Friday, 7 September 2012

Dipercaya Untuk Melakukan Gerakan Mahasiswa


Dipercaya untuk melakukan Gerakan Mahasiswa
Dia adalah salah satu tokoh partai Politik yaitu   Partai Rakyat Demokratik (PRD) Sumatera Selatan, sebagai sekjenya PRD Sumsel, ia memiliki semangat juang tinggi dan penuh berapai-api menyuarakan kebebasan  dan kepentingan rakyat.
Dalam satu kesempatan Sekjen  PRD Sumsel Jaya Marta menyatakan di kesaiamanya Jalan Dwikora Palembang, saya mulai  aktip di senat mahasiswa itu tahun 1997 di mahasiswa tridinanti, di percaya pada waktu itu  untuk memimpin gerakan mahasiswa, KOMPI, saat itu saya terlibat dalam gerakan mahasiswa,tambahnya.

Bersama dengan beberapa teman kata Jaya, kita melakukan kelompok mahasiswa untuk melakukan  gerakan melawan Suharto,  karena kita sudah biasa dengan organisasi di senat, itu selalu membicarakan persoalan  rakyat, sehingga  mempengaruhi untuk melakukan gerakan mahasiswa.
Kini ungkap Jaya usia sudah mencapai 34 tahun satu orang istri  bernama Nila, dan seorang anak kesayangan masih di kelas satu, pada saat itu ia menegaskan kembali, “tepatnya  saya lahir 1978 dibulan April dan tanggal 30, “ ujarnya.
Mulanya saya tertarik dengan partai itu, karena saya sering membicarakan dan selalu diskusi, lalu kita berpendapat bahwa tidak berjalanya sistim pemerintahan di masarakat, di saat itu terjadinya kesalahan  dalam sisitim Negara, itu saya mulai di PRD sejak tahun 1997 sudah jadi anggota partai rakyat demokratik.
Masih  menurut penjelasan Jaya sebagai SEkjen PRD Sumsel,  disaat ini tantangan makin berat untuk melakukan gerakan politik,  karena kita harus mneyerukan aspirasi, itu tentang sistim pemerintahan yang berazazkan Pancadila, kita akan kembali menjalankan semangat yang telah di tanamkan oleh Sukarno di masa lalu.
Kita akan tetap melanjutkan gerakan revolusi yang sempat terhenti kemarin, kita akan mengembalikan harkat dan martabat bangsa, yang telah di serukan oleh Bung Karno. Itu ialah mandiri dalam ekonomi, politik  dan berbudaya.
Kita PRD terus mensuarakan ini,  kita harus menjadi Negara yang mandiri, negera yang berdaulat, kita kini mengalami proses apalagi kesadaran masarakat, yang apriori terhadap partai pada saat ini,  makin rendah tingkat kepercayaan masarakat, itu merupakan tantangan bagi PRD kini  dan  yang akan dating.
PRD saat ini  tetap membangun kekuatan politik,  itu tetap meningkatakan basis rakyat , untuk belajar  gratis bagi masarakat msikin, juga atvokasi kesehatan bagi masarakat, juga melakukan pengoragnisasian pada masarakat yang mengalami komplik dengan pemerintahan pada saat ini, tegas  Jaya Marta.
Kalau masalah di intimidasi dan di halangi  itu resiko, missal di tahun 1997 kita sudah memiliki  pedoman,’kita harus siap menghadapi 3B(dibunuh, dibuih dan di buru), itu sudah tanggungjawab yang harus di hadapi saat itu dan saat kini.
Kini yang sering kita hadapi adalah bentuk intimidasi kriminalisasi, yang sering dilakukan oleh aparat, misalnya kasus di Tanjung Medang Muara Enim, itu kita diadu domba oleh pihak  aparat dengan masarakat desa lain, juga di alami di benturkan dengan hukum yang berlaku.
PRD itu di mulai pada masa kepemimpinan,  Tumpal Simare Mare tahun 1999, kemudian Ferdian Andreas, kini PRD di pimpin oleh Eka Subakti, jadi sudah tiga kali masa pergantian. Jika kita lihat PRD, hanya beda karakter, beda situasi, kita kita berazazkan Pancasila lalu pada waktu lalu kita berazazkan social Demokrasi dan kerayatan, kita melihat keadaam dan kembali pada azaz Pancasila, semua kita tetap mengacu pada kepentingan rakyat, ujar Jaya.
Kepercaayaan masarakat pada partai saat ini adalah sudah berkurang. Partai banyak melakukan kesalahan dalam melakukan kader partai, sehingga masarakat lalai, harus masarakat diberikan pendidikan politiknya, mulai dari anggota Partai dan anggota serta masarakat, banyak partai yang hanya mementingkan kelompok  belaka. .@milDipercaya Untuk Melakukan Gerakan Mahasiswa

No comments:

Post a Comment

Sorga atau neraka

 Sorga itu sudah ada di dunia Hanya sedikit yang mau Banyak manusia lebih memilih dunia Jika dalam gembira kau gelisah Jika dalam susah kau ...