Monday, 26 August 2019

Masjid CEngho di Palembang



Masjid Cengho di Palembang
Masjid Cheng Hoo Palembang sebenarnya bernama Masjid Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang adalah Masjid bernuansa Muslim Tionghoa yang berlokasi di Jakabaring Palembang. Masjid ini didirikan atas prakarsa para sespuh, penasehat, pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sumsel, dan serta tokoh masyarakat Tionghoa di sekitar Palembang. Masjid yang didirikan warga keturunan ini juga memiliki imam baru yang sudah hafal 30 juz dari kitab suci umat Islam, Al-Quran yaitu Choirul Rizal. Demikian di sampaikan oleh ketua masjid Afandi, usai rapat bersama santri dan pengurus masjid Chengho. Hari Jumat sekitar pukul 11 Wib siang menjelang sholat Jumat, di ruang kantor masjid Cengho Palembang.
Masih menurut keterangan Afandi, Mesjid yang dibangun dengan perpaduan unsur Cina, melayu, dan nusantara ini sudah menyelesaikan beberapa bagian masjid seperti rumah imam, pagar sekeliling, dan mengaktifkan Tempat Pendidikan Al-Quran untuk anak-anak secara gratis. Pembangunan masjid ini diawali dengan peletakkan batu pertama 2003. Modal awal pembangunan masjid itu sekitar Rp 150 juta dari hasil kumpul-kumpul dengan kawan-kawan di PITI. Tanah tempat masjid berdiri merupakan hibah dari pemerintah daerah dan baru diresmikan pada 2006.
Sebentar kita sekilas tentang  sejarah perjalanan Cheng ho, Keberadaan Laksamana Cheng Ho tak dipisahkan dari Palembang. Sejak melakukan pelayaran mengelilingi dunia, Cheng Ho sempat tiga kali datang ke Palembang. Cheng Ho adalah seorang kasim Muslim yang menjadi orang kepercayaan Kaisar Yongle dari Tiongkok (berkuasa tahun 1403-1424), kaisar ketiga dari Dinasti Ming. Nama aslinya adalah Ma He, juga dikenal dengan sebutan Ma Sanbao ( 三保), berasal dari provinsi Yunnan. Ketika pasukan Ming menaklukkan Yunnan, Cheng Ho ditangkap dan kemudian dijadikan orang kasim. Ia adalah seorang bersuku Hui, suku bangsa yang secara fisik mirip dengan suku Han, namun beragama Islam.
Masih di ceritakan oleh Afandi, Alam penyebaran Islam di Indonesia, selain dilakukan para pedagang dari Arab dan sekitarnya, ternyata para pedagang asal Tionghoa ikut berperan menyebarkan Islam di daerah pesisir Palembang. Di sini pula peran Laksamana Cheng Ho dalam menyebarkan Islam di Palembang. Armada Cheng Ho sebanyak 62 buah kapal dan tentara yang berjumlah 27.800 yang dipimpinnya itu pernah empat kali berlabuh di pelabuhan tua di Palembang. Pada 1407 Kota Palembang yang berada di bawah kekuasaan Sriwijaya pernah meminta bantuan armada Tiongkok yang ada di Asia Tenggara untuk menumpas perampok-perampok Tionghoa Hokkian yang mengganggu ketenteraman. Kepala perampok Chen Tsu Ji tersebut berhasil diringkus dan dibawa ke Peking. Semenjak itu, Laksamana Cheng Ho membentuk masyarakat Tionghoa Islam di Kota Palembang yang memang sudah ada sejak zaman Sriwijaya banyak didiami orang-orang Tionghoa. Gerombolan perompak yang dipimpin Chen Tsu Ji, sebenarnya bekas seorang perwira angkatan laut China asal Kanton. Dia melarikan diri ketika Dinasti Ming berkuasa. Pelariannya berlabuh di Palembang. Kedatangannya ke Palembang telah membuat resah para pedagang yang singgah. Sebab, Chen Tsu Ji membawa ribuan pengikutnya dan membangun basis kekuasaan di Palembang, atau dalam bahasa China, po-lin-fong, yang berarti ”pelabuhan tua.” Selama berkuasa di Palembang, Chen Tsu Ji menguasai daerah sekitar muara Sungai Musi, perairan Sungsang, dan Selat Bangka. Anak buah Chen Tsu Ji merompak semua kapal yang melintasi perairan itu. Kebetulan atau tidak, daerah-daerah itu sampai kini jadi kantung-kantung bandit Palembang. Selama perjalanan Cheng Ho antara 1405–1433 M, dia pernah empat kali ke Palembang. Tahun 1407 masehi, armada Cheng Ho mampir ke Palembang dalam rangka menumpas perompak yang dipimpin Chen Tsui Ji tersebut. Kemudian, pada tahun 1413–1415M, 1421–1422M, dan tahun 1431–1433 M, armada Cheng Ho berlabuh ke Palembang. Setelah memberantas para perampok, Laksamana Cheng Ho berlabuh hingga tiga kali ke Palembang. Namun, tidak ada yang tahu maksud dan tujuannya.
