BAB. 2
CIRI-CIRI
Semenjak manusia dilahirkan didunia, perhatianya
terhadap
Rekan-rekan sesamanya telah ada, Yang mula-mula
diperhatikanya
Adalah
keluarganya, kemudian kerabatnya, tetangganya , kawan-
Kawannya.(
1).memang perhatian tersebut pada awalnya
Bersipat naluriah
tersebut. Yang semula merupakan
pengetahuan
belaka, lama kelamaan tersusun secara sistimatis
kemudian
lama-kelamaan ada orang yang secara
khusus
memikirkan
masarakat, terutama dari segi nilai-nilainya
sehingga
timbullah filsapat sosial. Pemikiran terhadap nilai-
nilai
belaka , tidak menghasilkan kepuasaan,
oleh karena
terlampau
menekan pada harapan-harapan , atau pada hal-hal
yang
sepantasnya berlaku Ketidak puasaan tersebut, antara
lain,
menimbulkan ilmu Pengetahuan, dalam hal ini ilmu-ilmu
sosial
, yang berusaha mengungkapkan kebenaran
serta
memecahkan
masalah-masalah kehidupan bersama yang
dihadapi.
Dalam
perkembangan selanjutnya, pergaulan
hidup
Manusia
mempunyai aneka segi yang masing-masing disoroti
oleh
salah satu cabang ilmu sosial. Dalam
perkembangan itu
dikenal.
Misalnya, ilmu sejarah terutama
peristiwa-peristiwa
yang terjadi
pada masa lampau. Ilmu sejarah,peristiwa penting tersebut ditelaah ,
sebab-sebabnya, apa kaitanya dengan Sosiologi dan Ilmu –ilmu sosial lainya,
(1)
Memperkenalkan
Sosiologi , Edisi Baru, Prof Dr Soerjono
3.
peristiwa
lainya, akibatnya, dan dalam situasi sosial apakah
peristiwa itu terjadi. Peristiwa itu dapat menyangkut
pribadi
seseorang, suatu kelompok sosial tertentu , suatu
kalangan
tetentu , lembaga , masarakat, bangsa,
negara dan
sebagainya.
1.Ciri-Ciri.
(2).Secara
sekilas dan terinci telah di
jelaskan
pengertian -pengertian dalam sosiologi . dari uraian
tersebut
dapatlah dikemukakan tentang ciri-ciri
sosiologi,
sebagai
berikut :
a.Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang
masarakat , yang
berobyekan gejala-gejala sosial dalam masarakat.
b.Sosiologi
adalah ilmu pengetahuan katagoris yang bukan
suatu ilmu
pengetahuan normatif , titik berat
sosiologi
terletak pada sekedar ingin mengetahui keadaan yang
sebenarnya
dari obyek yang diselidiki dan
menghindarkan
diri dari sikap ang mengandung suatu
penilaian.
c.Sosiologi adalah a pure science yang bertitik
berat pada
hasrat untuk
mengetahui hakekat yang sebenarnya dari
obyek
yang diselidiki itu, jadi bukan
merupakan applied Science
yang selalau menitik beratkan perhatian pada segi
kegunaan
dalam praktek.
2. teory sosiologi, G Kartasapoetra, RG Widyaningsih, hl 19
4.
Pure
Sciences Aplied
Sciences
1.phisics 1.engineering
2.astronomy 2.navigation
3.mathematic
3.qccounting
4.chemistery 4.pharmacy
5.phyisiology 5.medicine
6.botany 6.agriculture
7.economic 7.businees
8.sosiologi 8. administrator, sosial
Work,
diplomact
d.sosiologi adalah ilmu pengetahuan abtrak dimana obyek
yang
dielediki itu tidak terikat pada ruang, waktu
tertentu
dan ilmu
pengetahuan yang kongkrit dimana obyek
yang
diselidiki itu terikat pada ruang dan waktu tertentu.
e.Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang rasional
dan
empiris.
f.Sociology is a general and not a special science
,sosiologi
berobyekan unsur-unsur sosial dalam setiap masarakat,
sosiologi
tidak mengikat diri pada segi kehidupan
masarakat tertentu
.
5.
BAB,
3.
Pembagian
Sosiologi
Sebagian
telah diterangkan bahwa sosiologi adalah
Ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan mempelajari
tingkah aku
Manusia dalam kehidupan bermasarakat ini ditunjang
oleh
Berbagai bidang kehidupan dalam pembagiannya kita
akan
mengenal :
a.Sosiologi Umum
b.Sosiologi khusus
Sosiologi umum, menyelidiki dan memepelajari tingkah
laku
Manusia umumnya dalam mengadakan hubungan kehidupan
masarakat. Sedangkan sosiologi khusus yakni yang
mempelajari
pelbagai Sektor kehidupan tersebut, misalnya yang
sekarang
terkenal, dengan sektor perekonomian, agama, hukum, politik
dan lain-Lainya. Sehingga dari segi khusus dapat
dikenal :
Sosiologi Hukum, Menentukan sampai berapa jauh hukum
itu
tergantung pada Perhubungan –perhubungan sosial yang
benar-
benar ada, dalam hal ini adalah lebih mendalam lagi
daripada
dogmatis yuridis, yang boleh dikatakan sedikit banyak
berpangkal secara aksioma pada kebenaran
peraturan-peraturan
hukum yang ada, dan pada adanya keharusan untuk
mempertahankan tata sosial tertentu dengan mempergunakan
peraturan-peraturan.
Sosiologi kriminologi,Mempelajari gejala-gejala
hubungan yang
rapat antara kesadaran Hukum dengan realitas
berbagai
kejahatan sebagai peristiwa
6.
Sosial, dengan tujuan untuk dapat menentukan pendapat
Terhadap peristiwa kejahatan yang demikian rumitnya
sebagai
Kenyataan sosial.
Sosiologi Ekonomi,
Mempelajari tingkah laku manusia dalam mengadakan
hubungan-
hubungan
dengan manusia lainya, memperkembangkan usaha-usaha
mencapai dan mengadakan pemuas-pemuas kebutuhan
dalam
kehidupan
masarakat. Tujuanya untuk menerangkan pertentangan
teori asas
dan metodologi antara pikiran sosiologis
dan
ekonomis dan memungkinkan adanya penafsiran sosiologis
tentang kehidupan ekonomi.
(3)Sosiologi juga merupakan peristiwa-peristiwa pada
masa
lampau dan aspek
ekonomi dari peragulan hidup.
