BAB. 2
                        CIRI-CIRI
Semenjak manusia dilahirkan didunia, perhatianya 
terhadap
Rekan-rekan sesamanya telah ada, Yang mula-mula 
diperhatikanya
Adalah
keluarganya, kemudian kerabatnya, tetangganya , kawan-
Kawannya.(
1).memang perhatian  tersebut  pada awalnya 
Bersipat  naluriah 
tersebut. Yang semula merupakan  
pengetahuan
belaka, lama kelamaan tersusun secara sistimatis  
kemudian
lama-kelamaan  ada orang yang secara
khusus 
memikirkan
masarakat, terutama dari segi nilai-nilainya 
sehingga
timbullah filsapat sosial. Pemikiran terhadap nilai-
nilai
belaka , tidak menghasilkan  kepuasaan,
oleh karena 
terlampau
menekan pada harapan-harapan , atau pada hal-hal 
yang
sepantasnya  berlaku  Ketidak puasaan tersebut, antara 
lain,
menimbulkan ilmu Pengetahuan, dalam hal ini ilmu-ilmu 
sosial
, yang berusaha mengungkapkan kebenaran 
serta 
memecahkan
masalah-masalah kehidupan  bersama yang
dihadapi.
     Dalam 
perkembangan selanjutnya, pergaulan 
hidup 
Manusia
mempunyai  aneka  segi yang masing-masing  disoroti 
oleh
salah satu cabang  ilmu sosial. Dalam
perkembangan itu  
dikenal.
Misalnya, ilmu sejarah  terutama
peristiwa-peristiwa  
yang terjadi 
pada masa lampau. Ilmu sejarah,peristiwa penting tersebut ditelaah ,
sebab-sebabnya, apa kaitanya dengan Sosiologi dan Ilmu –ilmu sosial lainya,
(1)   
Memperkenalkan
Sosiologi , Edisi Baru, Prof Dr Soerjono 
                             3.
peristiwa
lainya, akibatnya, dan dalam situasi sosial apakah 
peristiwa  itu terjadi. Peristiwa itu dapat menyangkut 
pribadi
seseorang, suatu kelompok sosial tertentu , suatu 
kalangan
 tetentu , lembaga , masarakat, bangsa,
negara dan 
sebagainya.                  
1.Ciri-Ciri.
(2).Secara 
sekilas dan terinci  telah di
jelaskan  
pengertian  -pengertian dalam sosiologi . dari uraian 
tersebut
dapatlah dikemukakan tentang ciri-ciri 
sosiologi, 
sebagai
 berikut :
a.Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang
masarakat , yang 
berobyekan gejala-gejala  sosial dalam masarakat.
b.Sosiologi 
adalah ilmu pengetahuan katagoris yang bukan 
suatu ilmu 
pengetahuan normatif , titik berat 
sosiologi 
terletak pada sekedar ingin mengetahui  keadaan yang 
sebenarnya 
dari obyek yang diselidiki  dan
menghindarkan  
diri dari sikap ang mengandung  suatu 
penilaian.
c.Sosiologi adalah a pure science yang bertitik
berat pada 
hasrat  untuk
mengetahui hakekat yang sebenarnya  dari
obyek  
yang diselidiki itu, jadi  bukan 
merupakan  applied Science  
yang selalau menitik beratkan perhatian pada segi
kegunaan 
dalam praktek.
2. teory sosiologi, G Kartasapoetra, RG  Widyaningsih, hl 19
                                  4.
Pure 
Sciences                    Aplied
Sciences
1.phisics                     1.engineering
2.astronomy                   2.navigation 
3.mathematic   
              3.qccounting 
4.chemistery                  4.pharmacy
5.phyisiology                 5.medicine
6.botany                      6.agriculture
7.economic                    7.businees
8.sosiologi                   8. administrator, sosial
                                 Work,
diplomact
d.sosiologi adalah ilmu pengetahuan  abtrak dimana obyek  
  yang
dielediki  itu tidak terikat  pada ruang, waktu    
  tertentu 
  dan ilmu
pengetahuan yang kongkrit dimana obyek 
yang 
  diselidiki itu  terikat pada ruang  dan waktu tertentu.
e.Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang rasional
dan  
  empiris.
f.Sociology is a general and not a special science
,sosiologi 
  berobyekan  unsur-unsur sosial dalam setiap masarakat, 
       sosiologi 
tidak mengikat diri pada segi kehidupan   
  masarakat tertentu
.
                                  5.
                             BAB,
3.
                     Pembagian 
Sosiologi       
          Sebagian
telah diterangkan bahwa sosiologi adalah 
Ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan mempelajari
tingkah aku 
Manusia dalam kehidupan bermasarakat ini ditunjang
oleh 
Berbagai bidang kehidupan dalam pembagiannya kita
akan 
mengenal :
a.Sosiologi Umum
b.Sosiologi khusus
Sosiologi umum, menyelidiki dan memepelajari tingkah
laku  
Manusia umumnya dalam mengadakan hubungan kehidupan 
masarakat. Sedangkan sosiologi khusus yakni yang
mempelajari 
pelbagai Sektor kehidupan tersebut, misalnya yang
sekarang 
terkenal, dengan sektor  perekonomian, agama, hukum, politik 
dan lain-Lainya. Sehingga dari segi khusus dapat
dikenal :
Sosiologi Hukum, Menentukan sampai berapa jauh hukum
itu 
tergantung pada Perhubungan –perhubungan sosial yang
benar-
benar ada, dalam hal ini adalah lebih mendalam lagi
daripada 
dogmatis yuridis, yang boleh dikatakan  sedikit banyak 
berpangkal secara aksioma pada kebenaran
peraturan-peraturan 
hukum yang ada, dan pada adanya keharusan untuk 
mempertahankan tata sosial tertentu dengan  mempergunakan 
peraturan-peraturan.
Sosiologi kriminologi,Mempelajari gejala-gejala
hubungan yang 
rapat antara kesadaran Hukum dengan realitas
berbagai 
kejahatan sebagai peristiwa 
                                  6.
Sosial, dengan tujuan untuk  dapat menentukan pendapat 
Terhadap peristiwa kejahatan yang demikian rumitnya
sebagai 
Kenyataan sosial.
Sosiologi Ekonomi,
Mempelajari tingkah laku manusia dalam mengadakan
hubungan-
hubungan 
dengan manusia lainya, memperkembangkan usaha-usaha 
mencapai dan mengadakan pemuas-pemuas kebutuhan
dalam 
kehidupan 
masarakat. Tujuanya untuk menerangkan pertentangan 
teori  asas
dan metodologi antara pikiran sosiologis 
dan 
ekonomis dan memungkinkan  adanya penafsiran sosiologis  
tentang kehidupan ekonomi.
(3)Sosiologi juga merupakan peristiwa-peristiwa pada
masa 
lampau dan aspek 
ekonomi dari peragulan hidup.  
Sosiologi tentang Aspek-aspek sosial masalah  penduduk,
Mempelajari tingakh laku hubungan  manusia sehubungan  dengan 
Timbulnya masalah-masalah kependudukan dengan cara
mengdakan 
Analisa sosiologis untuk prognose penduduk, dengan
tujuan 
Memberikan gambaran tentang sosial dan psikologi
sosial yang 
umum dan mempelajari keluarga tersebut sebagai
persemaian  
dari penduduk tersebut.
Sosiologi Agama,
Menyelidiki dan mempelajari  tingkah laku manusia satu dengan 
3.Memperkenalkan Sosiologi, prof. Dr Soerjono
Soekanto, SH MA
                             7.
Lainya dalam kehidupan beragama dan kehidupan
beragama dan 
kehidupan masarakat, dengan menentukan sampai berapa
jauh 
pengaruh 
agama dan organisasi keagamaan pada lapangan kerja 
seumumnya dan pada tinjauan sosial tiap-tiap
individu 
tersendiri                                 
Sosiologi Kesenian,
Menyelidiki dan mempelajari tingkah laku manusia
dalam 
Hubungan satu dan lainya dalam kehidupan
bermasarakat. Daya 
dan gaya seni yang di expresikan  setiap insan akan dapat 
memberikan corak dan inisiatip bagi perkembangan
kehidupan 
keluarga, kelompok dan masarakat, dengan pengertian
bahwa 
seni yang dimaksud adalah seni dalam arti yang luas.
Sosiologi kebudayaan ,
Ialah yang menyelidiki dan mempelajari tentang  tingkah laku 
Manusia dengan mampaatkan aspek-aspek  kebudayaan dalam 
Kehidupan masarakat.
Sosiologi Ilmu pengetahuan,
Enyelidiki dan mempelajari  sampai berapa jauhkah pengetahuan 
Dan ilmu mempunyai jejak yang historis dan relatif
sosial 
Yang Pula dapat menyebabkan adanya beberapa tinjauan
tentang 
Kemungkinan untuk menjunjung pikiran sosial sampai
ketingkat 
Obyektivitas yang lebih tinggi.
                                  8.
                        BAB.4
                  