Masjid Sriwijaya Muhammad Cheng Hoo, sebuah masjid yang berlokasi di Jakabaring ini punya disain arsitektur China, mampu menampung jamaah sekitar 600 dan berlantai 2.
Masjid Cheng Ho punya desain arsitektur yang unik, yang memadukan unsur-unsur budaya lokal Palembang dengan nuansa Cina dan Arab. Masjid yang dibangun di atas tanah 5.000 meter persegi ini berada di sebuah kompleks perumahan kelas menengah. Menara di kedua sisi masjid meniru klenteng-klenteng di Cina, dicat warna merah dan hijau giok.
Masjid ini mulai digunakan sejak Agustus 2008. Tidak ada pembatas yang memisahkan jamaah laki-laki dan perempuan di dalam masjid. Laki-laki salat di lantai pertama, sedang perempuan di lantai kedua. Di lingkungan masjid ini ada sebuah rumah kecil buat imam, sebuah kantor, sebuah perpustakaan, dan sebuah ruang serbaguna. Serta ada tempat penampungan santri yang brjumlah 12 orang, mereka di biayai oleh dana masjid Cheng Ho, ada juga prsasti.
Fungsi masjid Cheng Ho lebih dari sekadar tempat ibadah. Masjid ini menghelat kegiatan-kegiatan agama dan kemasyarakatan, dan telah menjadi sebuah tujuan wisata, yang menarik para pengunjung dari Malaysia, Singapura, Taiwan dan bahkan Rusia.
Masjid Cheng Ho menjadi bukti bahwa di Indonesia ada ruang bagi para warga untuk mengekspresikan identitas unik mereka – percampuran tradisi dan budaya Tionghoa dan Islam dalam konteks lokal Indonesia.
Masjid yang memiliki nama lengkap Masjid Al Islam Muhammad Cheng Ho Sriwijaya ini lokasinya berada di Area Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, tepatnya berada di perumahan Amin Mulia. Adapun akses menuju ke masjid Cheng Ho ini sangat mudah, bisa menggunakan kendaraan sendiri dan kendaraan Umum dengan jalan masuknya di seberang gapura jakabaring sport city.

Etnis Tiongha Masuk Palembang


Etnis Tionghoa Mulai Masuk ke Palembang.
Komunitas Cina Palembang yang secara historis telah melakukan hubungan dagang sejak awal abad Masehi tentunya juga mempunyai sejarah yang panjang tentang pemukimannya. Meskipun demikian, keterbatasan data tidak memungkinkan untuk merekonstruksi pola pemukimannya sejak awal kehadiran mereka di Palembang. Oleh karena itu, dalam tulisan sejarah pemukiman masyarakat Cina di Palembang dimulai sejak runtuhnya kerajaan Sriwijaya sampai masa kolonial. Dari data keramik dapat diperkirakan sekurang-kurang sejak abad ke –7 Masehi, sudah terjalin hubungan dagang anatara Cina dengan Palembang, meskipun sumber tertulis menyebutkan bahwa puncak hubungan perdagangan terjadi pada abad ke 10-16. Hubungan dagang ini diperkuat dengan kehadiran utusan-utusan dari Palembangsejak abad ke -7 sampai dengan abad ke-13 ke negeri Cina. Dari sumber berita Cina sendiri hanya dapat diketahui bahwa sejak abad ke –7, tidak hanya hubungan dagang saja yang terjalin di anatara kedua wilayah ini, melainkan juga hubungan agama. Hal ini terbukti dari kehadiran I-t’sing, seorang pendeta Budha dari Cina yang belajar Sansekerta di Sriwijaya pada tahun 671 sebelum ke Nalanda, India.
