“K H Abdullah Zawawi Izhom: Cita-Citaku Mendirikan Pondok Pesntren
“Sempat Mengajar Amal
Maripat Di Mekkah”
Ini adalah ungkapan dari salah seorang ulama besar yang berada di
Palembang Pad saat ini, yang meskipun sudah usia lanjut, namun semangat dan
motivasinya pada yang muda begitu besar, sehingga ia berhasil menelorkan ulam lainnya yang ternama di kota ini.
Dalam satu wawancara dengan Patroli di kediamanya di daerah
kelurahan satu Ilir Palembang, tepatnya berada di mesjid Sultan Agung satu Ilir
Palembang dia adalah, KH Abdullah Zawawi Izhom yang menjelaskan sebagai
berikut, saya punya cita-cita ingin mendirikan pondok pesantren, atau majelis taklim modern, yang dating untuk menuntu ilmu di sini mulai
dari penjuru kota Palembang, mulai dari
km 11, km 8, km 2,5, Jakabaring, 16 ulu, 11 Ilir, 10 ilir, 2 ilir, Sekojo,
ungkapnya.
Yang mendengarkan ceramah umum itu di laksanakan pada tiap
hari minggu, yang dimulai pada pukul tujuh pagi, hingga akhirnya pada pukul
delapan pagi, tambahnya.
Keinginan dari Zawawi Izhom adalah agar para muridnya selama
ini, itu jadi para laim ulama, jadi ustad,
jadi dan juga sudah menjadi seorang
ulama antara lain , itu sudah sepuluh tahun belajar, Kha, Abdul Majid
Dahlan, H Taupik Hasnuri, kha. Umar Majid yang berada di 3 ilir, al
ustadz Azhari di 11 ilir, al ustadz
M ridwan Zainudin di 10 ilir, al ustadz
Al ustadz Habib Abubakar Hasan di Sabok Kingking, al ustad H Husin Tahmrin M Yusup di Suro, Al
ustadz Abdull halim di 11 ilir, al
ustadz Cekwin 13 ulu, al usradz Hasyim
di 13 ulu, al ustadz H Usman di satu
ilir, al ustadz M Ridwan di Tangga Buntung, al ustad Ilyas, al ustad H Yakub,
al ustadz Ahmad Fauzi Zakiyah Wamupshirotan, al ustad Guntur Gunawan di
Kalidoni, al ustadz Ruly Naning.
Ditegaskan Kha,
Abdullah Zawawi Ihzom, itu saya harapkan
juga dapat menyamapaikannya kembali pada masarakat, untuk berguna bagi
masarakat, sebelum memang saya pernah mengajar di meshid Agung 10 tahun, juga beberapa mesjid yang ada di Palembang
pada saat ini, masjid Muhajirin, masjid al Hilal, masjid Mushlisin, Mashid Annur, juga di beberapa mushola hingga berjumlah 50 tempat ibadah yang sudah di jalani,tambahnya.
Bahkan sempat mengajar kana mal maripat di Mekah di kampong disekitar
Taisir, juga pernah mengajar di Madinah
mendapatkan izajah guru , bahkan sempat guru di mekah dan madinah itu minta
kain buatan asli Palembang dengan saya,
dimasa itu.
Masih di jelaskan oleh KH Abdullah Zawawi Izhom, itu yang saya ajarjkan adalah untuk setiap
harinya, muridnya itu Senin belajar Duratun Nasihin mungkin saat ini mulai
selesai, selasa itu siharussalikin Tasahuf karangan She Abdul Somad Palembang, pada hari Rabu itu tafsir , hari Kamis nahu
dan ihya ulumuddin, Sabtu kitab Hikam,
dan pada hri minggu adalah pelajaran ceramah umum, ujarnya.
Ia memberikan nasehatnya, kita di dunia ini bakal mati, itu ada jalan untuk kebaikan ,
untuk itu saya selalu berharap kelak akan berhasil mendirikan majelis tklim
modern atau bahkan pondok pesantern, itu kirany banyak manusia yang akan terbukan
hatinya untuk berbuat dalam kebajikan pada sesame, “ ada pantun gugur bunga
jatuh di laut, lalu pergi mengambil ikan kalau datang malaikat maut ilmu apa yang digunakan, gugur bunga jatuh di laut nelayan pergi
mengambil ikan kalau dating malaikat maut ilmu syariat , tarekat, hakekat,
makripat itu yang di perlukan, semoga
ini dapat di maklumi.
Disamping itu juga anak tertua Fauzi menambahkan, itu dimulai pada tahun 50an, mulai dari Mesjid Agung itu hamper 10
tahun, kemudian juga ia pernah mengajar
di 50 tempat yang ada di Palembang ini, di beberapa mesjid dan mushola, baik
itu siang atau di malam harinya.
Diakui Fauzi, itu juga di seberang ulu, sejak tahun lima
puluhan itu berjalan, ceramah,itu pelajaran satu demi satu yang beliau
sampaikan pada para muirdnya , itu diajarkan hingga tamat, dibaca di bahas, itu
lalu di adakan Tanya jawab, juga pembahasan masalah tasauf, kita ikuti
pelajaran itu ada jadwal tertentu yang sudah di tentukan.
“Sempat Mengajar Amal
Maripat Di Mekkah”
Ini adalah ungkapan dari salah seorang ulama besar yang berada di
Palembang Pad saat ini, yang meskipun sudah usia lanjut, namun semangat dan
motivasinya pada yang muda begitu besar, sehingga ia berhasil menelorkan ulam lainnya yang ternama di kota ini.