Fungsi Sosiologi
          Yang
dimaskud fungsi sosiologi adalah menjadi keharusan 
Sosiologi untuk menerangkan dengan sikap  yang obyektip 
Tentang struktur sosial, proses  sosial dan perubahan sosial 
Dengan jalan :
a.memberikan uraian-uraian atas peristiwa  
 
kemasarakatan(deskripsi)
b.mencari dan menemukan kaidah-kaidah
sosial(nomothetis)
c.mencari  hubungan sebab musabab sosial(kausalitas
sosial)
Fungsi sosiologi ini amat berguna didalam memebrikan
suatu 
Penanggulaangan dari gejala-gejala negatif yang
timbul dalam 
Masarakat 
demi terwujudnya masarakat yang sehat dengan jalan 
Memberikan bahan-bahan  dan konsepsi-konsepsi untuk dijadikan 
Dasar dan pokok dalam kehidupan  masarakat yang ideal.
          Disini
akan dapat terlihat bahwa ilmu itu mempunyai 
fungsi kemasarakatan , yakni ilmu amaliah yang tidak
sekedar 
hanya merupakan il,u saja.yang berarti juga tidak
mengabaikan  
keadaan masarakat dimana manusia itu berada.
          Ilmu
itu harus dapat membantu  dan memberikan
arti serta 
kedayagunaanya terhadap manusia dalam pergaulan  hidup 
bermasarakat , masarakat  yang sehat dan tetib, dengan ilmu 
manusia akan dapat memilih dan membedakan  mana yang selaras 
dan mana seimbang bagi perkembangan kehidupan
bermasarakat. 
Menjauhkan apa-apa yang tidak  selaras dan tidak seimbang yang 
                             9.
Berarti menghilangkan  segala penyakit masarakat yang 
Ditimbulkan oleh manusia itu sendiri. 
          (4)Didalam setiap ilmu pengetahuan ,
senantiasa  ada 
Perspektif atau imajinasi tertentu, dalam sosiologi
hal itu 
di sebut sebagai perspektif atau imajinasi
sosiologi.
          Untuk
dapat memahami suatu ilmu dengan baik, maka 
terlebih dahulu harus dikuasai dasar-dasar
konsepsional dari 
persepektif ilmu bersangkutan.
4.memperkenalkan Sosiologi, hlm 5-6, prof Dr
Soerjono Soekanto. SH M A dalam edisi Baru.       
                                  10.
                             BAB.5
                     METODE-METODE SOSIOLOGI
          Sosilogi
dalam menjalankan fungsinya, memberikan 
ungkapan-ungkapan terhadap obyeknya, mempergunakan
alat kerja 
yang  rasional
atau rasional tools yang lazim diperunakan 
dalam menjelaskan dan menerangkan gejala sosial.
          Metode-metode yang merupakan rational tools
bagi 
Sosiologi pada umumnya,dapat diterangkan sebagai
berikut :
a. Induksi,yakni kesimpulan
–kesimpulan umum yang diperoleh  
Berdasarkan proses pemikiran yang berlangsung  dari 
            
Peristiwa-peristiwa khusus atau konkrit. 
          b.deduksi,
yakni suatu proses penyelidikan yang dasarkan atas  
           
asas-asas yang umum yang di pergunakan untuk menerangkan 
            peristiwa-peristiwa khusus atau penjelasan
teoritis yang 
           
umum atas pakta-pakta.
          c.Deskripsi,
yang dimaksud dengan iniialah pengambaran yang 
           
senyatanya, dikarenakan metode ini merupakan pencatatan-
            pencatan
daripada masalah yang diselidiki.
          d.analisa,
yakni penghimpunan kenyataan-kenyataan yang 
           
dilukiskan secara sistimatis sehingga dapat memperlihatkan
           
hubungan yang ada antara fakta yang satu dengan fakta yang
            lainya.
          e.evaluasi,yakni
penelaahan-yang bersipat penentuan dan
            pemilihan fakta-fakta yang dilukiskan dan dikumpulkan
itu
            dengan berlandaskan suatu norma atau Ide yang
abstrak.
                                  11.  
          f.teori,
merupakan perumusan dan konkretisasi ide-ide yang 
             abstrak  itu.
          g.Perbandingan
(komparatif), dapat didasarkan atas metode-
           
metode deskripsi, analisa,teori, pemilaian  dan dapat 
           
bersipat  deduksi antara dua obyek
atau lebih yang 
           
mengandung   persamaan-persamaan
atau perbedaan-perbedaan
           
tertentu, kedua-duanya justru 
yang memperlihatkan hakekat
           
yang sebenarnya dari obyek yang diperbandingkan.
          h.Sejarah,
mencari latar belakang keadaan sekarang dari 
           