Sosiologi tentang Aspek-aspek sosial masalah penduduk,
Mempelajari tingakh laku hubungan manusia sehubungan dengan
Timbulnya masalah-masalah kependudukan dengan cara
mengdakan
Analisa sosiologis untuk prognose penduduk, dengan
tujuan
Memberikan gambaran tentang sosial dan psikologi
sosial yang
umum dan mempelajari keluarga tersebut sebagai
persemaian
dari penduduk tersebut.
Sosiologi Agama,
Menyelidiki dan mempelajari tingkah laku manusia satu dengan
3.Memperkenalkan Sosiologi, prof. Dr Soerjono
Soekanto, SH MA
7.
Lainya dalam kehidupan beragama dan kehidupan
beragama dan
kehidupan masarakat, dengan menentukan sampai berapa
jauh
pengaruh
agama dan organisasi keagamaan pada lapangan kerja
seumumnya dan pada tinjauan sosial tiap-tiap
individu
tersendiri
Sosiologi Kesenian,
Menyelidiki dan mempelajari tingkah laku manusia
dalam
Hubungan satu dan lainya dalam kehidupan
bermasarakat. Daya
dan gaya seni yang di expresikan setiap insan akan dapat
memberikan corak dan inisiatip bagi perkembangan
kehidupan
keluarga, kelompok dan masarakat, dengan pengertian
bahwa
seni yang dimaksud adalah seni dalam arti yang luas.
Sosiologi kebudayaan ,
Ialah yang menyelidiki dan mempelajari tentang tingkah laku
Manusia dengan mampaatkan aspek-aspek kebudayaan dalam
Kehidupan masarakat.
Sosiologi Ilmu pengetahuan,
Enyelidiki dan mempelajari sampai berapa jauhkah pengetahuan
Dan ilmu mempunyai jejak yang historis dan relatif
sosial
Yang Pula dapat menyebabkan adanya beberapa tinjauan
tentang
Kemungkinan untuk menjunjung pikiran sosial sampai
ketingkat
Obyektivitas yang lebih tinggi.
8.
BAB.4
Fungsi Sosiologi
Yang
dimaskud fungsi sosiologi adalah menjadi keharusan
Sosiologi untuk menerangkan dengan sikap yang obyektip
Tentang struktur sosial, proses sosial dan perubahan sosial
Dengan jalan :
a.memberikan uraian-uraian atas peristiwa
kemasarakatan(deskripsi)
b.mencari dan menemukan kaidah-kaidah
sosial(nomothetis)
c.mencari hubungan sebab musabab sosial(kausalitas
sosial)
Fungsi sosiologi ini amat berguna didalam memebrikan
suatu
Penanggulaangan dari gejala-gejala negatif yang
timbul dalam
Masarakat
demi terwujudnya masarakat yang sehat dengan jalan
Memberikan bahan-bahan dan konsepsi-konsepsi untuk dijadikan
Dasar dan pokok dalam kehidupan masarakat yang ideal.
Disini
akan dapat terlihat bahwa ilmu itu mempunyai
fungsi kemasarakatan , yakni ilmu amaliah yang tidak
sekedar
hanya merupakan il,u saja.yang berarti juga tidak
mengabaikan
keadaan masarakat dimana manusia itu berada.
Ilmu
itu harus dapat membantu dan memberikan
arti serta
kedayagunaanya terhadap manusia dalam pergaulan hidup
bermasarakat , masarakat yang sehat dan tetib, dengan ilmu
manusia akan dapat memilih dan membedakan mana yang selaras
dan mana seimbang bagi perkembangan kehidupan
bermasarakat.
Menjauhkan apa-apa yang tidak selaras dan tidak seimbang yang
9.
Berarti menghilangkan segala penyakit masarakat yang
Ditimbulkan oleh manusia itu sendiri.
(4)Didalam setiap ilmu pengetahuan ,
senantiasa ada
Perspektif atau imajinasi tertentu, dalam sosiologi
hal itu
di sebut sebagai perspektif atau imajinasi
sosiologi.
Untuk
dapat memahami suatu ilmu dengan baik, maka
terlebih dahulu harus dikuasai dasar-dasar
konsepsional dari
persepektif ilmu bersangkutan.
4.memperkenalkan Sosiologi, hlm 5-6, prof Dr
Soerjono Soekanto. SH M A dalam edisi Baru.
10.
BAB.5
METODE-METODE SOSIOLOGI
Sosilogi
dalam menjalankan fungsinya, memberikan
ungkapan-ungkapan terhadap obyeknya, mempergunakan
alat kerja
yang rasional
atau rasional tools yang lazim diperunakan
dalam menjelaskan dan menerangkan gejala sosial.
Metode-metode yang merupakan rational tools
bagi
Sosiologi pada umumnya,dapat diterangkan sebagai
berikut :
a. Induksi,yakni kesimpulan
–kesimpulan umum yang diperoleh
Berdasarkan proses pemikiran yang berlangsung dari
Peristiwa-peristiwa khusus atau konkrit.
b.deduksi,
yakni suatu proses penyelidikan yang dasarkan atas
asas-asas yang umum yang di pergunakan untuk menerangkan
peristiwa-peristiwa khusus atau penjelasan
teoritis yang
umum atas pakta-pakta.
c.Deskripsi,
yang dimaksud dengan iniialah pengambaran yang
senyatanya, dikarenakan metode ini merupakan pencatatan-
pencatan
daripada masalah yang diselidiki.
d.analisa,
yakni penghimpunan kenyataan-kenyataan yang
dilukiskan secara sistimatis sehingga dapat memperlihatkan
hubungan yang ada antara fakta yang satu dengan fakta yang
lainya.
e.evaluasi,yakni
penelaahan-yang bersipat penentuan dan
pemilihan fakta-fakta yang dilukiskan dan dikumpulkan
itu
dengan berlandaskan suatu norma atau Ide yang
abstrak.
