itu, namun kami telah mengadakan pertemuan dengan semua rekanan yang terkait,dari hasil itu mengenai pengadaan obat dan alkes, tidak di temukan bukti penyimpangan pada instalasi farmnasi RSUD BARI seperti yang dituduhkan kepada petrugas tersebut.@mil

No comments:

Post a Comment

Sorga atau neraka

 Sorga itu sudah ada di dunia Hanya sedikit yang mau Banyak manusia lebih memilih dunia Jika dalam gembira kau gelisah Jika dalam susah kau ...