gejala-gejala  sosial diwaktu
lampau, dengan metode ini 
           
kejadian –kejadian, proses-proses dan lembaga peradaban
            yang
telah lampau diselidiki juga,karena penghidupan dimasa
           
yang lampau.
          i.Statistik,
yakni cara menghitung gejala-gejala sosial yang
           
besar jumlahnya dengan cara yang teratur atau dengan cara
           
matematik didalam  mendapatkan
gambaran yang umum dan
            menyeluruh.
              Didalam
usaha-usaha  mengadakan penyelidikan dan
         
mempelajari  tingkah laku
manusia-manusia mengadakan 
          hubungan-hubungan tertentu yang berhubungan
dalam kehidupan 
          bermasarakat,
sejalan dengan  metode diatas, maka dalam
         
pelaksanaannya mempergunakan teknik-teknik sebagai berikut:
          
a.Questionair(dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan)
            
untuk mendapatkan keterangan-keterangan tentang suatu
                                  12.  
   masalah tertentu. Dengan questionair ini
akan dapat
diketahui  sikap sesuatu golongan dan golongan-golongan
lainnya dalam masarakat.
          b.Sampling
, yakni dengan cara meminta 
keterangan-keterangan
           
dari sejumlah besar orang-orang, yang dalam pelaksanaannya
           
karena meminta informasi dari sejumlah besar orang-orang 
           
itu akan menimbulkan kesulitan 
waktu  dan biaya, maka
           
informasi didapat dari orang-orang tertentu yang dapat
           
dianggap wakil darigolongan-golongan atau yang mencerminkan
           
orang dari golongan.
          c.Interview,
(wawancara) dengan teknik ini diusahakan untuk
           
mendapatkan keterangan-keterangan dari orang-orang tertentu
            yang
diperkirakan turut dalam kegiatan 
sosial  atau dari
           
orang-orang yang bertanggungjawab atas kegiatan sosial. 
           
Interview  dapat dilaksanakan
dengan cara menyusun terleih
           
Dahulu pertanyaan-pertanyaan  yang
akan diajukan tersebut,
           
Jawabanya dapat dicatat atau direkam oleh penanya.
          d.Interogation,
dilakukan pula secara tanya jawab utnuk
           
memperoleh  data dan fakta-fakta
dari orang-orang tertentu
            yang dipersangka turut dalam suatuaktivitassosial,terutama
            untuk memperoleh fakta yang sebenarnya.
          e.Direct
observation,meliputi semua pencatatan dari persitiwa
            yang langsung dialami,dalam pelaksanaanya
dapat secara
           
tertulis atau secara  lisan.Participant
observer,pihak yang
            memerlukan informasi turut Dalam obyek yang
diselidiki.
                                  13.  
          f.Action
reseearch, penyelidik berusaha secara aktip 
           
