Sunday, 30 December 2018

Kisah Romantis Nabi Muhammad SAW Bersama Istri yang Bisa Ditiru Pasangan


SEBAGAI seorang nabi sekaligus pemimpin umat Islam, Nabi Muhammad SAW tentu
 memiliki kesibukan untuk menyebarkan ajaran Islam dan menjalin hubungan dengan 
para sahabat. Namun di balik kesibukannya itu, beliau ternyata tidak pernah lupa untuk memperhatikan istri-istrinya.

Bahkan, dalam beberapa kesempatan, Nabi Muhammad SAW selalu menunjukkan sikap
 romantis yang kemudian ditiru oleh para sahabat. Berikut Okezone rangkumkan 3 kisah
 romantis Rasulullah bersama istrinya, sebagaimana dilansir dari berbagai sumber,
 Selasa (20/11/2018).
Lomba lari dengan Aisyah
Sebuah kisah menyebutkan, semasa hidupnya Rasulullah pernah mengajak Aisyah untuk
 berlomba lari ketika mereka sedang melakukan perjalanan ke suatu tempat. Kala itu, Aisyah
 berlari dengan gesit karena tubuhnya masih terbilang langsing dan ideal. Ia bahkan berhasil mengalahkan Rasulullah. Pada perjalanan selanjutnya, Rasulullah kembali mengajak Aish untuk berlomba lari. Namun kali ini, ia berhasil mengalahkan sang istri mengingat kondisi tubuh 
sang istri tidak selangsing dahulu kala. Setelah berhasil menang, beliau berkata, “Wahai Aisyah,
ini adalah balasan atas kekalahanku yang terdahulu,”. Itulah sikap romantisme Rasulullah kepada sang istri tercinta.
Meluangkan waktu bersama istrinya
Suatu hari, Aisyah terlihat sedang memperhatikan sahabat Rasulullah yang sedang berlatih 
pedang di dalam masjid. Rasulullah kemudian bertanya kepada istrinya, “Wahai khumaira, 
apakah engkau ingin melihat mereka berlatih?,” Aisyah menjawab “iya”. Mendengarkan
 kata-kata tersebut, Rasulullah lalu berdiri di depan pintu diikuti oleh Aisyah. Dengan
 romantisnya, Aisyah meletakkan dagu di pundak Rasulullah dan menyandarkan wajahnya
 di pipi Rasulullah. Tak selang berapa lama kemudian, Rasulullah berkata, “sudah cukup” 
Aisyah menjawab, “Wahai Rasulullah, jangan terburu-buru”. Rasulullah lalu kembali menemani
 sang istri tercinta. Momen seperti ini terus terulang, hingga akhirnya Aisyah yang meminta Rasulullah untuk beranjak dari tempat mereka. Selidik punya selidik, sebetulnya Aisyah tidak
 benar-benar ingin melihat para sahabat berlatih. Ia justru ingin menghabiskan waktu di sisi Rasulullah.
Menjadikan lutut sebagai tumpuan untuk menaiki unta
Suatu waktu ketika perang telah berakhir, Nabi Muhammad SAW mendengar sebuah kabar
 tentang kecantikan seorang janda bernama Shafiah binti Huyai. Diketahui bahwa suaminya meninggal saat usia pernikahan mereka masih terbilang dini. Rasulullah kemudian memutuskan untuk memperistri Shafiah. Saat perjalanan pulang menuju Madinah, Anas bin Malik berkata,
 “Aku melihat Nabi SAW duduk di dekat untuk lalu meletakkan lututnya sehingga Shafiah bisa menginjakan kakinya di atas lutut beliau untuk menaiki unta,”.
SEBAGAI seorang nabi sekaligus pemimpin umat Islam, Nabi Muhammad SAW tentu
 memiliki kesibukan untuk menyebarkan ajaran Islam dan menjalin hubungan dengan para
 sahabat. Namun di balik kesibukannya itu, beliau ternyata tidak pernah lupa untuk
 memperhatikan istri-istrinya.
Bahkan, dalam beberapa kesempatan, Nabi Muhammad SAW selalu menunjukkan sikap
 romantis yang kemudian ditiru oleh para sahabat. Berikut Okezone rangkumkan 3 kisah 
romantis Rasulullah bersama istrinya, sebagaimana dilansir dari berbagai sumber, 
Selasa (20/11/2018).
Suatu waktu ketika perang telah berakhir, Nabi Muhammad SAW mendengar sebuah kabar
 tentang kecantikan seorang janda bernama Shafiah binti Huyai. Diketahui bahwa suaminya meninggal saat usia pernikahan mereka masih terbilang dini. Rasulullah kemudian 
memutuskan untuk memperistri Shafiah. Saat perjalanan pulang menuju Madinah,
 Anas bin Malik berkata, “Aku melihat Nabi SAW duduk di dekat untuk lalu meletakkan 
lututnya sehingga Shafiah bisa menginjakan kakinya di atas lutut beliau untuk
 menaiki unta,”. (ren)

No comments:

Post a Comment

Sorga atau neraka

 Sorga itu sudah ada di dunia Hanya sedikit yang mau Banyak manusia lebih memilih dunia Jika dalam gembira kau gelisah Jika dalam susah kau ...