SEBAGAI seorang nabi sekaligus pemimpin umat Islam, Nabi
Muhammad SAW tentu
memiliki kesibukan untuk menyebarkan ajaran Islam dan
menjalin hubungan dengan
para sahabat. Namun di balik kesibukannya itu, beliau
ternyata tidak pernah lupa untuk memperhatikan istri-istrinya.
Bahkan, dalam beberapa kesempatan, Nabi Muhammad SAW selalu
menunjukkan sikap
romantis yang kemudian ditiru oleh para sahabat. Berikut
Okezone rangkumkan 3 kisah
romantis Rasulullah bersama istrinya, sebagaimana
dilansir dari berbagai sumber,
Selasa (20/11/2018).
Lomba lari dengan Aisyah
Sebuah kisah menyebutkan, semasa hidupnya Rasulullah pernah
mengajak Aisyah untuk
berlomba lari ketika mereka sedang melakukan perjalanan
ke suatu tempat. Kala itu, Aisyah
berlari dengan gesit karena tubuhnya masih
terbilang langsing dan ideal. Ia bahkan berhasil mengalahkan Rasulullah. Pada
perjalanan selanjutnya, Rasulullah kembali mengajak Aish untuk berlomba lari.
Namun kali ini, ia berhasil mengalahkan sang istri mengingat kondisi tubuh
sang
istri tidak selangsing dahulu kala. Setelah berhasil menang, beliau berkata,
“Wahai Aisyah,
ini adalah balasan atas kekalahanku yang terdahulu,”. Itulah
sikap romantisme Rasulullah kepada sang istri tercinta.
Meluangkan waktu bersama istrinya
Suatu hari, Aisyah terlihat sedang memperhatikan sahabat
Rasulullah yang sedang berlatih
pedang di dalam masjid. Rasulullah kemudian
bertanya kepada istrinya, “Wahai khumaira,
apakah engkau ingin melihat mereka
berlatih?,” Aisyah menjawab “iya”. Mendengarkan
kata-kata tersebut, Rasulullah
lalu berdiri di depan pintu diikuti oleh Aisyah. Dengan
romantisnya, Aisyah
meletakkan dagu di pundak Rasulullah dan menyandarkan wajahnya
di pipi
Rasulullah. Tak selang berapa lama kemudian, Rasulullah berkata, “sudah cukup”
Aisyah menjawab, “Wahai Rasulullah, jangan terburu-buru”. Rasulullah lalu
kembali menemani
sang istri tercinta. Momen seperti ini terus terulang, hingga
akhirnya Aisyah yang meminta Rasulullah untuk beranjak dari tempat mereka.
Selidik punya selidik, sebetulnya Aisyah tidak
benar-benar ingin melihat para
sahabat berlatih. Ia justru ingin menghabiskan waktu di sisi Rasulullah.
Menjadikan lutut sebagai tumpuan untuk menaiki unta
Suatu waktu ketika perang telah berakhir, Nabi Muhammad SAW
mendengar sebuah kabar
tentang kecantikan seorang janda bernama Shafiah binti
Huyai. Diketahui bahwa suaminya meninggal saat usia pernikahan mereka masih
terbilang dini. Rasulullah kemudian memutuskan untuk memperistri Shafiah. Saat
perjalanan pulang menuju Madinah, Anas bin Malik berkata,
“Aku melihat Nabi SAW
duduk di dekat untuk lalu meletakkan lututnya sehingga Shafiah bisa menginjakan
kakinya di atas lutut beliau untuk menaiki unta,”.
SEBAGAI seorang nabi sekaligus pemimpin umat Islam, Nabi
Muhammad SAW tentu
memiliki kesibukan untuk menyebarkan ajaran Islam dan
menjalin hubungan dengan para
sahabat. Namun di balik kesibukannya itu, beliau
ternyata tidak pernah lupa untuk
memperhatikan istri-istrinya.
Bahkan, dalam beberapa kesempatan, Nabi Muhammad SAW selalu
menunjukkan sikap
romantis yang kemudian ditiru oleh para sahabat. Berikut
Okezone rangkumkan 3 kisah
romantis Rasulullah bersama istrinya, sebagaimana
dilansir dari berbagai sumber,
Selasa (20/11/2018).
Suatu waktu ketika perang telah berakhir, Nabi Muhammad SAW
mendengar sebuah kabar
tentang kecantikan seorang janda bernama Shafiah binti
Huyai. Diketahui bahwa suaminya meninggal saat usia pernikahan mereka masih
terbilang dini. Rasulullah kemudian
memutuskan untuk memperistri Shafiah. Saat
perjalanan pulang menuju Madinah,
Anas bin Malik berkata, “Aku melihat Nabi SAW
duduk di dekat untuk lalu meletakkan
lututnya sehingga Shafiah bisa menginjakan
kakinya di atas lutut beliau untuk
menaiki unta,”. (ren)
No comments:
Post a Comment