memepengaruhi  obyek yang
diselidiki dan selanjutnya
           
mengadakan pengamatan akibat dari pengaruh tadi atas obyek
           
yang diselidiki.      
g.Biograpi 
research, menghubungi tokoh-tokoh tertentu, untuk 
  mendapatkan  biograpinya atau dengan cara mengumpulkan  
  data-data
riwayat hidup seorang tokoh,gembong yang kemudian  
  disusun
sebagai  bahan lengkap demi untuk
memperoleh custom 
  atau
attitudenya dalam kehidupan bermasarakat.  
                           14.
BAB. 6.
          Hubungan
Sosiologi Dengan Ilmu Pengetahuan Lainya
         (5)Semenjak 
manusia dilahirkan didunia , perhatianya 
Terhadap rekan-rekan sesamanya telah ada. Yang
mula-mula 
Diperhatikannya adalah keluarganya, kemudian
kerabatnya, 
Tetangganya, kawan-kawan sepermainannya. Dan
seterusnya. 
Memang, perhatian tersebut pada awalnya bersipat
naluriah 
saja, olerh karena sejak dilahirkan  manusia mempunyai 
hasrat kuat untuk senantiasa  hidup bersama sesama rekan 
lainya.   
          a.Dengan
Sejarah
          Ilmu
sejarah dan sosiologi kedua-duanya mengemukakan 
Tentang aktivitas manusia serta kejadianya. Sejarah
menitik 
Beratkan kegitanya pada pencatatan-pencatatan yang
sebenarnya 
Peristiwa-peristiwa yang terjadi dimasa lampau dan
juga 
Mengemukan sebab-sebab terjadinya peristiwa itu,
kesemuanya 
Dimaksudkan  agar menjadi cermin atau pedoman  bagi 
Kesempurnaan kegiatan manusia diwaktu sekarang dan
waktu yang 
Akan datang. Dalam sejarah  umum , titik berat penjelasan pada 
Keunikan, keistimewaan karier seseorang yang
termashur, baik 
Di bidang militer, politikus, agama, ahli ilmu
pengetahuan dan 
sebagainya.
(5) memperkenalkan Sosiologi, prof. Dr Soerjono SH M
A
                             15.  
          Sosiologi, dengan menggunakan
catatan-catatan yang 
Menghubungkan peristiwa dengan proses sosial terjadi
sebagai 
Akibat dari interaksi  dan asosiasi manusia dalam berbagai 
Situasi dan kondisi, titik berat perhatianya pada
pola-pola 
yang  diperlihatkan,
misalnya peperangan, usaha-usaha 
coupd’d’etat, subversi dan lain-lain yang sejenis,  yang 
kesemuanya itu merupakan gejala sosial yang timbul
dari 
konflik-konflik antar golongan.
          Sejarah
mengemukan tentang biograpi manusia-manusia 
Besar yang dapat menggerakan masarakat, baik
hubungannya 
Dengan konflik 
itu, maupun dengan asosiasi-asosiasi dan 
Koperasi untuk meruntukan atau mengembangkan
kekuasaan dalam 
masarakat, Sedang sosiologi menyelidiki dan
mempelajari 
gejala-gejala yang ditimbulkan nya, apakah konflik
itu dapat  
menghancurkan menimbulkan, menimbulkan penindasan
atau 
memperbaharui sesuatu struktur sosial, bagaimana
proses 
sosialnya, demikian pula dalam hal
kooperasi,kerjasama antar 
bangsa dan negara.
       (6)Menengok pada sejarah , telah kita ketahui
bersama 
bangsa 
Indonesia tidak hanya dihuni oleh suku bangsa
melayu, 
Melainkan suku bangsa asing yang masuk ke Indonesia,
melalui 
pelayaran dan perdagangan yang kemudian menetap di
Indonsia. 
(6) Sosiologi, Noviana Rahmawati, S Pd, penerbit CV
Pipa 
Pakarindo.
                             16.
b. Dengan psychologi
Psiology ,titik berat perhatianya  adalah pada induvidu , 
tentang
tingkah lakunya, kecerdasan dan kesanggupan akal 
menangkap
hal-hal  yang bermampaat bagi dirinya,
motivasi, 
ingatan
dan reaksi, harapan, ketakutan, ketenangan, gangguan 
pada
jiwa induvidu  itu dan lainya.
     Sosiologi , juga memperhatikan  tentang 
induvidu , 
Segala
tingkah  lakunya dalam hubungan  kehidupan masarakat, 
Manusia  atau induvidu yang dimaksud adalah induvidu
yang 
Normal  yang dapat 
menggerakan  struktur sosial
dan  yang 
Diterima
oleh masarakat, yang dapat  menimbulkan
perubahan-
Perubahan
–perubahan dalam masarakat, baik akibat konflik 
Maupun
kooperasi.
     Ilmu jiwa Sosial, titik berat perhatinya
pada induvidu-
Induvidu
dalam kelompok  yang mampu bertindak
secara bersama 
Dengan
individu-induvidu lainnya, perhatian pada pribadinya  
Tentang
sugesti, simpati yang melahirkan dinamika dalam 
Masarakat  dan pengaruh-pengaruh sosial dan kebudayaan, 
ekonomi,
hukum terhadap induvidu-induvidu tersebut. Sosiologi, 
titik
berat perhatianya terutama pada struktur sosial dimana 
terhimpun
tingkah laku manusia tersebut.
     c.Antropologi, titik berat perhatianya pada
masarakat 
yang
masih bersahaja, menyelidiki bentuk-bentuk dan hubungan 
sosial,
keadaan perekonomian , agama, bahasa, legenda, adat 
istiadat  yang terdapat 
dalam masarakat sederhana atau yang 
                        17.  
bersahaja
itu.
     Sedangkan sosiologi perhatianya diutamakan
pada 
Masarakat
yang telah berkembang, artinya telah dapat membaca 
dan
menulis telah mengenal  perkembangan
kehidupan masarakat 
yang
lebih meningkat, dimana segala bidang 
kehidupan 
dipelajari
juga tetapi dalam satu  pengertian yang
utuh yang 
diarahkan
kepada orgnisasi sosial, struktur sosial dimana 
bermunculan
berbagai gejala sosial.
     d.Dengan Ekonomi,
Dalam
bidang ekonomi kita mengenal 2 sistim liberalisme dan 
Demokrasi
, dimana dalam usaha-usaha mengadakan kemakmuran 
Terhadap
masarakat memlalui cara yang sama, tetapi 
pelaksanaannya
yang berbeda   karena tujuan prinsipnya
juga 
beda.
Dalam hal ekonomi ini timbul kooperasi, integrasi, 
diferensiasi,
persaingan dan konflik yang mengakibatkan 
timbulnya
beberapa gejala dalam masarakat, struktur sosial. 
Semua
akibat dari ekonomi sebagai tersebut di atas diselidiki
Dan
dipelajari  oleh sosiologi, jadi
sosiologi tidak 
Mempelajari
tentang teori-teori ekonomi dalam mencapai 
kemakmuran
masarakat ,tetapi mempelajari akibat dari usaha-
usaha-usaha
itu yang menimbulkan segala gejala yang dapat 
merubah
struktur soasil.
     e. Dengan ilmu hukum,                                     
        Hukum
diadakan dengan maksud untuk penertiban dan 
Keamanan
kehidupan bermasarakat, dalam pelaksanaanya melalui 
                        18.  
Peraturan-peraturan
dan kekuasaan alat-alat negara yang 
Hendak
menegakan peraturan-peraturan tersebut. Peraturan 
tersebut
diadakan oleh pemerintah  tidaklah
sekenhendak hati 
melainkan
disesuaikan dengan keadaan masarakat, justru karena 
itulah
di samping adanya peraturan-peraturan yang umum 
terdapat
juga peraturan-peraturan daerah hal ini untuk 
mendekatkan
maksud dari hukum tersebut.
     Dalam hal mengadakan peraturan hukum  pendekatannya 
Selalu
diperhatikan tingkah laku manusia  dalam
masarakat, 
Hubungan-hubungan  tingkah laku itu dalam hubungan kehidupan 
Bermasarakat,gejala
yang ditimbulkan akibat hubungan-hubungan 
itu  dan inipun yang diselidiki dan dipelajari
sosiologi,
hanya
hukum bersipat khusus sesuai  untuk kepentingannya,
sedang
sosiologi bersipat umum demiterwujudnya keseimbangan 
dan
keselarasan kehidupan bermasarakat.
     f.Sosiografi,
     Didalam menyelidiki gejala sosial maka
penyelidikan 
terhadap
obyeknya itu dapat bersipat  ;
-konkrit(terikat
pada ruang dan waktu)
-abstrak(yakni
tidak terikat pada ruang dan waktu)
     Kedua sipat itu bermampaat untuk mempermudah
dalam 
Membedakan
antara sosiologi dan sosiografi, walau keduanya 
Mempunyai
kesamaan, yakni ilmu pngetahuan  yang
berobyekan 
Kehidupan
bermasarakat.
     Perbedaanya, kalau sosiografi
berobyekan  pada sipat yang 
                        19.
Konkrit
, sedangkan sosiologi pada sipat yang abstrak.
Kedua
ilmu pengetahuan  ini saling isi mengisi,
artinya hasil 
Penyelidikan
masing-masing dipergunakan oleh kedua belah 
pihak,
jadi bermampaat bagi keduanya.
     Pebedaanya antara sosiografi dan sosiologi
khusus,kalau 
Sosiografi
obyeknya terikat pada ruang dan waktu tertentu, 
sedangkan  sosiologi khusus obyek tidak terikat pada
ruang 
dan
waktu tertentu, yang terikat pada sektor atau segi-segi 
kemasarakatan yang khusus.
 
