saat ini golkar tengah dilanda kemelut yang besar, mulai dari
berebutnya mereka ingin jadi ketua, itu sudah merupakan gejala
hancir dan retaknya Golkar.
para kader Golkar sudah pada buat partai sendiri, sedankan
mereka itu adalah orang-orang kuat yang energi yang yang
ada di Partai Golkar.
pada saat pemilu pemilihan presiden tahun 2014 lalu Golkar
jatuh dan retak pula. sehingga tak ada peluang baginya untuk
mecalonkan Orang Golkar untuk menjadi Presiden.
Sungguh Golkar hancur lebur di tahun -tahun ini.
lalu mengapa sejak Di Pimpin oleh Abu Rizal Bakri
Golkar hancur ? itu karena semua sudah tahu bahwa Golkar
itu di pimpin oleh -orang yang bermasalah.
Bukankah kasus Lapindo belum saja selesai tetapi Golkar
bahkan pilih Abu Rizal jadi ketua, ini sudah menghilangkan
jutaan suara untuk Golkar.
Teta[pi setelah ini terjadi Golkar bukan sadar, bahkan bertambah
gila, bahkan tidak sadar, bukan intropeksi diri, tapi bahkan lupa diri,
tidak mau berupaya untuk memperbaiki diri, bahkan justru selalu
ingin berkuasa, seolah-olah ia yang selalu terbaik.
Zaman sudah berubah, rajkyat tak dapat lagi di pakasa atau di tipu
oleh mereka-mereka yang suka memaksa.
mengapa Golkat justru membabi buta, selalu ingin membuat
gara-gara agar ia berkuasa, terus ingin menguasai bangsa ini.
puncak akhir jelas tampak, ketika Novanto di perankan untuk
selalu tidak sejalan yang di jalankan oleh pemerintahan Jokowi
Dodo, sehingga ia dengan bernainya menentukan bahwa ia dapat
menyelsaikan, sehingga di anggapnya presioden akan menurut
saja apa kehendaknya.
tapi saya Golkar Bukan sadar tapi justru, memasang Novanto
jadi ketua bagi Golkar di DPR RI, hancr sudah bagi Golkar,
karena bukan sadar tapi bahkan bertambah sombong.
Tidak juga intropeksi diri, bahwa di banyak daerah pilkada 2015
partai golkar banyak yang gagal, kapan mau sadar Golkar?
berebutnya mereka ingin jadi ketua, itu sudah merupakan gejala
hancir dan retaknya Golkar.
para kader Golkar sudah pada buat partai sendiri, sedankan
mereka itu adalah orang-orang kuat yang energi yang yang
ada di Partai Golkar.
pada saat pemilu pemilihan presiden tahun 2014 lalu Golkar
jatuh dan retak pula. sehingga tak ada peluang baginya untuk
mecalonkan Orang Golkar untuk menjadi Presiden.
Sungguh Golkar hancur lebur di tahun -tahun ini.
lalu mengapa sejak Di Pimpin oleh Abu Rizal Bakri
Golkar hancur ? itu karena semua sudah tahu bahwa Golkar
itu di pimpin oleh -orang yang bermasalah.
Bukankah kasus Lapindo belum saja selesai tetapi Golkar
bahkan pilih Abu Rizal jadi ketua, ini sudah menghilangkan
jutaan suara untuk Golkar.
Teta[pi setelah ini terjadi Golkar bukan sadar, bahkan bertambah
gila, bahkan tidak sadar, bukan intropeksi diri, tapi bahkan lupa diri,
tidak mau berupaya untuk memperbaiki diri, bahkan justru selalu
ingin berkuasa, seolah-olah ia yang selalu terbaik.
Zaman sudah berubah, rajkyat tak dapat lagi di pakasa atau di tipu
oleh mereka-mereka yang suka memaksa.
mengapa Golkat justru membabi buta, selalu ingin membuat
gara-gara agar ia berkuasa, terus ingin menguasai bangsa ini.
puncak akhir jelas tampak, ketika Novanto di perankan untuk
selalu tidak sejalan yang di jalankan oleh pemerintahan Jokowi
Dodo, sehingga ia dengan bernainya menentukan bahwa ia dapat
menyelsaikan, sehingga di anggapnya presioden akan menurut
saja apa kehendaknya.
tapi saya Golkar Bukan sadar tapi justru, memasang Novanto
jadi ketua bagi Golkar di DPR RI, hancr sudah bagi Golkar,
karena bukan sadar tapi bahkan bertambah sombong.
Tidak juga intropeksi diri, bahwa di banyak daerah pilkada 2015
partai golkar banyak yang gagal, kapan mau sadar Golkar?
No comments:
Post a Comment