Dalam satu wawancara dengan Patroli di kediamanya di daerah
kelurahan satu Ilir Palembang, tepatnya berada di mesjid Sultan Agung satu Ilir
Palembang dia adalah, KH Abdullah Zawawi Izhom yang menjelaskan sebagai
berikut, saya punya cita-cita ingin mendirikan pondok pesantren, atau majelis taklim modern, yang dating untuk menuntu ilmu di sini mulai
dari penjuru kota Palembang, mulai dari
km 11, km 8, km 2,5, Jakabaring, 16 ulu, 11 Ilir, 10 ilir, 2 ilir, Sekojo,
ungkapnya.
Yang mendengarkan ceramah umum itu di laksanakan pada tiap
hari minggu, yang dimulai pada pukul tujuh pagi, hingga akhirnya pada pukul
delapan pagi, tambahnya.
Keinginan dari Zawawi Izhom adalah agar para muridnya selama
ini, itu jadi para laim ulama, jadi ustad,
jadi dan juga sudah menjadi seorang
ulama antara lain , itu sudah sepuluh tahun belajar, Kha, Abdul Majid
Dahlan, H Taupik Hasnuri, kha. Umar Majid yang berada di 3 ilir, al
ustadz Azhari di 11 ilir, al ustadz
M ridwan Zainudin di 10 ilir, al ustadz
Al ustadz Habib Abubakar Hasan di Sabok Kingking, al ustad H Husin Tahmrin M Yusup di Suro, Al
ustadz Abdull halim di 11 ilir, al
ustadz Cekwin 13 ulu, al usradz Hasyim
di 13 ulu, al ustadz H Usman di satu
ilir, al ustadz M Ridwan di Tangga Buntung, al ustad Ilyas, al ustad H Yakub,
al ustadz Ahmad Fauzi Zakiyah Wamupshirotan, al ustad Guntur Gunawan di
Kalidoni, al ustadz Ruly Naning.
Ditegaskan Kha,
Abdullah Zawawi Ihzom, itu saya harapkan
juga dapat menyamapaikannya kembali pada masarakat, untuk berguna bagi
masarakat, sebelum memang saya pernah mengajar di meshid Agung 10 tahun, juga beberapa mesjid yang ada di Palembang
pada saat ini, masjid Muhajirin, masjid al Hilal, masjid Mushlisin, Mashid Annur, juga di beberapa mushola hingga berjumlah 50 tempat ibadah yang sudah di jalani,tambahnya.
Bahkan sempat mengajar kana mal maripat di Mekah di kampong disekitar
Taisir, juga pernah mengajar di Madinah
mendapatkan izajah guru , bahkan sempat guru di mekah dan madinah itu minta
kain buatan asli Palembang dengan saya,
dimasa itu.
Masih di jelaskan oleh KH Abdullah Zawawi Izhom, itu yang saya ajarjkan adalah untuk setiap
harinya, muridnya itu Senin belajar Duratun Nasihin mungkin saat ini mulai
selesai, selasa itu siharussalikin Tasahuf karangan She Abdul Somad Palembang, pada hari Rabu itu tafsir , hari Kamis nahu
dan ihya ulumuddin, Sabtu kitab Hikam,
dan pada hri minggu adalah pelajaran ceramah umum, ujarnya.
Ia memberikan nasehatnya, kita di dunia ini bakal mati, itu ada jalan untuk kebaikan ,
untuk itu saya selalu berharap kelak akan berhasil mendirikan majelis tklim
modern atau bahkan pondok pesantern, itu kirany banyak manusia yang akan terbukan
hatinya untuk berbuat dalam kebajikan pada sesame, “ ada pantun gugur bunga
jatuh di laut, lalu pergi mengambil ikan kalau datang malaikat maut ilmu apa yang digunakan, gugur bunga jatuh di laut nelayan pergi
mengambil ikan kalau dating malaikat maut ilmu syariat , tarekat, hakekat,
makripat itu yang di perlukan, semoga
ini dapat di maklumi.
Disamping itu juga anak tertua Fauzi menambahkan, itu dimulai pada tahun 50an, mulai dari Mesjid Agung itu hamper 10
tahun, kemudian juga ia pernah mengajar
di 50 tempat yang ada di Palembang ini, di beberapa mesjid dan mushola, baik
itu siang atau di malam harinya.
Diakui Fauzi, itu juga di seberang ulu, sejak tahun lima
puluhan itu berjalan, ceramah,itu pelajaran satu demi satu yang beliau
sampaikan pada para muirdnya , itu diajarkan hingga tamat, dibaca di bahas, itu
lalu di adakan Tanya jawab, juga pembahasan masalah tasauf, kita ikuti
pelajaran itu ada jadwal tertentu yang sudah di tentukan.
Memang pernah beberapa tokoh partai yang akan mengajak namun
itu ditolak, karena ia memang tak mau ada kaitanya dengan politik, itu hanya
mendoakan semoga para pemimpin itu berjalan dengan baik dan benar.
Disaat menyampaikan ceramahnya ia selalu berpesan dalam
pelajaran pikihnya, tasauf,
ia selalu berharap agar umat ini rajin melaksanakan ibadahnya, sehingga
betakwa pada Allah, initinya ia ingin menjadikan ulama bagi generasi yang akan datang, itu mulai sudah terbukti missal
Taufik Hasnuri dan lainya.@mil
No comments:
Post a Comment