(7)Sebagaimana halnya dengan ilmu sejarah dan ekonomi, 
Sosiologi juga memperhatikan  peristiwa-peristiwa pada masa 
Lampau dan aspek ekonomi  pergaulan hidup.
(7)
Memperkenalkan Sosiologi, Prof Dr Soerjono Soekanto SH MA
                        20.
                          BAB.7.      
  Hubungan
Antara  Unsur  Kebudayaan Dan Unsur Struktur
      a.Unsur
Kebudayaan.
      Nature
telah ada sebelum manusia itu ada 
didunia, 
Sedang culture adanya setelah manusia itu berada di
dunia, 
Karena kultur artinya hasil usaha  dari mahluk yang di sebut 
Homo Sapiens.
Dalam sosiologi modern dipelajari tentang  kebudayaan itu, 
karena keduanya tidak dapat dipisahkan , tanpa
masarakat tidak 
ada kebudayaan dan tanpa kebudayaan tidak ada
masarakat.
Unsur-unsur kebudayaan ada 3 macam yaitu, :
-norma
-harapan
-nilai
Norma, ialah sekumpulan  pendapat bagaimanakah  seharusnya 
Manusia bertingkah laku, harusnya bertindak  yang pantas, 
Keharusan dan kepantasan itu menjadi terbiasa, yang
selanjutnya  
Diturunkan secara turun temurun sehingga mewujudkan  
peraturan-peraturan hidup bagi pergaulan dalam
kehidupan 
bermasarakat.
Contoh: kebiasaan dan keharusan  yang pantas 
misalnya makan 
tidak boleh di muka umum.
      Harapan,
ialah pendapat bagaimana orang lain harus 
Bertindak. Harapan berdasar pengalaman, tujuan arti
pendapat 
Yang bersipat standard mengenai hal yang pantas dan
tidak 
pantas, hal yang diingini tidak diingini.  
                         21.
Nilai artinya, kesatuan pengukur yang dipakai untuk menilai
tingkah laku orang lain atau kita sendiri.
b.Corak kebudayaan dan konflik kebudayaan.
      Dalam
kehidupan keluarga, terdapat norma-norma atau 
nilai-nilai dan pengharapan tetapi semuanya berupa
corak-corak 
yang dapat disebut suasana  atau 
adat  atau culture dari 
keluarga itu.
      Sedangkan
keluarga menurut (8) Cohen (1983) keluarga 
Dapat diartikan sebagai kelompok  yang berdasarkan talian 
Sanak-saudara yang memiliki rasa tanggungjawab atas 
sosialisasi anak-anaknya dan pemenuhan kebutuhan
pokok 
lainnya. Mereka terdiri atas sekelompok orang yang
memiliki 
hubungan darah,tali perkawinan,atau adopsi yang
hidup bersama 
sama untuk periode waktu yang tidak terbatas.    
      Kalau ada
suatu corak nilai dalam suatu corak kebudayaan 
yaitu  a
central complex of values, hal itu disebut ideologi, 
Kadang seluruh 
corak kebudayaan dikuasai oleh komlek pusat 
itu,misalnya: dinegara-negara totaliter orak negara
yang 
bersipat ideologis, yaitu jika di Indonesia beragama
itu  
dilakukan 
secara bebas dan agama meruakan yang berkebudayaan, 
maka di RRC dan USSR, bidang itu di kuasai oleh  negara, 
dikuasai oleh 
idealogi sehingga sehingga tidak ada kebebasan. 
(8) IPS Terpadu 8B, untuk SMP,hlm 43, Drs Fx Prasono
Dkk,diterbitkan oleh CV Seti Aji.  
                         22.
      Corak
kebuadayaan ialah hasil dari suatu perkembangan 
Sejarah, corak ini bukan suatu hal yang
harmonis  dan juga 
Bukan statis, melainkan hal yang dinamis karena ada 
perkembangan.
      Setiap
pejabat yang mengemban tugas mempertahankan 
norma-Norma 
yang berasal  dari nilai-nilai tersebut
tadi, 
Seperti Hakim, polri.kopkamtib.Dalam tugas yang
dihadapinya 
itu terdapat bidang-bidang yang dipatuhi dan yang 
menyelewengkan. Tugas utama dari masarakat
mutakhir  ialah 
menghapuskan ketegangan  antara norma-norma atau nilai-nilai 
akibat adanya margi tersebut. 
      Misalnya,
ketegangan  antara nilai kemurnian dapat 
ditanggulangi dengan nilai yang diatur(perkawinan
harus 
Dilaksanakan secara syah berdsarakan  UU perkawinan, tetapi  
ada orang yang kemungkinannya juga banyak yang
menjalankan 
pelacuran, pelacuran sulit dibrantas, untuk
menanggulangi 
pelacuran harus melalui izin dan terdaftar.)
      Tugas
yang kedua dari masarakat yang mutahir, ialah 
Membatasi lapangan dari nilai yang
bertentangan,misalnya suatu 
Agresi ialah suatu nilai yang bertentangan dengan
perdamaian 
Sosial karena terjadinya bunuh membunuh, untuk
menanggulangi 
Agresi  itu
diadakan angkatan perang yang mempunyai hak demi 
Keselamatan negara diperbolehkan  membunuh lawan, dengan 
Adanya angkatan perang ini kemungkinan juga pihak
agresor 
Membatasi kehendaknya.
                              23.       
Nilai-nilai hanya akan berlaku selama ada
pembatasan  
yang kuat,misalnya 
dalam lingkungan keluarga seorang anak 
tekun 
menjalankan sembahyang lima waktu, tetapi sebab apa 
setelah ia mengemban 
kerja  dan membentuk rumah tangga,
bahkan ia kadang-kadang saja menjalankan sembahyang
lima waktu 
itu, nilai-nilai apa yang telah mempengaruhinya. 
      Juga
dalam hal norma, dalam lingkungan tertentu norma 
Itu seakan-akan dikesampingkan dan tidak ada
sangsinya, 
Misalnya, imunitet bagi anggota DPR, kebebasan dalam
posma.
      c.hubungan
antara unsur kebudayaan dan unsur struktur,
hubungan antara unsur kebudayaan dan unsur struktur
dapat 
terlihat jelas kita memeriksa pungsi-pungsi dalam
masarakat.
      Unsur
kebudayaan dalam masarakat merupakan varible yang 
Independent, mengingat hubungan-manusia yang satu dengan
yang 
lainya adalah bebas dan dalam pengaruh-mpengaruhi,
terdapat 
kebebasan , unsur-unsur mana yang dapat diambil
untuk 
memperkaya khasanah kebudayaan, sedang Strukturnya
merupakan 
variable yang independent,yaitu berkembang atau
tidak 
tergantung dari unsur kebudayaannya.
      Didalam
Sosiologi terdapat 2 kegiatan  yang
berhubungan 
dengan pungsi itu adalah:  
1.menemui pungsi-pungsi itu
2.memeriksa sipat daripada fungsi
Sebagai contoh dapat dikemukakan sebagai berikut ;
dalam 
Kehidupan masarakat dipedasaan kegotong-royongan
dalam segala 
                         24.  
Bidang kehidupan telah menjadi norma, dimana yang tidak
melaksanakan itu akan di kucilkan  dirinya dari pergaulan.
      Norma
diatas mengandung perasaan keharusan manusia untuk 
Menepatinya , sehingga kalau seseorang  berhalangan, orang 
Tersebut mengirimkan wakilnya walaupun ia harus
mengeluarkan 
Sedikit pengorbanan .
Maka norma seeprti diatas terdapat tiga fungsi;
1.pungsi psychis,
  Orang-orang
yang turut serta melaksanakan gotongroyong itu     
  akan merasa
tenang, puas.
2.pungsi sosial,
  Pelaksanaan
gotong royong memperkuat integrasi di antara
  mereka,
      (9)
Menurut Selo Soemardjan ,proses sosial hubungan 
timbal balik antara manusia atau induvidu  dengan berbagai 
kehidupan bersama.                 
3.pungsi ekonomis,
      Pelaksanaan
gotongroyongan akan mengahsilkan kemampaatan 
Ekonomi, misalnya dalam pembuatan jalan, saluran dan
lain-lain 
Yang hasilnya dapatr dirasakan oleh seluruhnya. 
(9) IPS Terpadu, 8B, Drs Fx. Parsono, hlm 24,
diterbitkan oleh 
Cv Seti Aji.
                         25.
      Menurut
fungsi sosial harus diperhatikan ;
1.frekwensi dan waktu berlangsungnya pengaruh dari
fungsi- 
  fungsi itu,
2.arah dari fungsi
3.apakah fungsi itu mempunyai pengaruh dekat atau
pengaruh
Frekwensi,
Antara kehidupan kota dan kehidupan desa, rasa
persatuan dan 
Solidaritas 
telah terdapat perbedaan, disatu pihak 
kuat 
Sekali(penduduk pedesaan) dan pihak yang lain  telah renggang 
atau kurang(penduduk kota). Dalam pelaksanaan  gotong royong 
misalnya,ketekunan,keuletan akan lebih besar dari
padada di 
kota, karena itu waktu berlangsungnya akan terdapat
perbedaan. 
Dimasarakat yang masih kuat petrsatuanya dan rasa
solidaritas 
akan lebih 
lama  daripada di masarakat yang
sudah renggang.
    Menurut hasil penyelidikan dan mempelajari
hasil tersebut 
Nilai penduduk yang tinggal dipedesaan  tidak diukur dengan 
materi dan uang,sehingga mereka bekerja atas dasar
kerelaan, 
ketulusan , tanpa rasa terpaksa, dan melihat jangkau
yang 
panjang bahwa hasil kerja mereka  akan terasa langsung 
penikmatanya, dengan demikian mereka sanggup dan
mampu untuk 
berkerja lebih lama 
sampai selesainya tujuan dari kerja 
tersebut. Sedang kalau kita perhatikan tata
kehidupan 
bermasarakat dikota,segala sesuatu didasarkan atas
perhitungan 
materi dan waktu,waktu adalah materi yang artinya lamanya
kerja ada penilain 
uang atau upah.
                         26.            
Kadang –kadang tujuan kerja belum terselsaikan
sepenuhnya, 
mereka telah merasa cukup berkerja sekian jam sehingga
pekerjaan tersebut ditinggalkan, dengan harapan ada
petugas 
petugas tertentu yang akan merampungkannya.
      Arah dari
fungsi
      Karena
tersebut perbedaan dalam hasil yang telah dicapai 
Untuk satu pekerjaan yang sama seperti diterangkan
diatas, 
Maka sekarang dapat dipertanyakan :
      Sebab apa
sampai hal  tersebut dapat terjadi ?
Arah dari fungsi ini sangat berhubungan dengan
faktor psychis. 
Dan sudah 
tentu perbedaan  seperti yang
dipertanyakan 
Dipengaruhi pula oleh pyschis tersebut penduduk di
pedesaan 
Melaksanakan gotong –royong adalah atas kesadaran
dan dalam 
Rasa kesadaran itu timbul pula perasaan senang kalau
pekerjaan 
Telah menghasilkan 
tujuanya karena akan membantu kegiatan 
Kerja 
sehari-hari, karena itu pekerjaan dibuat dengan sebaik-
Baiknya, dan perasaan tenang timbul kalau memang
tujuan  yang 
dimaksud itu tercapai. Sebaliknya bila tak tercapai
maka 
mereka tidak menjadi tenang , kemungkinan
semalam-malaman 
mereka tidak  akan
bisa tidur, karena tidak ada ketenangan.
      (10)Menurut
Charles H Cooley, menyatakan bahwa kerjasama 
(gotong royong) timbul apabila orang menyadari bahwa
mereka 
Memiliki 
kepentingan  yang sama dan pada
saat yang bersamaan 
Mempunyai 
cukup pengetahuan  dan
pengendalian terhadap diri 
Sendiri untuk memenuhi kepentingan tersebut.
Kesadaran akan 
                         27.
Adanya 
kepentingan yang sama dan  adanya  organisasi 
merupakan faktor-faktor yang penting  dalam menjalin 
kerjasama. Kerjasama akan berkembang apabila
menghadapi 
situasi  Seperti
:
      a.Pekerjaan
yang membutuhkan tenaga masal
      b.menghadapi
tantangan alam  yang ganas (bencana alam)
      c.upacara
keagamaan yang sakral
      d.ada
musuh yang datang dari luar
    (10) I P S Terpadu, 8 B, Drs Fx Parsono Dan
KK, hlm 28, 
diterbitkan  CV Seti Aji 
               
