Sunday, 25 December 2011

SOSIOLOGI


                          BAB. 2

                        CIRI-CIRI
    
Semenjak manusia dilahirkan didunia, perhatianya

terhadap Rekan-rekan sesamanya telah ada, Yang mula-mula

diperhatikanya

Adalah keluarganya, kemudian kerabatnya, tetangganya , kawan-

Kawannya.( 1).memang perhatian  tersebut  pada awalnya 

Bersipat  naluriah  tersebut. Yang semula merupakan 

pengetahuan belaka, lama kelamaan tersusun secara sistimatis 

kemudian lama-kelamaan  ada orang yang secara khusus

memikirkan masarakat, terutama dari segi nilai-nilainya

sehingga timbullah filsapat sosial. Pemikiran terhadap nilai-

nilai belaka , tidak menghasilkan  kepuasaan, oleh karena

terlampau menekan pada harapan-harapan , atau pada hal-hal

yang sepantasnya  berlaku  Ketidak puasaan tersebut, antara

lain, menimbulkan ilmu Pengetahuan, dalam hal ini ilmu-ilmu

sosial , yang berusaha mengungkapkan kebenaran  serta

memecahkan masalah-masalah kehidupan  bersama yang dihadapi.
                 
     Dalam  perkembangan selanjutnya, pergaulan  hidup

Manusia mempunyai  aneka  segi yang masing-masing  disoroti

oleh salah satu cabang  ilmu sosial. Dalam perkembangan itu 

dikenal. Misalnya, ilmu sejarah  terutama peristiwa-peristiwa 

yang terjadi  pada masa lampau. Ilmu sejarah,peristiwa penting tersebut ditelaah , sebab-sebabnya, apa kaitanya dengan Sosiologi dan Ilmu –ilmu sosial lainya,
(1)    Memperkenalkan Sosiologi , Edisi Baru, Prof Dr Soerjono

                             3.
peristiwa lainya, akibatnya, dan dalam situasi sosial apakah

peristiwa  itu terjadi. Peristiwa itu dapat menyangkut

pribadi seseorang, suatu kelompok sosial tertentu , suatu

kalangan  tetentu , lembaga , masarakat, bangsa, negara dan

sebagainya.                 

1.Ciri-Ciri.

(2).Secara  sekilas dan terinci  telah di jelaskan 

pengertian  -pengertian dalam sosiologi . dari uraian

tersebut dapatlah dikemukakan tentang ciri-ciri  sosiologi,

sebagai  berikut :

a.Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang masarakat , yang

berobyekan gejala-gejala  sosial dalam masarakat.

    
b.Sosiologi  adalah ilmu pengetahuan katagoris yang bukan

suatu ilmu  pengetahuan normatif , titik berat  sosiologi

terletak pada sekedar ingin mengetahui  keadaan yang
                                 
sebenarnya  dari obyek yang diselidiki  dan menghindarkan 

diri dari sikap ang mengandung  suatu  penilaian.

c.Sosiologi adalah a pure science yang bertitik berat pada

hasrat  untuk mengetahui hakekat yang sebenarnya  dari obyek 

yang diselidiki itu, jadi  bukan  merupakan  applied Science 

yang selalau menitik beratkan perhatian pada segi kegunaan

dalam praktek.
2. teory sosiologi, G Kartasapoetra, RG  Widyaningsih, hl 19


                                  4.



Pure  Sciences                    Aplied Sciences

1.phisics                     1.engineering

2.astronomy                   2.navigation

3.mathematic                  3.qccounting

4.chemistery                  4.pharmacy

5.phyisiology                 5.medicine

6.botany                      6.agriculture

7.economic                    7.businees

8.sosiologi                   8. administrator, sosial
                                
                                 Work, diplomact

d.sosiologi adalah ilmu pengetahuan  abtrak dimana obyek 

  yang dielediki  itu tidak terikat  pada ruang, waktu    

  tertentu

  dan ilmu pengetahuan yang kongkrit dimana obyek  yang

  diselidiki itu  terikat pada ruang  dan waktu tertentu.

e.Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang rasional dan  

  empiris.

f.Sociology is a general and not a special science ,sosiologi

  berobyekan  unsur-unsur sosial dalam setiap masarakat,

       sosiologi  tidak mengikat diri pada segi kehidupan   

  masarakat tertentu .








                                  5.