11.
f.teori,
merupakan perumusan dan konkretisasi ide-ide yang
abstrak itu.
g.Perbandingan
(komparatif), dapat didasarkan atas metode-
metode deskripsi, analisa,teori, pemilaian dan dapat
bersipat deduksi antara dua obyek
atau lebih yang
mengandung persamaan-persamaan
atau perbedaan-perbedaan
tertentu, kedua-duanya justru
yang memperlihatkan hakekat
yang sebenarnya dari obyek yang diperbandingkan.
h.Sejarah,
mencari latar belakang keadaan sekarang dari
gejala-gejala sosial diwaktu
lampau, dengan metode ini
kejadian –kejadian, proses-proses dan lembaga peradaban
yang
telah lampau diselidiki juga,karena penghidupan dimasa
yang lampau.
i.Statistik,
yakni cara menghitung gejala-gejala sosial yang
besar jumlahnya dengan cara yang teratur atau dengan cara
matematik didalam mendapatkan
gambaran yang umum dan
menyeluruh.
Didalam
usaha-usaha mengadakan penyelidikan dan
mempelajari tingkah laku
manusia-manusia mengadakan
hubungan-hubungan tertentu yang berhubungan
dalam kehidupan
bermasarakat,
sejalan dengan metode diatas, maka dalam
pelaksanaannya mempergunakan teknik-teknik sebagai berikut:
a.Questionair(dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan)
untuk mendapatkan keterangan-keterangan tentang suatu
12.
masalah tertentu. Dengan questionair ini
akan dapat
diketahui sikap sesuatu golongan dan golongan-golongan
lainnya dalam masarakat.
b.Sampling
, yakni dengan cara meminta
keterangan-keterangan
dari sejumlah besar orang-orang, yang dalam pelaksanaannya
karena meminta informasi dari sejumlah besar orang-orang
itu akan menimbulkan kesulitan
waktu dan biaya, maka
informasi didapat dari orang-orang tertentu yang dapat
dianggap wakil darigolongan-golongan atau yang mencerminkan
orang dari golongan.
c.Interview,
(wawancara) dengan teknik ini diusahakan untuk
mendapatkan keterangan-keterangan dari orang-orang tertentu
yang
diperkirakan turut dalam kegiatan
sosial atau dari
orang-orang yang bertanggungjawab atas kegiatan sosial.
Interview dapat dilaksanakan
dengan cara menyusun terleih
Dahulu pertanyaan-pertanyaan yang
akan diajukan tersebut,
Jawabanya dapat dicatat atau direkam oleh penanya.
d.Interogation,
dilakukan pula secara tanya jawab utnuk
memperoleh data dan fakta-fakta
dari orang-orang tertentu
yang dipersangka turut dalam suatuaktivitassosial,terutama
untuk memperoleh fakta yang sebenarnya.
e.Direct
observation,meliputi semua pencatatan dari persitiwa
yang langsung dialami,dalam pelaksanaanya
dapat secara
tertulis atau secara lisan.Participant
observer,pihak yang
memerlukan informasi turut Dalam obyek yang
diselidiki.
13.
f.Action
reseearch, penyelidik berusaha secara aktip
memepengaruhi obyek yang
diselidiki dan selanjutnya
mengadakan pengamatan akibat dari pengaruh tadi atas obyek
yang diselidiki.
g.Biograpi
research, menghubungi tokoh-tokoh tertentu, untuk
mendapatkan biograpinya atau dengan cara mengumpulkan
data-data
riwayat hidup seorang tokoh,gembong yang kemudian
disusun
sebagai bahan lengkap demi untuk
memperoleh custom
atau
attitudenya dalam kehidupan bermasarakat.
14.
BAB. 6.
Hubungan
Sosiologi Dengan Ilmu Pengetahuan Lainya
(5)Semenjak
manusia dilahirkan didunia , perhatianya
Terhadap rekan-rekan sesamanya telah ada. Yang
mula-mula
Diperhatikannya adalah keluarganya, kemudian
kerabatnya,
Tetangganya, kawan-kawan sepermainannya. Dan
seterusnya.
Memang, perhatian tersebut pada awalnya bersipat
naluriah
saja, olerh karena sejak dilahirkan manusia mempunyai
hasrat kuat untuk senantiasa hidup bersama sesama rekan
lainya.
a.Dengan
Sejarah
Ilmu
sejarah dan sosiologi kedua-duanya mengemukakan
Tentang aktivitas manusia serta kejadianya. Sejarah
menitik
Beratkan kegitanya pada pencatatan-pencatatan yang
sebenarnya
Peristiwa-peristiwa yang terjadi dimasa lampau dan
juga
Mengemukan sebab-sebab terjadinya peristiwa itu,
kesemuanya
Dimaksudkan agar menjadi cermin atau pedoman bagi
Kesempurnaan kegiatan manusia diwaktu sekarang dan
waktu yang
Akan datang. Dalam sejarah umum , titik berat penjelasan pada
Keunikan, keistimewaan karier seseorang yang
termashur, baik
Di bidang militer, politikus, agama, ahli ilmu
pengetahuan dan
sebagainya.
(5) memperkenalkan Sosiologi, prof. Dr Soerjono SH M
A
15.
Sosiologi, dengan menggunakan
catatan-catatan yang
Menghubungkan peristiwa dengan proses sosial terjadi
sebagai
Akibat dari interaksi dan asosiasi manusia dalam berbagai
Situasi dan kondisi, titik berat perhatianya pada
pola-pola
yang diperlihatkan,
misalnya peperangan, usaha-usaha
coupd’d’etat, subversi dan lain-lain yang sejenis, yang
kesemuanya itu merupakan gejala sosial yang timbul
dari
konflik-konflik antar golongan.
Sejarah
mengemukan tentang biograpi manusia-manusia
Besar yang dapat menggerakan masarakat, baik
hubungannya
Dengan konflik
itu, maupun dengan asosiasi-asosiasi dan
Koperasi untuk meruntukan atau mengembangkan
kekuasaan dalam
masarakat, Sedang sosiologi menyelidiki dan
mempelajari
gejala-gejala yang ditimbulkan nya, apakah konflik
itu dapat
menghancurkan menimbulkan, menimbulkan penindasan
atau
memperbaharui sesuatu struktur sosial, bagaimana
proses
sosialnya, demikian pula dalam hal
kooperasi,kerjasama antar
bangsa dan negara.
(6)Menengok pada sejarah , telah kita ketahui
bersama
bangsa
Indonesia tidak hanya dihuni oleh suku bangsa
melayu,
Melainkan suku bangsa asing yang masuk ke Indonesia,
melalui
pelayaran dan perdagangan yang kemudian menetap di
Indonsia.
(6) Sosiologi, Noviana Rahmawati, S Pd, penerbit CV
Pipa
Pakarindo.