         28.
                         BAB.7    
      Hubungan Fungsional Antara Kultur Dan
Struktur
      (11).Sejak
manusia dilahirkan, sudah ditakdirkan menjadi 
mahluk 
sosial, artinya mahluk yang tidak bisa hidup tanpa 
bantuan orang lain. Oleh karena itu, sejak manusia
dilahirkan 
sudah memiliki naluri untuk bergaul dengan
sesamanya. Naluri 
manusia  untuk
selalu hidup dengan sesamanya atau orang lain 
disebut gregariusness.
      Menurut M
Mac Iver dan Charles H Page selain 
Membentangkan 
arti  social institutions  dalam 
bandingannya 
dengan 
Associations, mengutarakan juga pengertian-pengertian 
kebiasaan, tata kelakuan dan adat, tentang  adanya 
perlembagaan 
dikatakanya  bahwa didalam  kenyataan 
hidup 
lembaga  itu
tidak dapat dipisahkan  dari kelompok
manusia.
      Jadi yang
penting  yang dibahas  disini ialah 
gejala 
yang 
disebut  perlambangan . Eksprimen
tentang hal ini 
dilakukan 
oleh Ny Merei (seorang Ceko) di Budapest dalam 
suatu  Taman-kanak-kanak
, dijelaskanya  bahwa; Pada waktu  
anak-anak masih kecil dan pertama kali dikumpulkan 
Dalam taman kanak-kanak  itu, belum ada kebisaan  sama sekali, 
dan lama-kelamaan barulah terjadi bermacam-macam
lembaga 
kebisaan, yaitu 
setiap anak mulai berebut tempat untuk 
(11) IPS Terpadu, 8B, Drs Fx Parsono dan
Kawan-kawan, 
diterbitkan oleh CV Seti Aji.
                         29.
kepentingannya, merebut alat-alat permainan bahkan
merebut 
perhatian dari guru dengan cara dan gaya yang
bermacam-macam. 
Dalam permainan mulai dikenal aturan-aturan dan
dalam 
perhubungan muncul pula istilah–istilah baru
bagipendengaranya .
      contoh di
atas berlaku  juga dikalangan masarakat
yang 
besar dan begitu pula terjadi dalam kebudayaan,
yaitu setiap 
interaksi manusia melahirkan  corak kebudayaan. Corak itu 
menjadi suatu tenaga yang tidak hanya menguasai
hidup sosial 
akan tetapi juga mengubah hidup sosial itu. Tanpa 
institusionalisasi, tanpa tradisi  dan lembaga-lembaga tak 
mungkin lahir corak sosial atau strutur  sosial , jadi jelas 
bahwa institusionslisasi ialah fungsi antara unsur
kebudayaan 
dan unsur struktur.
a.unsur kebudayaan , karena perkembangan
terjadi,nilai-nilai ,  
  norma,
tujuan, harapan –harapan.
b.unsur struktur, tingkat jarak dan integrasi.
    Tentang hubungan antara kebudayaan dan
struktur masarakat 
atas dasar institusionalisasi(perlembagaan) dapat
dijelaskan 
sebagai berikut :
a.timbulnya kebudayaan-kebudyaan berdasarkan
pandangan 
  sosiologi,
hal itu berarti bahwa telah ada pikiran-pikiran,
 