Berdasarkan data sejarah dapat diketahui bahwa kelompok etnis Cina sudah mulai mengadakan kontak dagang sejak abad ke-7 Masehi, saat daerah ini masih dikuasai oleh Sriwijaya. Pada masa kemudian kedatangan orang-orang Cina yang menetap di Palembang justru melahirkan kepemimpinan kelompok etnis Cina di wilayah ini. Bahkan, setelah Islam memasuki daerah ini peran merekapun tidak surut, terbukti dengan munculnya imam kerajaan dari kelompok mereka. Dari sumber berita Cina (Ying Yai Sheng Lan) dapat diketahui bahwa etnis Cina yang ada di Palembang berasal dari Canton, Chang-chou dan Ch’uan-chou. Hanya saja dari sumber tersebut tidak disebutkan etnisnya. Pemukiman masyarakat Cina terdapat di wilayah 7 Ulu yang secara administratif termasuk wilayah Kelurahan 7 Ulu, kecamatan Seberang Ulu I, Palembang.
Masyarakat Cina yang merupakan bagian dari penduduk Palembang tentunya pola pemukimannya tidak jauh berbeda. Awalnya kelompok etnis Cina, seperti halnya masyarakat asing lainnya yang bermukim di wilayah Palembang, atas kebijakan sultan Palembang ditempatkan di seberang Ulu. Pembagian tata letak pemukiman yang berdasarkan status sosial, pekerjaan dan etnis telah terjadi di Palembang sejak kratonnya masih di Kuta Gawang. Etnis Cina ditempatkan di luar kraton. Bahkan, seperti halnya penduduk lainnya mereka bermukim di atas rakit. Rumah-rumah rakit yang berada langsung di atas air tetap mempunyai pola linear hanya sari segi kuantitas jumlahnya berkurang, hal ini terjadi karena perkembangan jaman (perubahan pemerintahan). Mereka lambat laun membentuk pemukiman rumah panggung. Keadaan ini juga berlaku untuk kelompok etnis Cina, sehingga kemudian munculah pemukiman Cina di 7 Ulu dengan segala sarana dan prasarananya. Pemukiman etnis Cina ini ditandai dengan adanya rumah Kapitan Cina, kelenteng dan pemakaman di Bukit Mahameru. Langgam arsitektur di kawasan Pecinan tersebut dipengaruhi oleh arsitektur lokal (Palembang), Cina dan Belanda. Sampai akhir pemerintahan kolonial Belanda pola pemukiman mereka tidak berubah, baik yang bermukim di atas rumah panggung maupun di atas rakit, yaitu berpola linear.
Tidak berbeda dengan literatur yang dikemukakan oleh Budayawan Palembang Djohan Hanafiah dalam sebuah bukunya Perang Palembang Melawan VOC (1996) diceriterakan bahwa Sriwjaya merupakan kerajaan yang lebih menguasai wilayah perairan di Asia Tenggara. Lalu, berdasarkan catatan sebagaimana dituturkan almarhum Djohan Hanafiah waktu lalu, Raja Palembang yang bernama Ma-na-ha, Pau –In –Pang (Maharaja Palembang) mengirim dutanya menghadap Kaisar Tiongkok pada tahun 1374. Maharaja ini disebut sebagai Raja Palembang terakhir pada saat penguasaan Sriwijaya, sebelum Palembang dihancurkan oleh Majapahit pada 1377.
Konflik Etnis Tionghoa yang terjadi di Palembang.
1. Masalah DPK (Dana Pihak Ketiga) dan Kredit BNI.
Potensi penyaluran kredit dan penghimpunan dana dari etnis Tionghoa sangat tinggi, sehingga wajar mayoritas perbankan membidik segmen ini. Bahkan bagi BNI, pangsa pasar ini bukan hanya mengenjot DPK (dana pihak ketiga), tapi juga berkontribusi besar terhadap pertumbuhan kreditnya.