                             BAB, 3.
                     Pembagian  Sosiologi      

          Sebagian telah diterangkan bahwa sosiologi adalah

Ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan mempelajari tingkah aku

Manusia dalam kehidupan bermasarakat ini ditunjang oleh

Berbagai bidang kehidupan dalam pembagiannya kita akan

mengenal :

a.Sosiologi Umum

b.Sosiologi khusus

Sosiologi umum, menyelidiki dan memepelajari tingkah laku 

Manusia umumnya dalam mengadakan hubungan kehidupan

masarakat. Sedangkan sosiologi khusus yakni yang mempelajari

pelbagai Sektor kehidupan tersebut, misalnya yang sekarang

terkenal, dengan sektor  perekonomian, agama, hukum, politik

dan lain-Lainya. Sehingga dari segi khusus dapat dikenal :

Sosiologi Hukum, Menentukan sampai berapa jauh hukum itu

tergantung pada Perhubungan –perhubungan sosial yang benar-

benar ada, dalam hal ini adalah lebih mendalam lagi daripada

dogmatis yuridis, yang boleh dikatakan  sedikit banyak

berpangkal secara aksioma pada kebenaran peraturan-peraturan

hukum yang ada, dan pada adanya keharusan untuk

mempertahankan tata sosial tertentu dengan  mempergunakan

peraturan-peraturan.

Sosiologi kriminologi,Mempelajari gejala-gejala hubungan yang

rapat antara kesadaran Hukum dengan realitas berbagai

kejahatan sebagai peristiwa
                                  6.
Sosial, dengan tujuan untuk  dapat menentukan pendapat

Terhadap peristiwa kejahatan yang demikian rumitnya sebagai

Kenyataan sosial.

Sosiologi Ekonomi,

Mempelajari tingkah laku manusia dalam mengadakan hubungan-

hubungan  dengan manusia lainya, memperkembangkan usaha-usaha

mencapai dan mengadakan pemuas-pemuas kebutuhan dalam

kehidupan  masarakat. Tujuanya untuk menerangkan pertentangan

teori  asas dan metodologi antara pikiran sosiologis  dan

ekonomis dan memungkinkan  adanya penafsiran sosiologis 

tentang kehidupan ekonomi.

(3)Sosiologi juga merupakan peristiwa-peristiwa pada masa

lampau dan aspek  ekonomi dari peragulan hidup. 

Sosiologi tentang Aspek-aspek sosial masalah  penduduk,

Mempelajari tingakh laku hubungan  manusia sehubungan  dengan

Timbulnya masalah-masalah kependudukan dengan cara mengdakan

Analisa sosiologis untuk prognose penduduk, dengan tujuan

Memberikan gambaran tentang sosial dan psikologi sosial yang

umum dan mempelajari keluarga tersebut sebagai persemaian 

dari penduduk tersebut.

Sosiologi Agama,

Menyelidiki dan mempelajari  tingkah laku manusia satu dengan


3.Memperkenalkan Sosiologi, prof. Dr Soerjono Soekanto, SH MA

    



                             7.
Lainya dalam kehidupan beragama dan kehidupan beragama dan

kehidupan masarakat, dengan menentukan sampai berapa jauh

pengaruh  agama dan organisasi keagamaan pada lapangan kerja

seumumnya dan pada tinjauan sosial tiap-tiap individu
                                 
tersendiri                                

Sosiologi Kesenian,

Menyelidiki dan mempelajari tingkah laku manusia dalam

Hubungan satu dan lainya dalam kehidupan bermasarakat. Daya

dan gaya seni yang di expresikan  setiap insan akan dapat

memberikan corak dan inisiatip bagi perkembangan kehidupan

keluarga, kelompok dan masarakat, dengan pengertian bahwa

seni yang dimaksud adalah seni dalam arti yang luas.

Sosiologi kebudayaan ,

Ialah yang menyelidiki dan mempelajari tentang  tingkah laku

Manusia dengan mampaatkan aspek-aspek  kebudayaan dalam

Kehidupan masarakat.

Sosiologi Ilmu pengetahuan,

Enyelidiki dan mempelajari  sampai berapa jauhkah pengetahuan

Dan ilmu mempunyai jejak yang historis dan relatif sosial

Yang Pula dapat menyebabkan adanya beberapa tinjauan tentang

Kemungkinan untuk menjunjung pikiran sosial sampai ketingkat

Obyektivitas yang lebih tinggi.


                                  8.





                        BAB.4
                   Fungsi Sosiologi

          Yang dimaskud fungsi sosiologi adalah menjadi keharusan

Sosiologi untuk menerangkan dengan sikap  yang obyektip

Tentang struktur sosial, proses  sosial dan perubahan sosial

Dengan jalan :

a.memberikan uraian-uraian atas peristiwa 

  kemasarakatan(deskripsi)

b.mencari dan menemukan kaidah-kaidah sosial(nomothetis)

c.mencari  hubungan sebab musabab sosial(kausalitas sosial)

Fungsi sosiologi ini amat berguna didalam memebrikan suatu

Penanggulaangan dari gejala-gejala negatif yang timbul dalam

Masarakat  demi terwujudnya masarakat yang sehat dengan jalan

Memberikan bahan-bahan  dan konsepsi-konsepsi untuk dijadikan

Dasar dan pokok dalam kehidupan  masarakat yang ideal.