bayang-bayang,keyakinan-keyakinan dari dari orang-orang yang
  masing
mengarahkan kepada corak.
  Misalnya :
pada tahun 1945, dalam pikiran para 
pemuda 
Indonesia  pada
saat itu terjadi bayangan dan keyakinan-
                         30.
Keyakinan tiba saatnya untuk merebut
kemerdekaan  dari 
penjajah, ini merupakan suatu corak yang disebut
semangat 
revolusi.
b.Corak ini mempunyai fungsi terhadap interaksi dan
komukasi  
   yang
kemudian  terjadi struktur  sosial.
Misalnya, karena semangat revolusi tadi , dengan
penuh 
Kesadaran  para pemuda bergabung dalam satu struktur
dibawah 
Panji  tentara
pelajar , dalam struktur ini mereka membenahi 
Diri dengan segala latihan kemeliteran, cara
memperugunakan 
Senjata dan lain sebagainya.
c.Sebaliknya 
ada pengaruh kembali dari struktur terhadap
 
perkembangan   yang disebut  dialektika atau  perhubungan 
  dialektis,
yaitu struktur  masarakat juga
mempengaruhi
  kebudyaan.
Karena ada social relationship terjadi suatu jalan,
yang 
artinya  bahwa 
komunikasi itu mendapat 
suatu  corak dan 
corak itu menyebabkan bahwa norma –norma,
harapan-harapan dan 
nilai-nilai menjadi lebih kuat.
Misalnya, waktu terbentuknya tentara pelajar norma
revolusi 
Lebih ditanam dengan penerapan-penerapan
kepahlawanan 
sehingga 
Semangat juang mereka menjadi lebih kuat dan lebih
rela untuk 
Mempertahankan kemerderdekaan sampai titik darah
pengahbisan.
     Ini
berarti kebudayaan  revolusi diperkuat
atas dasar 
Struktur  Tentara
Pelajar.
                             31.  
Berdasarkan perkembangan: interaksi dan
komukasi lebih 
Diteguhkan lagi menjadi hubungan-hubungan sosial dan
Interpathei, dengan demikian terjadilah suatu corak 
kebudayaan.
          De-intitusionalisasi, artinya corak
yang menjadi tradisi 
Sudah
waktunya  dilebur  atau dihilangkan  misalnya : sesudah 
Kemerdekaan terwujud
atas dasar kedaulatan yang penuh, tentara
Pelajar
didemobilisir kembali ke masarakat.
          Re-intitusionalisasi, artinya corak
berubah menjadi  
Corak lain,
misalnya Eigendom berdasar UUPA no.5/1960 berubah 
Menjadi hak
milik yang berfungsi sosial.
                        32.
     CIRI
–CIRI , PEMBAGIAN DAN    
           METODE
SOSIOLOGI

       Di
Tulis Oleh : M Kamil
      
Fakultas : Hukum
      
Semester : Ganjil(satu)
      
NPM      : 11.11.0089
             
Tahun 2011
             
PALEMBANG.   
i.
          Kata
Pengantar
Makalah ini  disusun dengan maksud untuk 
Memenuhi
tugas yang diberikan pada kami.
    Saya berharap tugas ini akan dapat memenuhi
syarat-syarat yang dinginkan, dimana material-materialnya saya peroleh dengan
berbagai sumber.
     Memang banyak buku –buku yang berkenaan
dengan materi, namun demikianlah bahan-bahan yang dapat saya sampaikan. Untuk
dapat memenuhi tugas yang di berikan ini.
    Selain susunan yang dibuat sedemikian rupa,
maka jika ada penggabungan materi yang sulit dimengerti, itu telah saya
usahakan semaksimal mungkin agar dapat disusun dengan baik. Namun demikianlah
kemampuan saya.
    Semoga maksud saya dalam mengemukakan
makalah ini ketengah masarakat dan pada Dosen Sosiologi yang kami muliakan
dapat mencapai tujuan, juga dapat berguna sesama rekan mahasiswa yang sedang
menekuni ilmu pengetahuan ini.
    Segala kebaikan para rekan dan juga pembaca,
untuk mengirimkan kritik yang membangun, akan kami sambut dengan penuh
kegirangan, mudah-mudahan menjadikan makalah ini lebih lengkap dan sempurna.
Palembang,  Desember 2011
                                       Penyusun,
                                       M Kamil
                      ii.
                      BAB.I
                PENDAHULUAN
         DAFTAR   I S I
                              Halaman
Kata
Pengantar.............................    
ii
DAFTAR   ISI...............................
Bab.
I.  PENDAHULUAN.
         1.Ciri-Ciri, 2.Pembagian,3.fungsi,
         4.Metode,5.Hubungan sosiologi dengan 
         Ilmu lainya,6.Hubungan antara unsur
         Kebudayaan dan unsur struktur.
         7.Hubungan Fungsional antara Kultur
           dan struktur.
....................     2. 
Bab.
2.  Ciri-Ciri...........................
3-  5
Bab.
3.  Pembagian Sosiologi.................
6-  8
Bab.
4.  Fungsi Sosiologi....................
7- 10
Bab.
5.  Metode –Metode Sosiologi............
11-14
Bab.
6.  Hubungan Sosiologi Dengan Ilmu Penge-
         Tahuan lainya.......................
15-20
Bab.
7.  Hubungan Antara Unsur Kebudayaan Dan
         Unsur Struktur......................
21-28
Bab.
8.  Hubungan Fungsional Antara Kultur Dan
        