”Sebetulnya kami tak membeda-bedakan nasabah. Seluruh segmen yang mau menjadi nasabah maupun debitur BNI sama dan kami gabung. Tapi tidak bisa kami pungkiri etnis Tionghoa juga kontribusinya tinggi. Banyak nasabah prioritas kami yang berasal dari etnis ini,” ujar Pemimpin Kanwil BNI Palembang Jefry AM Dendeng, di sela acara Malam Spektakuler Gala Dinner di Selebriti Cafe, akhir pekan lalu.
Kata Jefry, mayoritas etnis Tionghoa menjadi nasabah Emerald BNI. Untuk menjadi nasabah priority ini, harus mempunyai saldo minimal Rp1 miliar. ”Sesuai dengan benefit yang kami berikan, diantaranya travelling nasabah yang kami urus, mulai dari tiket, hotel, hingga emergency (sakit),” ungkapnya.
Dia mengatakan, walaupun etnis Tionghoa menguasai Emerald, namun penyokong dana mayoritas BNI tetap masyarakat pribumi. Sedangkan kredit, etnis Tionghoa hanya mengambil kredit investasi pertanian, industri, perdagangan, modal kerja sektor perdagangan, ekspedisi, dan angkutan. ”Tapi data pastinya belum bisa kami umumkan. Kami sedang right issue, mungkin setelah itulah atau akhir tahun baru bisa diketahui,” tuturnya.
Nah, sebagai bentuk apresiasi kepada nasabah dan debitur etnis Tionghoa, BNI menggelar Malam Spektakuler Gala Dinner di Selebriti Cafe, akhir pekan lalu. ”Sebetulnya salah satu nasabah kami yang menyelenggarakan acara ini, BNI hanya berpartisipasi,” tukasnya. Sekitar 500 tamu dari nasabah dan undangan hadir pada malam Gala Diner tersebut. Jefry berharap, acara ini mampu menumbuhkan keloyalan nasabah untuk terus menabung di BNI. Begitu juga bagi para debitur.
”Terselenggaranya acara ini juga karena disupport BNI. Kami laksanakan di dua kota. Pertama di Palembang, dan Januari 2011 nanti di Jakarta. Acara ini sebagai ajang silahturahmi antara etnis Tionghoa yang ada di Palembang. Sekaligus juga malam amal untuk membantu para korban letusan Gunung Merapi,” ungkap Panitia Malam Spektakuler Gala Dinner Farida Salim .(Martinus blog)

Virus Akal Budi


Vurus Akal Budi
Virus akal budi bukan kecemasan akan sesuatu yang masih akan terjadi, seperti matahari yang berhenti berpijar atau benturan bumi dengan komet.
Virus akal budi sekarang ini , bahkan sejak sejarah belum ada, dan akan terus berevolusi hingga akan semuanya menjangkiti kita. Kita sudah terjangkit virus akal bnudi dengan cara-cara baru, karena televise, karena Koran, karena lagu-lagu pop, atau tehnik pemsaran, juga  dengan cara-cara yang kuno, karena pendidikan,  agama, bahkan karena ngbrol dengan teman. Sehingga dengan tanpa senagja kita sudah terjangkit virus akal budi, sehingga anda juga pengaruhi istri anda,anak  anda sahabat dan keluarga, karena virus internet.
Karena sering lihat internet, ketularan virus akal budi? Karena sering dengar  ceramah ssat virus akal budi, sering nongkrong dengan teman dan ngerumpi ? ketularan virus akal budi, anada atau hidup tak sesuai yang anda harapkan itu sudah terkena virus akal budi, jelekin orang semaunya saja, karena virus akal budi.
Itu vurus akal budi berperan di situ. Sulit membina hubungan dengan orang lain itu juga virus akal budi, memaksakan keinginan pada orang lain itu juga virus akal akal budi. Itu bahwa sebagaian virus akal budi telah menguasai anda, orang lain saja yang salah hingga tak pernah koreksi diri, itu otak anda suadah sebagian terkena virus akal budi.
Sehingga virus akal budi itu telah membelokan dari anda dari pikiran yang memberikan kebahagian yang bertahan itu. Karena punya masalah dengan pekerjaan dan keluarga serta kepercayaan telah mengganggu virus akal budi anda.