16.
b. Dengan psychologi
Psiology ,titik berat perhatianya adalah pada induvidu ,
tentang
tingkah lakunya, kecerdasan dan kesanggupan akal
menangkap
hal-hal yang bermampaat bagi dirinya,
motivasi,
ingatan
dan reaksi, harapan, ketakutan, ketenangan, gangguan
pada
jiwa induvidu itu dan lainya.
Sosiologi , juga memperhatikan tentang
induvidu ,
Segala
tingkah lakunya dalam hubungan kehidupan masarakat,
Manusia atau induvidu yang dimaksud adalah induvidu
yang
Normal yang dapat
menggerakan struktur sosial
dan yang
Diterima
oleh masarakat, yang dapat menimbulkan
perubahan-
Perubahan
–perubahan dalam masarakat, baik akibat konflik
Maupun
kooperasi.
Ilmu jiwa Sosial, titik berat perhatinya
pada induvidu-
Induvidu
dalam kelompok yang mampu bertindak
secara bersama
Dengan
individu-induvidu lainnya, perhatian pada pribadinya
Tentang
sugesti, simpati yang melahirkan dinamika dalam
Masarakat dan pengaruh-pengaruh sosial dan kebudayaan,
ekonomi,
hukum terhadap induvidu-induvidu tersebut. Sosiologi,
titik
berat perhatianya terutama pada struktur sosial dimana
terhimpun
tingkah laku manusia tersebut.
c.Antropologi, titik berat perhatianya pada
masarakat
yang
masih bersahaja, menyelidiki bentuk-bentuk dan hubungan
sosial,
keadaan perekonomian , agama, bahasa, legenda, adat
istiadat yang terdapat
dalam masarakat sederhana atau yang
17.
bersahaja
itu.
Sedangkan sosiologi perhatianya diutamakan
pada
Masarakat
yang telah berkembang, artinya telah dapat membaca
dan
menulis telah mengenal perkembangan
kehidupan masarakat
yang
lebih meningkat, dimana segala bidang
kehidupan
dipelajari
juga tetapi dalam satu pengertian yang
utuh yang
diarahkan
kepada orgnisasi sosial, struktur sosial dimana
bermunculan
berbagai gejala sosial.
d.Dengan Ekonomi,
Dalam
bidang ekonomi kita mengenal 2 sistim liberalisme dan
Demokrasi
, dimana dalam usaha-usaha mengadakan kemakmuran
Terhadap
masarakat memlalui cara yang sama, tetapi
pelaksanaannya
yang berbeda karena tujuan prinsipnya
juga
beda.
Dalam hal ekonomi ini timbul kooperasi, integrasi,
diferensiasi,
persaingan dan konflik yang mengakibatkan
timbulnya
beberapa gejala dalam masarakat, struktur sosial.
Semua
akibat dari ekonomi sebagai tersebut di atas diselidiki
Dan
dipelajari oleh sosiologi, jadi
sosiologi tidak
Mempelajari
tentang teori-teori ekonomi dalam mencapai
kemakmuran
masarakat ,tetapi mempelajari akibat dari usaha-
usaha-usaha
itu yang menimbulkan segala gejala yang dapat
merubah
struktur soasil.
e. Dengan ilmu hukum,
Hukum
diadakan dengan maksud untuk penertiban dan
Keamanan
kehidupan bermasarakat, dalam pelaksanaanya melalui
18.
Peraturan-peraturan
dan kekuasaan alat-alat negara yang
Hendak
menegakan peraturan-peraturan tersebut. Peraturan
tersebut
diadakan oleh pemerintah tidaklah
sekenhendak hati
melainkan
disesuaikan dengan keadaan masarakat, justru karena
itulah
di samping adanya peraturan-peraturan yang umum
terdapat
juga peraturan-peraturan daerah hal ini untuk
mendekatkan
maksud dari hukum tersebut.
Dalam hal mengadakan peraturan hukum pendekatannya
Selalu
diperhatikan tingkah laku manusia dalam
masarakat,
Hubungan-hubungan tingkah laku itu dalam hubungan kehidupan
Bermasarakat,gejala
yang ditimbulkan akibat hubungan-hubungan
itu dan inipun yang diselidiki dan dipelajari
sosiologi,
hanya
hukum bersipat khusus sesuai untuk kepentingannya,
sedang
sosiologi bersipat umum demiterwujudnya keseimbangan
dan
keselarasan kehidupan bermasarakat.
f.Sosiografi,
Didalam menyelidiki gejala sosial maka
penyelidikan
terhadap
obyeknya itu dapat bersipat ;
-konkrit(terikat
pada ruang dan waktu)
-abstrak(yakni
tidak terikat pada ruang dan waktu)
Kedua sipat itu bermampaat untuk mempermudah
dalam
Membedakan
antara sosiologi dan sosiografi, walau keduanya
Mempunyai
kesamaan, yakni ilmu pngetahuan yang
berobyekan
Kehidupan
bermasarakat.
Perbedaanya, kalau sosiografi
berobyekan pada sipat yang
19.
Konkrit
, sedangkan sosiologi pada sipat yang abstrak.
Kedua
ilmu pengetahuan ini saling isi mengisi,
artinya hasil
Penyelidikan
masing-masing dipergunakan oleh kedua belah
pihak,
jadi bermampaat bagi keduanya.
Pebedaanya antara sosiografi dan sosiologi
khusus,kalau
Sosiografi
obyeknya terikat pada ruang dan waktu tertentu,
sedangkan sosiologi khusus obyek tidak terikat pada
ruang
dan
waktu tertentu, yang terikat pada sektor atau segi-segi
kemasarakatan yang khusus.
(7)Sebagaimana halnya dengan ilmu sejarah dan ekonomi,
Sosiologi juga memperhatikan peristiwa-peristiwa pada masa
Lampau dan aspek ekonomi pergaulan hidup.
(7)
Memperkenalkan Sosiologi, Prof Dr Soerjono Soekanto SH MA
20.
BAB.7.
Hubungan
Antara Unsur Kebudayaan Dan Unsur Struktur
a.Unsur
Kebudayaan.
Nature
telah ada sebelum manusia itu ada
didunia,
Sedang culture adanya setelah manusia itu berada di
dunia,
Karena kultur artinya hasil usaha dari mahluk yang di sebut
Homo Sapiens.
Dalam sosiologi modern dipelajari tentang kebudayaan itu,
karena keduanya tidak dapat dipisahkan , tanpa
masarakat tidak
ada kebudayaan dan tanpa kebudayaan tidak ada
masarakat.
