Sunday, 5 August 2012

Pilihlah Pemimpin Secara hati nurani


Pilihlah Pemimpin Secara Hati Nurani
Sebentar lagi kota Palembang akan memilih walikota, oleh karena itu meskipun satu tahun lagi namun spanduk dan kampanye sudah dimulai, sepertinya dengan berbagai cara di lakukan oleh bakal calon walikota tersebut.
Menanggapi hal ini salah satu pengamat politik dan tokoh masrakat, serta anggota DPRD kota Palembang di tahun Sembilan puluhan Drs Ayik Farid dikediamanya menyatakan, seharusnya kita itu melihat, kondidi calon pemimpin kita ini, secara hati nurani , jangan sampai terpengaruh, oleh iming-iming uang , dan janji-jani,ujarnya.
Masi disampaikan Ayik farid,  itu jangan sampai rakyat ini terpengaruh , kareana dengan pemilihan kepala daerah, itu sebetul nasib kita itu tergantung pada pemilihan saat satu dua menit untuk lima tahun yang akan dating, salah pada saat itu, maka akan menyesal selama lima tahun,tegasnya.
Itu telah  terbukti pada saat ini, banyak yang disesalkan, kondisi negra yang tidak menentu, tidak adanya kepastian hokum, berbagai kasus yang muncul, kasus ini saja presiden tak dapat menentukan sikapnya,  itu pula yang akan terjadi di daerah, tambahnya.
Jadi kata Ayik, pemimpin itu harus jadi panutan, apalagi Palembang pada saat ini menjadi kota metropolitan, yaitu Palembang Darusalam, itu maknanya rumah keselamatan,  itu tentu saja di nuansai oleh umat Islam,  pemimpin itu yang lebih cenderung pada religious, kepada nilai –nilai keagamaan,ungkapnya.
Pemimpin itu harus memilik ahlak yang mulia,  jangan sampai pemimpin itu sangat tipis pemahamanya terhadap agama, sekarang kita pemimpin yang begitu dekat dengan agama, apalagi ia tidak terlihat mengamalkan , jadi kita ambil, sikap nabi untuk seorang pemimpin,  itu harus sidik, amanah, tablik, patobah,urainya.
Jadi Sidik itu , ia dapat di percaya,  ia melaksankan apa yang telah di embanya, tugasnya, amanah itu bagaimana ia membangun daerah, iru pembangunan daerah adalah untuk mensejahterakan rakyat,  sejahtera lahir dan juga sejahter bahtin, jadi nilai-nilai keagamaan itu mendapat prioritas utama,  sekarang ini tidak pendidikan dua puluh persen, pintar tetapi moral kurang, tegas Ayik.
Kalau moral kurang akan merudgikan orang lain,  kita itu harus tahu bahwa pemipin itu adalah amanah, yaitu melaksankan apa yang sudah di tugaskan padanya, juga ia harus menyuarakan kebenaran, ia juga haru cerdik untuk mencari soulusi terbaik untuk masarakat kita ini.
Apakah itu dari kesejahteraan, atau juga  hal lain, penataan juga perlu, jangan sampai pemimpin daerah itu diatur oleh para cukong, harus sesuai dengan rencana umum tata ruang kota, DPRD disini sangat berperan, jangan sampai ruang terbuka hijau jadi korban pembangunan. Dalam pembangunan masarakat harus di ikut sertakan, jangan sampai penggusuran yang tanpa ada musawarah lagi dengan masrakat.@mil 

No comments:

Post a Comment

Sorga atau neraka

 Sorga itu sudah ada di dunia Hanya sedikit yang mau Banyak manusia lebih memilih dunia Jika dalam gembira kau gelisah Jika dalam susah kau ...