Virus akal budui telah mengaburkan masa depan anda yang cemerlang, hany a menyalurkan pikiran anda pada kepentingan sesorang, sehingga mengaburkan kepentingan diri anda yang hakiki.
Sekte bedasarkan agama mulai menjamur dimana-mana, karena virus akal budi yang makin ampuh. Sekte itu telah mempengaruhi pikiran, perasaan umatnya, dan mendorong mereka berperilaku yang aneh, dari kata-kata yang semaunya hingga secara bersama-sama bangga menghina orang lain, tanpa alasan yang mendasar.
Kalau anada justru merasa anda yang kebal akan hukum, jadi jangan lupa , bahawa anda sudah terpengaruh atas sekte yang anda ikuti itu, dan bahwa anda sesungguhnya telah di kendalikan dengan virus akal budi itu, sehingga setelah virus akal budi yang penuh dengan siasat itu memulai berproses, maka virus akal budi akan bergerak dengan sendirinya.
Karena media masa dan pemilihan langsung, pemerintah Indonesia telah tertular virus akal budi ini. Politikus di zaman sekarang ini tidak akan terpilih, kalau tidak tampil dengan citra yang kuat, yang menekan kuat tombol-tombol psiologis masyarakat.
Banyak politikus itu berkata, saya yang mampu mengatasi krisis saat ini, padahal para politikus itulah semua penyebab masalah ini, perubahan adalah lebih baik dari sekarang, kata para politikus itu.
Citra politikus yang sudah di poles merupakan mata  kail yang membuat beberapa virus akal budi yang paling canggih dan tersebar  dengan luas dewasa ini.
Penyebran virus akal budi terlihat mencekam pada kondisi anak-anak yang di racuni, dengan di ajari cara menghina dan mengejek orang lain, telah masuk dalam akal budi anak-anak. Yang bermula pada pusat kota lalu dalam sekejap menyebar ke pelosok pelosok , menjangkiti anak-anak yang sudah mulai tampak kurang akal, bicara sembarangan, tampak seperti  orang yang putus asa, perempuan hamil di luar nikah, terlibat dalam perkelahian antar kelompok, banyak anak yang tampaknya sudah kehilangan nilai hidup yang tanpa tujuan, tugas kita adalah membersihkan virus akal budi dari anak-anak dan diri kita.

Resep Martabak Telur


Resep Martabak telur Spesial
Cara Membuat Resep Martabak Telur Spesial Enak Matang Merata Serta Kulitnya Anti Sobek dan Bisa Menggunakan Teflon Di Rumah. Salah satu makanan dan jajanan yang sangat populer di Indonesia dan bisa ditemukan hampir di semua wilayah negara kita adalah Resep Martabak. Ya, dengan mudah kita temukan penjual martabak telur, martabak manis dan martabak mini. Bahkan saat ini, beberasa resep turunan dari masakan satu ini, seperti resep martabak tahu, martabak telur tahu dan resep martabak mie pun banyak dicari orang. Seperti resep yang lain, kunci cara membuat martabak yang enak dan lezet selain isinya adalah cara membuat kulit martabak. Tentu saja, isinya pun juga penting, seperti daging cincang, daun bawang dan yang lainnya.
Seperti resep martabak yang lain, kunci dari membuat resep martabak telur yang enak dan lezat terletak pada cara pengolahan dan bahan bahan yang digunakan. Tidak seperti martabak manis yang hanya membutuhkan adonan kulit martabak sedangkan isi atau toppingnya bisa menggunakan bahan jadi. Kalau cara membuat martabak telur yang enak dan lezat ala martabak bangka ini sedikit berbeda. Kombinasi kulit martabak dan isi nya lah kunci untuk membuatnya selezat dan seenak penjual favorit kita.
Bahan dan Bumbu Resep Martabak Telur Spesial
Bahan utama yang dibutuhkan tepung terigu yang mempunyai kandungan protein sedang kurang lebih sebanyak 200 gram saja (bahan kulit martabak).
Garam dapur beryodium secukupnya atau kurang lebih sebanyak seperempat sampai setengah sendok kecil atau sendok teh.