Struktur.............................29-32  
      . Kesimpulan.
        .Usul dan Saran
......................   33
      . Balai
Pustaka.........................   34 
                      BAB.1.
                 PENDAHULUAN
   Kita hidup didunia adalah sudah merupakan hidup
bermasarakat, sehingga kita telah mempunyai pengalaman-pengalaman hidup,
didalam menjalin hubungan dengan sesama manusia, tentu saja ini dalam arti
sosial. Kita hidup ini tidak dapat menyendiri, karena kita sangat membutuhkan
kehidupan pada sesama,yaitu manusia lainya. Dalam mencapai keinginan dalam
kehidupan.
    Bab.2 ,disini kami ketengahkan dengan masalah
Ciri-Ciri karena itu merupakan bagian dari Sosiologi, yang merupakan ilmu
pengetahuan,yang bertitik berat pada hakekat yang sebenarnya.
    Bab.3 pada bagian ini dibahas
masalah,Pembagian Sosiologi, yang dibagi menjadi Umum dan khusus, disertai
dengan penjabaran.
    Bab.4,kelanjutan pada bagian ini
mengenai,Fungsi 
Dari
Sosiologi, adalah untuk menerangkan dengan sikap yang obyektip tentang struktur
sosial, proses dan perubahan.
    Bab.5, Pada bagian ini akan di ketengahkan
tentang, Metode-Metode Sosiologi, untuk memberikan ungkapan-ungkapan terhadap
obyeknya, dengan alat kerja yang rasional, dalam menjelaskan gejala sosial.
    Bab.6, Selanjutnya mengenai, Hubungan
Sosiologi Dengan Ilmu Pengetahuan Lainya, dijelaskan hubungan dengan sejarah,
psychology,antropologi,ekonomi,ilmu hukum, sosiografi.
    Bab,7, untuk pada bagian ini, yaitu Hubungan
Antara Unsur Kebudayaan Dan Unsur Struktur, dalam hal dibahas, unsur
kebudayaan, corak kebudayaan,hubungan antara unsur kebudayaan dan unsur
struktur.
                      1.      
Bab,8,
ini adalah akhir dari makalah yang disampaikan, yaitu mengenai Hubungan
Fungsional Antara Kultur Dan Struktur, yang membahas unsur kebudayaan, unsur
struktur
    Isi semuanya adalah masalah hubungan antara
sesama manusia, yang mana hubungan itu ada sejak manusia itu dilahirkan,
ternyata manusia setelah ia hidup maka akan terjalinnya hubungan denganpihak
luar lainya.
Hubungan itu akan meningkat pada hubungan sosial
mulai dari tingkat anak-anak hingga sebayanya, selanjutnya secara bertahap
meningkat terus hingga menjalin hubungan sosial dimana dapat menyesuaikan diri
dan menentukan cara hidup bermasarakat berdasarkan pilihan.
Sehingga dari perjalanan itu akan mendapat
gambaran-gambaran, tentang bagaimana hubungan itu terjalin, sehingga dapat
menurunkan atau menaikan harkat diri manusia itu sendiri, apakah itu pada
keburukan atau pada hal yang baik, sehingga dapat menentukan kehidupan yang
lebih baik , untuk dapat harmonis dalam pergaulan dan keluarganya.
Dengan uraian yang sederhana itu dapatlah
digambarkan  apakah yang dimaksud dengan
Sosiologi, untuk dapat hidup bersama dengan masarakat lainya,unsur-unsur
masarakat,norma,kelompok sosial, serta lapisan masarakat sosial lainya.   
 Sehingga
termaktum dalamnya adalah, masalah sosial lainya, hukum,ekonomi, dan berbagai
segi hidup lainya, serta proses selanjutnya.
Demikian pembahasan yang telah dapat kami himpun
dalam akhir dari permasalahan ini, sehinggga masalahnya telah di susun dalam
tujuh bagian yang dapat diketengahkan.
                      2.
             
KESIMPULAN
1. Usul.
.Sudah sangat jelas bahwa manusia itu sangat
 memerlukan
manusia lainya, sesuai dari ilmu 
 sosilogi
bahwa itu adalah ilmu pengetahuan
 tentang
masarakat, berobyekan gejala-gejala
 sosial dalam
masarakat.
.jadi jika suatu kehidupan bermasarakat telah 
  berkurang
hubungan sosialnya maka akan
  terjadi rusaknya
hubungan sehingga cenderung
  masa bodoh.
. maka hendaknya harus selalu diberikan suatu
  motivasi terhadap masarakat oleh pihak yang
  berhak dan dapat memberikan pungsinya dari 
  hubungan  masarakat.
2.  Saran.
   Diminta
untuk pihak pemerintah penyelenggara 
   negara,
terutama penegak hukum dan keadilan, 
   hendaknya
menjalankan hubungan masarakat
   dengan adil, karena akibat tidak adanya 
   keadilan maka hubungan masarakat dan juga
   pemerintah sudah luntur,kepercayaan rakyat
   sudah luntur.
 . Bersihkan
dari suap dan sogok, karena itu telah
   Merusak jalanya hubungan pemerintah dan 
   Masarakat dan masarakat lainya, oleh karena
itu
   perlu penegakan Hukum,jujur hubungan 
   ekonomi,banyaknya
penyuluhan hukum dimasarakat, 
   penduduk
jangan dibohongi dengan laporan yang
   palsu.
 . bangkitkan
kembali semangat persatuan melalui
   penyuluhan
–penyuluhan dimasarakat dan juga
   dipedesaan,
pentingnya persatuan atau gotong
   royong dimasarakat,sehingga terjalinya
kekuatan
   persatuan bangsa
dan negara. 
                    33.
             Daftar  Pustaka.
1.Teory Sosiologi, G. Kartasapoetra dan R G 
  
Widyaningsih.
2.Memperkenalkan Sosiologi, Prof Dr Soerjono
  Soekanto SH
MA,
3.I P S Terpadu, 8B, Drs Fx Parsono, CV Seti Aji
4.Sosiologi Suatu Pengantar, Soerjono Soekanto
5.Sosiologi, Pengertian Dan Masalah ,prof Dr P I
 
Bouman,diterjemahkan oleh Sugito dan 
 
Sujitno,semarang 1956.
6.Ilmu Masarakat Umum,Prof Dr P J
  Bouman,diterjemahkan
oleh Sujono,1956   
                    34.
No comments:
Post a Comment