ISTRI KEDUA
Oleh : M K A M I L
Pekerjaan menuntut siapa saja agar dirinya dapat merasakan
hasil dari pekerjaan itu, itu tidak
terkecuali siapa saja. Khususnya ia seorang pria dewasa, atau juga ia
seorang wanita, bahkan anak-anak sekalipun kadangkala di tuntut untuk mencari
hasil dari suatu pekerjaan tersebut.
Seorang pemuda kini berkerja pada suatu dinas pemerintah,
orang kadangkala menyebutnya, itu adalah
kantor Dinas Pekerjaan Umum, atau Dinas PU itu yang lebih keren.
Pagi sekali ia mulai berangkat menuju kantornya, ia tergolong
pria yang rajin berkerja,”Edi kemarilah, kau bawa berkas itu keruang saya, ya!”
Tanpa banyak bicara lagi Edi segera saja membawa
berkas-berkas itu, sehingga dengan demikian ia dinilai dan di perhatikan sekali
oleh kepala dinas waktu itu. “ini anak rajin sekali sepertinya ada bakat jadi
pemimpin,”demikian gumam kepala dinas pekerjaan umum yang bernama
Soleh.
Perhatian ini sempat menjadi pikiran bagi kepala dinas
tersebut, apalagi Edi juga terlihat tampan, rajin dan ulet serta sangat
berhati-hati dalam pekerjaannya, itulah yang menjadi nilai baginya.
“ya terima kasih, nanti jauh –jauh , kalau kau mau makan
siang silahkan,”ungkap oleh kepala Dinas disaat Edi memberikan berkas kepadanya, ia lalu segera meninggalkan ruang
itu.
“Baik pak, saya makan siang dulu, saya makan di kantin kantor
pak,”jawab Edi yang segera saja melangkah menuju kantin kantor dinas pekerjaan
umum yang berada di jalan Ade Irma Suryani itu.
Seperti biasa yang namanya kantin itu akan selalu ramai di
kunjungi oleh orang-orang untuk sekedar menghilangkan rasa lapar, atau sekedar
menikmati segelas kopi manis atau lainya.
No comments:
Post a Comment