Air bersih secukupnya atau kurang lebih sebanyak 140 ml.
Telur ayam 1 butir untuk membuat kulit martabaknya.
Minyak secukupnya untuk menggoreng martabaknya nanti dan 50 gram minyak untuk campuran bahan adonan kulitnya.
Daging sapi cincang kecil kecil atau bisa juga menggunakan daging giling kurang lebih sebanyak 200-250 gram saja.
Daun bawang segar kualitas bagus kurang lebih sebanyak 3-5 batang ukuran sedang besar. Cuci bersih sebelum digunakan dan iris halus halus untuk isi martabaknya.
Bawang putih ukuran sedang besar sebanyak 4 pcs. Kupas kulitnya lalu cincang bawang putihnya sampai benar benar halus untuk bahan isi martabak.
Bawang bombay ukuran sedang besar kualitas bagus sebanyak 1 buah pcs saja. Kupas kulitnya lalu iris halus untuk isi martabak.
Bawang merah lokal ukuran sedang besar kurang lebih sebanyak 8 pcs. Kupas kulitnya lalu iris iris halus/rajang untuk bahan isian martabaknya nanti.
Lada bubuk atau halus secukupnya sesuai selera atau kurang lebih sebanyak setengah sendok kecil.
Garam dapur beryodium dan bumbu penyedap rasa secukupnya.
Telur bebek atau telur ayam secukupnya atau kurang lebih sebanyak 4 pcs untuk membuat adonan diatas (1-2 butir per porsi).
Cara Membuat Kulit Martabak
Langkah pertama adalah membuat kulit martabaknya.
Ambil satu wadah ukuran sedang besar. Masukkan tepung terigu protein sedang yang sudah dipersiapkan dan garam dapur beryodium. Aduk aduk sampai kedua bahan tercampur rata.
Pecahkan satu butir telur dan masukkan ke adonan tepung diatas. Aduk aduk sampai tercampur rata.
Masukkan air bersihnya sedikit demi sedikit sambil diaduk aduk menggunakan tangan/diuleni sampai adonan menjadi kalis. Tambahkan air bila diperlukan.
Bagi adonan menjadi 2 bagian lalu bentuk menjadi bulatan. Olesi bagian luar adonan dengan minyak lalu diamkan sebentar atau kurang lebih selama 10-13 menit.
Lapis bagian luar adonan kulit martabak dengan minyak lagi lalu taruh di baskom dan tutup dengan kain selama kurang lebih satu jam.
Cara Membuat Isi Martabak Telur Daging Cincang
Langkah kedua adalah membuat isi martabaknya.
Siapkan penggorengan dan beri minyak sedikit saja.
Masukkan bawang merah, bawang putih dan bawang bombay yang sudah di rajang halus. Aduk aduk sebentar sampai tercium bau harum.
Masukkan daging cincang atau daging giling yang sudah dipersiapkan ke dalamnya. Aduk aduk semua bahan supaya tercampur rata sampai daging agak matang.
Masukkan daun bawang dan lada halus. Aduk aduk dan tumis lagi semua bahan sampai daging cincang matang.
Cara Membuat Martabak Telur Spesial Enak
Langkah terakhir adalah membuat martabak telurnya.
Ambil satu adonan kulit dan pipihkan dengan cara menekan dengan telapak tangan agak memutar sampai adonan melebar.
Pegang kedua ujung adonan kulit lalu putar dari kiri kekanan sampai adonan melebar lagi. Lakukan berulang sampai didapat lebar yang diinginkan dan adonan kulit martabak menjadi tipis.
Ambil bahan isian martabak secukupnya atau kira kira setengah bagian. Masukkan ke dalam kocokan telur dan tambahkan garam dapur, bumbu penyedap rasa apabila suka, aduk aduk sampai rata.
Tuang isian martabak ke atas kulit martabaknya.
Ambil bagian ujung kulit dan lipat ke tengahnya sampai tertutup rata. Goreng martabak dan bolak balik sampai matang dan berwarna kecoklatan.(sumber resep masakan Indonesia Enak)

 Yahudi itu di Muliakan di Dunia. ada pertanyaan dalam diri, Mengapa Yahudi itu mulia di dunia, ada pertanyaan dalam diri, Yahudi miliki kel...