Menyikapi
Tragedi Sampang “Syiah VS Suni”
Kejadian ini menjadi perhatian nasional
seperti sesuatu musibah dan bencana, tetapi memang ini adalah salah satu
bencana moral, yang tertanam sejak lama namun timbul di masa kini, suatu
pertentangan yang mestinya tidak perlu terjadi.
Berikut adalah tanggapan dari salah satu
Syiah yang ada di kota Palembang , yaitu ketua Ikatan Jamaah ahlil bait Indonesia
Sumatera Selatan, Dr H M Zailani , SpoG. Ketika di jumpai Patroli di ruang
kerjanya mengatakan, kalau di Palembang bisa saja terjadinya gesekan-gesekan kecil,
itu antara lain karena kerja orang di
pasar , misal ada keturunan arab, yang jual di pasar, lalu
mereka saling ejek.
Tetapi sesudah itu mereka anggap selesai, lalu mereka baik kembali.
Masih menurut keterangan Dr H M Zailani SpoG, terkadang mereka hanya
saling ejek, misal masalah perkawinan, itu hanya sekedar
demikian, tidak terjadi perkelahian, itu
kadang mereka saling membicarakan sehari-hari
lalu , sama seperti guyon antara beda agama, misalnya kalau krsiten ditampar
pipi kanan , lalu di tampar pipi kiri.
Dirgaskan oleh Dr Zailani SpoG,Itu hubungan sesama muslim kalau di Palembang, tdak ada pengaruhnya, misalnya itu orang Syiah
lalu itu kita mahalkan, tidak pernah
demikian, kita itua berniaga dengan siapa saja, termaasuk kita berniaga dengan
orang-orang Suni. Jadi kita tdak ada
masalah.
Misalnya ada orang suni, kata Zailani, yang akan berobat di kita, itu tidak ada
masalah, karena dokter bagus sekali pelayanannya. Setelah itu sudah.
Jadi tegasnya kejadian di sampang itu bukan
tentang Syiah atau Suninya, tetapi itu, gara-gara masalah perut,masalah
kebutuhan ekonomi, misalnya jika seperti saya seorang dokter mana mungkin saya
mau ribut-ribut.
Selanjutnya di tegaskan Dr Zailani, Kita di
Palembang ini untuk apa kita mau betengkar dengan masalah Syiah atau juga
masalah Suni, kamu mau Suni itu Silahkan,
kalau mau Syiah silahkan. Kita beberapa kali pergi umroh, itu terdapat kaum Syiah, Suni, Wahabi, mereka
sama-sama.Tidak ada mereka yang di usir keluar, itu masin-masing semuanya
boleh, mengapa kta mau ribut, jadi ribut itu karena adanya kepentingan lain.
Dinyatakan nya, Misal iri karena , ia
yang kaya, itu orang cina, lalu ia kaya, tidak mereka
mau ganggu tempat tinggal, mereka bukan
karena syiah kayanya itu, tapi mereka kaya karena usahanya.Kekayaan seseorang
itu bukan karena Syiah, itu syiah banyak
mengajarkan tentang doa, masalah anggota
syiah, itu ada yang berani tampl ada yang tidak berani tampil.
Yang pasti kita tidak perlu takut untuk
mengikuti ajaran Syiah, kita ini sudah
di zaman terbuka. Kita tidak ada tindakan negatip di masarakat. Jangan sampaikan dijadikan titik lemah karena
ia seorang Syiah.
Dalam dakwa itu bilhal, hikmah, mereka
senang karena kita tenang dalam
menghadapi hidup ini,
Memang dalam kerja itu kita itu adanya atsan dan adanya bawahan, kita keluar dari
pekerjaan itu wajar, jadi keluar dari pekerjaan itu karena Syiah. Bukan karena
itu, tapi masalah pekerjaan, jangan di kaitkan dengan Syiahnya,Sudah sejak
tahun 1987 telah mengikuti ajaran Syiah,
itu antra lain, kamu boleh mengaku seorang Syiah apabila kamu, sholat kaum Syiah itu 50 rakaat, 17 rakaat
wajib, sisanya gobliah.
Orang Syiah itu harus lebih baik dari
seribu orang , ahlak paling baik, sedekah paling baik, ilmu paling baik, rumah
tangga paling baik, alquran harus hapal.Tasaih
itu artinya ikut-kutan saja, Ahli Syiah itu adalah utuh mengkuti nabi muhammad.
Daun dan kayu dikupulkan untuk jadi pena, dan air laut untuk jadi tinta, betapa tingginya ilmu Rasul.
Muhamad ilmunya, sedangkan Ali adalah pintu
Ilmunya , kami belum dapat dsi katak an sebagai kaum syiah yang sesungguhnya,
karena misalnya sperti Auotullah Khomeini tu ahli Syiah yang sesungguhnya.
Syiah itu lebh baik dari seribu orang,
hasil kerjanya di berikan pada orang lain, kita masih dimakan, dan kita itu
harus menjadi orang paling sesasara diantara orang yang sengsara.
Karena kami mengikuti ajaran Ali, maka kami
dsiebut kaum Syiah tersebut, yaitu Jamaah ahlil bait Indonesia Sumatera
Selatan, sehingga saya di percaya untuk ,menjadi ketua dari organsasi ini.
Di sesama Syiah tidak ada pernah
pertengkaran apapun yang terjadi, kami di siah itu ikut aturan pemerintah,
karena petuah dari pusat Syiah kami dalam aturan negera itu harus diikuti.
Diakhir pembicaraannya, Dr Zailani SpoG
menjelaskan,Orang syiah itu wajib megeluarkan Humus sebesar seperlima dari sisa harta penghasilanya , itu disahkan untuk untuk setahun sekali atau sebulan sekali, setiap organisasi itu
tentu ada misinya, kita mengajak agar
ikut syiah , kamu dianjurkan untuk ikut syiah. @mil
No comments:
Post a Comment