Pilihlah
Pemimpin Secara Hati Nurani
Sebentar
lagi kota Palembang akan memilih walikota, oleh karena itu meskipun satu tahun
lagi namun spanduk dan kampanye sudah dimulai, sepertinya dengan berbagai cara
di lakukan oleh bakal calon walikota tersebut.
Menanggapi
hal ini salah satu pengamat politik dan tokoh masrakat, serta anggota DPRD kota
Palembang di tahun Sembilan puluhan Drs Ayik Farid dikediamanya menyatakan,
seharusnya kita itu melihat, kondidi calon pemimpin kita ini, secara hati
nurani , jangan sampai terpengaruh, oleh iming-iming uang , dan
janji-jani,ujarnya.
Masi
disampaikan Ayik farid, itu jangan
sampai rakyat ini terpengaruh , kareana dengan pemilihan kepala daerah, itu
sebetul nasib kita itu tergantung pada pemilihan saat satu dua menit untuk lima
tahun yang akan dating, salah pada saat itu, maka akan menyesal selama lima
tahun,tegasnya.
Itu telah terbukti pada saat ini, banyak yang
disesalkan, kondisi negra yang tidak menentu, tidak adanya kepastian hokum, berbagai
kasus yang muncul, kasus ini saja presiden tak dapat menentukan sikapnya, itu pula yang akan terjadi di daerah,
tambahnya.
Jadi kata
Ayik, pemimpin itu harus jadi panutan, apalagi Palembang pada saat ini menjadi
kota metropolitan, yaitu Palembang Darusalam, itu maknanya rumah keselamatan, itu tentu saja di nuansai oleh umat
Islam, pemimpin itu yang lebih cenderung
pada religious, kepada nilai –nilai keagamaan,ungkapnya.
Pemimpin itu
harus memilik ahlak yang mulia, jangan
sampai pemimpin itu sangat tipis pemahamanya terhadap agama, sekarang kita
pemimpin yang begitu dekat dengan agama, apalagi ia tidak terlihat mengamalkan
, jadi kita ambil, sikap nabi untuk seorang pemimpin, itu harus sidik, amanah, tablik,
patobah,urainya.
Jadi Sidik
itu , ia dapat di percaya, ia melaksankan
apa yang telah di embanya, tugasnya, amanah itu bagaimana ia membangun daerah,
iru pembangunan daerah adalah untuk mensejahterakan rakyat, sejahtera lahir dan juga sejahter bahtin,
jadi nilai-nilai keagamaan itu mendapat prioritas utama, sekarang ini tidak pendidikan dua puluh
persen, pintar tetapi moral kurang, tegas Ayik.
Kalau moral
kurang akan merudgikan orang lain, kita
itu harus tahu bahwa pemipin itu adalah amanah, yaitu melaksankan apa yang
sudah di tugaskan padanya, juga ia harus menyuarakan kebenaran, ia juga haru
cerdik untuk mencari soulusi terbaik untuk masarakat kita ini.
Apakah itu
dari kesejahteraan, atau juga hal lain,
penataan juga perlu, jangan sampai pemimpin daerah itu diatur oleh para cukong,
harus sesuai dengan rencana umum tata ruang kota, DPRD disini sangat berperan,
jangan sampai ruang terbuka hijau jadi korban pembangunan. Dalam pembangunan
masarakat harus di ikut sertakan, jangan sampai penggusuran yang tanpa ada
musawarah lagi dengan masrakat.@mil
No comments:
Post a Comment