Unsur-unsur kebudayaan ada 3 macam yaitu, :
-norma
-harapan
-nilai
Norma, ialah sekumpulan pendapat bagaimanakah seharusnya
Manusia bertingkah laku, harusnya bertindak yang pantas,
Keharusan dan kepantasan itu menjadi terbiasa, yang
selanjutnya
Diturunkan secara turun temurun sehingga mewujudkan
peraturan-peraturan hidup bagi pergaulan dalam
kehidupan
bermasarakat.
Contoh: kebiasaan dan keharusan yang pantas
misalnya makan
tidak boleh di muka umum.
Harapan,
ialah pendapat bagaimana orang lain harus
Bertindak. Harapan berdasar pengalaman, tujuan arti
pendapat
Yang bersipat standard mengenai hal yang pantas dan
tidak
pantas, hal yang diingini tidak diingini.
21.
Nilai artinya, kesatuan pengukur yang dipakai untuk menilai
tingkah laku orang lain atau kita sendiri.
b.Corak kebudayaan dan konflik kebudayaan.
Dalam
kehidupan keluarga, terdapat norma-norma atau
nilai-nilai dan pengharapan tetapi semuanya berupa
corak-corak
yang dapat disebut suasana atau
adat atau culture dari
keluarga itu.
Sedangkan
keluarga menurut (8) Cohen (1983) keluarga
Dapat diartikan sebagai kelompok yang berdasarkan talian
Sanak-saudara yang memiliki rasa tanggungjawab atas
sosialisasi anak-anaknya dan pemenuhan kebutuhan
pokok
lainnya. Mereka terdiri atas sekelompok orang yang
memiliki
hubungan darah,tali perkawinan,atau adopsi yang
hidup bersama
sama untuk periode waktu yang tidak terbatas.
Kalau ada
suatu corak nilai dalam suatu corak kebudayaan
yaitu a
central complex of values, hal itu disebut ideologi,
Kadang seluruh
corak kebudayaan dikuasai oleh komlek pusat
itu,misalnya: dinegara-negara totaliter orak negara
yang
bersipat ideologis, yaitu jika di Indonesia beragama
itu
dilakukan
secara bebas dan agama meruakan yang berkebudayaan,
maka di RRC dan USSR, bidang itu di kuasai oleh negara,
dikuasai oleh
idealogi sehingga sehingga tidak ada kebebasan.
(8) IPS Terpadu 8B, untuk SMP,hlm 43, Drs Fx Prasono
Dkk,diterbitkan oleh CV Seti Aji.
22.
Corak
kebuadayaan ialah hasil dari suatu perkembangan
Sejarah, corak ini bukan suatu hal yang
harmonis dan juga
Bukan statis, melainkan hal yang dinamis karena ada
perkembangan.
Setiap
pejabat yang mengemban tugas mempertahankan
norma-Norma
yang berasal dari nilai-nilai tersebut
tadi,
Seperti Hakim, polri.kopkamtib.Dalam tugas yang
dihadapinya
itu terdapat bidang-bidang yang dipatuhi dan yang
menyelewengkan. Tugas utama dari masarakat
mutakhir ialah
menghapuskan ketegangan antara norma-norma atau nilai-nilai
akibat adanya margi tersebut.
Misalnya,
ketegangan antara nilai kemurnian dapat
ditanggulangi dengan nilai yang diatur(perkawinan
harus
Dilaksanakan secara syah berdsarakan UU perkawinan, tetapi
ada orang yang kemungkinannya juga banyak yang
menjalankan
pelacuran, pelacuran sulit dibrantas, untuk
menanggulangi
pelacuran harus melalui izin dan terdaftar.)
Tugas
yang kedua dari masarakat yang mutahir, ialah
Membatasi lapangan dari nilai yang
bertentangan,misalnya suatu
Agresi ialah suatu nilai yang bertentangan dengan
perdamaian
Sosial karena terjadinya bunuh membunuh, untuk
menanggulangi
Agresi itu
diadakan angkatan perang yang mempunyai hak demi
Keselamatan negara diperbolehkan membunuh lawan, dengan
Adanya angkatan perang ini kemungkinan juga pihak
agresor
Membatasi kehendaknya.
23.
Nilai-nilai hanya akan berlaku selama ada
pembatasan
yang kuat,misalnya
dalam lingkungan keluarga seorang anak
tekun
menjalankan sembahyang lima waktu, tetapi sebab apa
setelah ia mengemban
kerja dan membentuk rumah tangga,
bahkan ia kadang-kadang saja menjalankan sembahyang
lima waktu
itu, nilai-nilai apa yang telah mempengaruhinya.
Juga
dalam hal norma, dalam lingkungan tertentu norma
Itu seakan-akan dikesampingkan dan tidak ada
sangsinya,
Misalnya, imunitet bagi anggota DPR, kebebasan dalam
posma.
c.hubungan
antara unsur kebudayaan dan unsur struktur,
hubungan antara unsur kebudayaan dan unsur struktur
dapat
terlihat jelas kita memeriksa pungsi-pungsi dalam
masarakat.
Unsur
kebudayaan dalam masarakat merupakan varible yang
Independent, mengingat hubungan-manusia yang satu dengan
yang
lainya adalah bebas dan dalam pengaruh-mpengaruhi,
terdapat
kebebasan , unsur-unsur mana yang dapat diambil
untuk
memperkaya khasanah kebudayaan, sedang Strukturnya
merupakan
variable yang independent,yaitu berkembang atau
tidak
tergantung dari unsur kebudayaannya.
Didalam
Sosiologi terdapat 2 kegiatan yang
berhubungan
dengan pungsi itu adalah:
1.menemui pungsi-pungsi itu
2.memeriksa sipat daripada fungsi
Sebagai contoh dapat dikemukakan sebagai berikut ;
dalam
Kehidupan masarakat dipedasaan kegotong-royongan
dalam segala
24.
Bidang kehidupan telah menjadi norma, dimana yang tidak
melaksanakan itu akan di kucilkan dirinya dari pergaulan.
Norma
diatas mengandung perasaan keharusan manusia untuk
Menepatinya , sehingga kalau seseorang berhalangan, orang
Tersebut mengirimkan wakilnya walaupun ia harus
mengeluarkan
Sedikit pengorbanan .
Maka norma seeprti diatas terdapat tiga fungsi;
1.pungsi psychis,
Orang-orang
yang turut serta melaksanakan gotongroyong itu
akan merasa
tenang, puas.
2.pungsi sosial,
Pelaksanaan
gotong royong memperkuat integrasi di antara
mereka,
(9)
Menurut Selo Soemardjan ,proses sosial hubungan
timbal balik antara manusia atau induvidu dengan berbagai
kehidupan bersama.
3.pungsi ekonomis,
Pelaksanaan
gotongroyongan akan mengahsilkan kemampaatan
Ekonomi, misalnya dalam pembuatan jalan, saluran dan
lain-lain
Yang hasilnya dapatr dirasakan oleh seluruhnya.
(9) IPS Terpadu, 8B, Drs Fx. Parsono, hlm 24,
diterbitkan oleh
Cv Seti Aji.
25.
Menurut
fungsi sosial harus diperhatikan ;
1.frekwensi dan waktu berlangsungnya pengaruh dari
fungsi-
fungsi itu,
2.arah dari fungsi
3.apakah fungsi itu mempunyai pengaruh dekat atau
pengaruh
Frekwensi,
Antara kehidupan kota dan kehidupan desa, rasa
persatuan dan
Solidaritas
telah terdapat perbedaan, disatu pihak
kuat
Sekali(penduduk pedesaan) dan pihak yang lain telah renggang
atau kurang(penduduk kota). Dalam pelaksanaan gotong royong
misalnya,ketekunan,keuletan akan lebih besar dari
padada di
kota, karena itu waktu berlangsungnya akan terdapat
perbedaan.
Dimasarakat yang masih kuat petrsatuanya dan rasa
solidaritas
akan lebih
lama daripada di masarakat yang
sudah renggang.
Menurut hasil penyelidikan dan mempelajari
hasil tersebut
Nilai penduduk yang tinggal dipedesaan tidak diukur dengan
materi dan uang,sehingga mereka bekerja atas dasar
kerelaan,
ketulusan , tanpa rasa terpaksa, dan melihat jangkau
yang
panjang bahwa hasil kerja mereka akan terasa langsung
penikmatanya, dengan demikian mereka sanggup dan
mampu untuk
berkerja lebih lama
sampai selesainya tujuan dari kerja
tersebut. Sedang kalau kita perhatikan tata
kehidupan
bermasarakat dikota,segala sesuatu didasarkan atas
perhitungan
materi dan waktu,waktu adalah materi yang artinya lamanya
kerja ada penilain
uang atau upah.
26.
Kadang –kadang tujuan kerja belum terselsaikan
sepenuhnya,
mereka telah merasa cukup berkerja sekian jam sehingga
pekerjaan tersebut ditinggalkan, dengan harapan ada
petugas
petugas tertentu yang akan merampungkannya.
Arah dari
fungsi
Karena
tersebut perbedaan dalam hasil yang telah dicapai
Untuk satu pekerjaan yang sama seperti diterangkan
diatas,
Maka sekarang dapat dipertanyakan :
Sebab apa
sampai hal tersebut dapat terjadi ?
Arah dari fungsi ini sangat berhubungan dengan
faktor psychis.
Dan sudah
tentu perbedaan seperti yang
dipertanyakan
Dipengaruhi pula oleh pyschis tersebut penduduk di
pedesaan
Melaksanakan gotong –royong adalah atas kesadaran
dan dalam
Rasa kesadaran itu timbul pula perasaan senang kalau
pekerjaan
Telah menghasilkan
tujuanya karena akan membantu kegiatan
Kerja
sehari-hari, karena itu pekerjaan dibuat dengan sebaik-
Baiknya, dan perasaan tenang timbul kalau memang
tujuan yang
dimaksud itu tercapai. Sebaliknya bila tak tercapai
maka
mereka tidak menjadi tenang , kemungkinan
semalam-malaman
mereka tidak akan
bisa tidur, karena tidak ada ketenangan.
(10)Menurut
Charles H Cooley, menyatakan bahwa kerjasama
(gotong royong) timbul apabila orang menyadari bahwa
mereka
Memiliki
kepentingan yang sama dan pada
saat yang bersamaan
Mempunyai
cukup pengetahuan dan
pengendalian terhadap diri
Sendiri untuk memenuhi kepentingan tersebut.
Kesadaran akan
27.
Adanya
kepentingan yang sama dan adanya organisasi
merupakan faktor-faktor yang penting dalam menjalin
kerjasama. Kerjasama akan berkembang apabila
menghadapi
situasi Seperti
:
a.Pekerjaan
yang membutuhkan tenaga masal
b.menghadapi
tantangan alam yang ganas (bencana alam)
c.upacara
keagamaan yang sakral
d.ada
musuh yang datang dari luar
(10) I P S Terpadu, 8 B, Drs Fx Parsono Dan
KK, hlm 28,
diterbitkan CV Seti Aji
28.
BAB.7
Hubungan Fungsional Antara Kultur Dan
Struktur
(11).Sejak
manusia dilahirkan, sudah ditakdirkan menjadi
mahluk
sosial, artinya mahluk yang tidak bisa hidup tanpa
bantuan orang lain. Oleh karena itu, sejak manusia
dilahirkan
sudah memiliki naluri untuk bergaul dengan
sesamanya. Naluri
manusia untuk
selalu hidup dengan sesamanya atau orang lain
disebut gregariusness.
Menurut M
Mac Iver dan Charles H Page selain
Membentangkan
arti social institutions dalam
bandingannya
dengan
Associations, mengutarakan juga pengertian-pengertian
kebiasaan, tata kelakuan dan adat, tentang adanya
perlembagaan
dikatakanya bahwa didalam kenyataan
hidup
lembaga itu
tidak dapat dipisahkan dari kelompok
manusia.
Jadi yang
penting yang dibahas disini ialah
gejala
yang
disebut perlambangan . Eksprimen
tentang hal ini
dilakukan
oleh Ny Merei (seorang Ceko) di Budapest dalam
suatu Taman-kanak-kanak
, dijelaskanya bahwa; Pada waktu
anak-anak masih kecil dan pertama kali dikumpulkan
Dalam taman kanak-kanak itu, belum ada kebisaan sama sekali,
dan lama-kelamaan barulah terjadi bermacam-macam
lembaga
kebisaan, yaitu
setiap anak mulai berebut tempat untuk
(11) IPS Terpadu, 8B, Drs Fx Parsono dan
Kawan-kawan,
diterbitkan oleh CV Seti Aji.
29.
kepentingannya, merebut alat-alat permainan bahkan
merebut
perhatian dari guru dengan cara dan gaya yang
bermacam-macam.
Dalam permainan mulai dikenal aturan-aturan dan
dalam
perhubungan muncul pula istilah–istilah baru
bagipendengaranya .
contoh di
atas berlaku juga dikalangan masarakat
yang
besar dan begitu pula terjadi dalam kebudayaan,
yaitu setiap
interaksi manusia melahirkan corak kebudayaan. Corak itu
menjadi suatu tenaga yang tidak hanya menguasai
hidup sosial
akan tetapi juga mengubah hidup sosial itu. Tanpa
institusionalisasi, tanpa tradisi dan lembaga-lembaga tak
mungkin lahir corak sosial atau strutur sosial , jadi jelas
bahwa institusionslisasi ialah fungsi antara unsur
kebudayaan
dan unsur struktur.
a.unsur kebudayaan , karena perkembangan
terjadi,nilai-nilai ,
norma,
tujuan, harapan –harapan.
b.unsur struktur, tingkat jarak dan integrasi.
Tentang hubungan antara kebudayaan dan
struktur masarakat
atas dasar institusionalisasi(perlembagaan) dapat
dijelaskan
sebagai berikut :
a.timbulnya kebudayaan-kebudyaan berdasarkan
pandangan
sosiologi,
hal itu berarti bahwa telah ada pikiran-pikiran,
bayang-bayang,keyakinan-keyakinan dari dari orang-orang yang
masing
mengarahkan kepada corak.
Misalnya :
pada tahun 1945, dalam pikiran para
pemuda
Indonesia pada
saat itu terjadi bayangan dan keyakinan-
30.
Keyakinan tiba saatnya untuk merebut
kemerdekaan dari
penjajah, ini merupakan suatu corak yang disebut
semangat
revolusi.
b.Corak ini mempunyai fungsi terhadap interaksi dan
komukasi
yang
kemudian terjadi struktur sosial.
Misalnya, karena semangat revolusi tadi , dengan
penuh
Kesadaran para pemuda bergabung dalam satu struktur
dibawah
Panji tentara
pelajar , dalam struktur ini mereka membenahi
Diri dengan segala latihan kemeliteran, cara
memperugunakan
Senjata dan lain sebagainya.
c.Sebaliknya
ada pengaruh kembali dari struktur terhadap
perkembangan yang disebut dialektika atau perhubungan
dialektis,
yaitu struktur masarakat juga
mempengaruhi
kebudyaan.
Karena ada social relationship terjadi suatu jalan,
yang
artinya bahwa
komunikasi itu mendapat
suatu corak dan
corak itu menyebabkan bahwa norma –norma,
harapan-harapan dan
nilai-nilai menjadi lebih kuat.
Misalnya, waktu terbentuknya tentara pelajar norma
revolusi
Lebih ditanam dengan penerapan-penerapan
kepahlawanan
sehingga
Semangat juang mereka menjadi lebih kuat dan lebih
rela untuk
Mempertahankan kemerderdekaan sampai titik darah
pengahbisan.
Ini
berarti kebudayaan revolusi diperkuat
atas dasar
Struktur Tentara
Pelajar.
31.
Berdasarkan perkembangan: interaksi dan
komukasi lebih
Diteguhkan lagi menjadi hubungan-hubungan sosial dan
Interpathei, dengan demikian terjadilah suatu corak
kebudayaan.
De-intitusionalisasi, artinya corak
yang menjadi tradisi
Sudah
waktunya dilebur atau dihilangkan misalnya : sesudah
Kemerdekaan terwujud
atas dasar kedaulatan yang penuh, tentara
Pelajar
didemobilisir kembali ke masarakat.
Re-intitusionalisasi, artinya corak
berubah menjadi
Corak lain,
misalnya Eigendom berdasar UUPA no.5/1960 berubah
Menjadi hak
milik yang berfungsi sosial.
32.
CIRI
–CIRI , PEMBAGIAN DAN
METODE
SOSIOLOGI
Di
Tulis Oleh : M Kamil
Fakultas : Hukum
Semester : Ganjil(satu)
NPM : 11.11.0089
Tahun 2011
PALEMBANG.
i.
Kata
Pengantar
Makalah ini disusun dengan maksud untuk
Memenuhi
tugas yang diberikan pada kami.
Saya berharap tugas ini akan dapat memenuhi
syarat-syarat yang dinginkan, dimana material-materialnya saya peroleh dengan
berbagai sumber.
Memang banyak buku –buku yang berkenaan
dengan materi, namun demikianlah bahan-bahan yang dapat saya sampaikan. Untuk
dapat memenuhi tugas yang di berikan ini.
Selain susunan yang dibuat sedemikian rupa,
maka jika ada penggabungan materi yang sulit dimengerti, itu telah saya
usahakan semaksimal mungkin agar dapat disusun dengan baik. Namun demikianlah
kemampuan saya.
Semoga maksud saya dalam mengemukakan
makalah ini ketengah masarakat dan pada Dosen Sosiologi yang kami muliakan
dapat mencapai tujuan, juga dapat berguna sesama rekan mahasiswa yang sedang
menekuni ilmu pengetahuan ini.
Segala kebaikan para rekan dan juga pembaca,
untuk mengirimkan kritik yang membangun, akan kami sambut dengan penuh
kegirangan, mudah-mudahan menjadikan makalah ini lebih lengkap dan sempurna.
Palembang, Desember 2011
Penyusun,
M Kamil
ii.
BAB.I
PENDAHULUAN
DAFTAR I S I
Halaman
Kata
Pengantar.............................
ii
DAFTAR ISI...............................
Bab.
I. PENDAHULUAN.
1.Ciri-Ciri, 2.Pembagian,3.fungsi,
4.Metode,5.Hubungan sosiologi dengan
Ilmu lainya,6.Hubungan antara unsur
Kebudayaan dan unsur struktur.
7.Hubungan Fungsional antara Kultur
dan struktur.
.................... 2.
Bab.
2. Ciri-Ciri...........................
3- 5
Bab.
3. Pembagian Sosiologi.................
6- 8
Bab.
4. Fungsi Sosiologi....................
7- 10
Bab.
5. Metode –Metode Sosiologi............
11-14
Bab.
6. Hubungan Sosiologi Dengan Ilmu Penge-
Tahuan lainya.......................
15-20
Bab.
7. Hubungan Antara Unsur Kebudayaan Dan
Unsur Struktur......................
21-28
Bab.
8. Hubungan Fungsional Antara Kultur Dan
Struktur.............................29-32
. Kesimpulan.
.Usul dan Saran
...................... 33
. Balai
Pustaka......................... 34
BAB.1.
PENDAHULUAN
Kita hidup didunia adalah sudah merupakan hidup
bermasarakat, sehingga kita telah mempunyai pengalaman-pengalaman hidup,
didalam menjalin hubungan dengan sesama manusia, tentu saja ini dalam arti
sosial. Kita hidup ini tidak dapat menyendiri, karena kita sangat membutuhkan
kehidupan pada sesama,yaitu manusia lainya. Dalam mencapai keinginan dalam
kehidupan.
Bab.2 ,disini kami ketengahkan dengan masalah
Ciri-Ciri karena itu merupakan bagian dari Sosiologi, yang merupakan ilmu
pengetahuan,yang bertitik berat pada hakekat yang sebenarnya.
Bab.3 pada bagian ini dibahas
masalah,Pembagian Sosiologi, yang dibagi menjadi Umum dan khusus, disertai
dengan penjabaran.
Bab.4,kelanjutan pada bagian ini
mengenai,Fungsi
Dari
Sosiologi, adalah untuk menerangkan dengan sikap yang obyektip tentang struktur
sosial, proses dan perubahan.
Bab.5, Pada bagian ini akan di ketengahkan
tentang, Metode-Metode Sosiologi, untuk memberikan ungkapan-ungkapan terhadap
obyeknya, dengan alat kerja yang rasional, dalam menjelaskan gejala sosial.
Bab.6, Selanjutnya mengenai, Hubungan
Sosiologi Dengan Ilmu Pengetahuan Lainya, dijelaskan hubungan dengan sejarah,
psychology,antropologi,ekonomi,ilmu hukum, sosiografi.
Bab,7, untuk pada bagian ini, yaitu Hubungan
Antara Unsur Kebudayaan Dan Unsur Struktur, dalam hal dibahas, unsur
kebudayaan, corak kebudayaan,hubungan antara unsur kebudayaan dan unsur
struktur.
1.
Bab,8,
ini adalah akhir dari makalah yang disampaikan, yaitu mengenai Hubungan
Fungsional Antara Kultur Dan Struktur, yang membahas unsur kebudayaan, unsur
struktur
Isi semuanya adalah masalah hubungan antara
sesama manusia, yang mana hubungan itu ada sejak manusia itu dilahirkan,
ternyata manusia setelah ia hidup maka akan terjalinnya hubungan denganpihak
luar lainya.
Hubungan itu akan meningkat pada hubungan sosial
mulai dari tingkat anak-anak hingga sebayanya, selanjutnya secara bertahap
meningkat terus hingga menjalin hubungan sosial dimana dapat menyesuaikan diri
dan menentukan cara hidup bermasarakat berdasarkan pilihan.
Sehingga dari perjalanan itu akan mendapat
gambaran-gambaran, tentang bagaimana hubungan itu terjalin, sehingga dapat
menurunkan atau menaikan harkat diri manusia itu sendiri, apakah itu pada
keburukan atau pada hal yang baik, sehingga dapat menentukan kehidupan yang
lebih baik , untuk dapat harmonis dalam pergaulan dan keluarganya.
Dengan uraian yang sederhana itu dapatlah
digambarkan apakah yang dimaksud dengan
Sosiologi, untuk dapat hidup bersama dengan masarakat lainya,unsur-unsur
masarakat,norma,kelompok sosial, serta lapisan masarakat sosial lainya.
Sehingga
termaktum dalamnya adalah, masalah sosial lainya, hukum,ekonomi, dan berbagai
segi hidup lainya, serta proses selanjutnya.
Demikian pembahasan yang telah dapat kami himpun
dalam akhir dari permasalahan ini, sehinggga masalahnya telah di susun dalam
tujuh bagian yang dapat diketengahkan.
2.
KESIMPULAN
1. Usul.
.Sudah sangat jelas bahwa manusia itu sangat
memerlukan
manusia lainya, sesuai dari ilmu
sosilogi
bahwa itu adalah ilmu pengetahuan
tentang
masarakat, berobyekan gejala-gejala
sosial dalam
masarakat.
.jadi jika suatu kehidupan bermasarakat telah
berkurang
hubungan sosialnya maka akan
terjadi rusaknya
hubungan sehingga cenderung
masa bodoh.
. maka hendaknya harus selalu diberikan suatu
motivasi terhadap masarakat oleh pihak yang
berhak dan dapat memberikan pungsinya dari
hubungan masarakat.
2. Saran.
Diminta
untuk pihak pemerintah penyelenggara
negara,
terutama penegak hukum dan keadilan,
hendaknya
menjalankan hubungan masarakat
dengan adil, karena akibat tidak adanya
keadilan maka hubungan masarakat dan juga
pemerintah sudah luntur,kepercayaan rakyat
sudah luntur.
. Bersihkan
dari suap dan sogok, karena itu telah
Merusak jalanya hubungan pemerintah dan
Masarakat dan masarakat lainya, oleh karena
itu
perlu penegakan Hukum,jujur hubungan
ekonomi,banyaknya
penyuluhan hukum dimasarakat,
penduduk
jangan dibohongi dengan laporan yang
palsu.
. bangkitkan
kembali semangat persatuan melalui
penyuluhan
–penyuluhan dimasarakat dan juga
dipedesaan,
pentingnya persatuan atau gotong
royong dimasarakat,sehingga terjalinya
kekuatan
persatuan bangsa
dan negara.
33.
Daftar Pustaka.
1.Teory Sosiologi, G. Kartasapoetra dan R G
Widyaningsih.
2.Memperkenalkan Sosiologi, Prof Dr Soerjono
Soekanto SH
MA,
3.I P S Terpadu, 8B, Drs Fx Parsono, CV Seti Aji
4.Sosiologi Suatu Pengantar, Soerjono Soekanto
5.Sosiologi, Pengertian Dan Masalah ,prof Dr P I
Bouman,diterjemahkan oleh Sugito dan
Sujitno,semarang 1956.
6.Ilmu Masarakat Umum,Prof Dr P J
Bouman,diterjemahkan
oleh Sujono,1956
34.
No comments:
Post a Comment