          Disini akan dapat terlihat bahwa ilmu itu mempunyai

fungsi kemasarakatan , yakni ilmu amaliah yang tidak sekedar

hanya merupakan il,u saja.yang berarti juga tidak mengabaikan 

keadaan masarakat dimana manusia itu berada.

          Ilmu itu harus dapat membantu  dan memberikan arti serta

kedayagunaanya terhadap manusia dalam pergaulan  hidup

bermasarakat , masarakat  yang sehat dan tetib, dengan ilmu

manusia akan dapat memilih dan membedakan  mana yang selaras

dan mana seimbang bagi perkembangan kehidupan bermasarakat.

Menjauhkan apa-apa yang tidak  selaras dan tidak seimbang yang
    
                             9.
Berarti menghilangkan  segala penyakit masarakat yang

Ditimbulkan oleh manusia itu sendiri.

          (4)Didalam setiap ilmu pengetahuan , senantiasa  ada

Perspektif atau imajinasi tertentu, dalam sosiologi hal itu

di sebut sebagai perspektif atau imajinasi sosiologi.

          Untuk dapat memahami suatu ilmu dengan baik, maka

terlebih dahulu harus dikuasai dasar-dasar konsepsional dari

persepektif ilmu bersangkutan.




4.memperkenalkan Sosiologi, hlm 5-6, prof Dr Soerjono Soekanto. SH M A dalam edisi Baru.      


























                                  10.



                             BAB.5

                     METODE-METODE SOSIOLOGI

          Sosilogi dalam menjalankan fungsinya, memberikan

ungkapan-ungkapan terhadap obyeknya, mempergunakan alat kerja

yang  rasional atau rasional tools yang lazim diperunakan

dalam menjelaskan dan menerangkan gejala sosial.

          Metode-metode yang merupakan rational tools bagi

Sosiologi pada umumnya,dapat diterangkan sebagai berikut :

a. Induksi,yakni kesimpulan –kesimpulan umum yang diperoleh 

Berdasarkan proses pemikiran yang berlangsung  dari

             Peristiwa-peristiwa khusus atau konkrit.
         
          b.deduksi, yakni suatu proses penyelidikan yang dasarkan atas 
          
            asas-asas yang umum yang di pergunakan untuk menerangkan

            peristiwa-peristiwa khusus atau penjelasan teoritis yang
      
            umum atas pakta-pakta.

          c.Deskripsi, yang dimaksud dengan iniialah pengambaran yang 

            senyatanya, dikarenakan metode ini merupakan pencatatan-

            pencatan daripada masalah yang diselidiki.

          d.analisa, yakni penghimpunan kenyataan-kenyataan yang

            dilukiskan secara sistimatis sehingga dapat memperlihatkan

            hubungan yang ada antara fakta yang satu dengan fakta yang
          
            lainya.

          e.evaluasi,yakni penelaahan-yang bersipat penentuan dan

            pemilihan fakta-fakta yang dilukiskan dan dikumpulkan itu
          
            dengan berlandaskan suatu norma atau Ide yang abstrak.
                                  11. 


          f.teori, merupakan perumusan dan konkretisasi ide-ide yang

             abstrak  itu.

          g.Perbandingan (komparatif), dapat didasarkan atas metode-
           
            metode deskripsi, analisa,teori, pemilaian  dan dapat 
    
            bersipat  deduksi antara dua obyek atau lebih yang

            mengandung   persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan
     
            tertentu, kedua-duanya justru  yang memperlihatkan hakekat

            yang sebenarnya dari obyek yang diperbandingkan.

          h.Sejarah, mencari latar belakang keadaan sekarang dari
     
            gejala-gejala  sosial diwaktu lampau, dengan metode ini
   
            kejadian –kejadian, proses-proses dan lembaga peradaban

            yang telah lampau diselidiki juga,karena penghidupan dimasa

            yang lampau.

          i.Statistik, yakni cara menghitung gejala-gejala sosial yang
      
            besar jumlahnya dengan cara yang teratur atau dengan cara

            matematik didalam  mendapatkan gambaran yang umum dan

            menyeluruh.

              Didalam usaha-usaha  mengadakan penyelidikan dan

          mempelajari  tingkah laku manusia-manusia mengadakan

          hubungan-hubungan tertentu yang berhubungan dalam kehidupan

          bermasarakat, sejalan dengan  metode diatas, maka dalam
  
          pelaksanaannya mempergunakan teknik-teknik sebagai berikut:
         
           a.Questionair(dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan)

             untuk mendapatkan keterangan-keterangan tentang suatu
                                  12. 


   masalah tertentu. Dengan questionair ini akan dapat

diketahui  sikap sesuatu golongan dan golongan-golongan

lainnya dalam masarakat.

          b.Sampling , yakni dengan cara meminta  keterangan-keterangan

            dari sejumlah besar orang-orang, yang dalam pelaksanaannya

            karena meminta informasi dari sejumlah besar orang-orang
      
            itu akan menimbulkan kesulitan  waktu  dan biaya, maka

            informasi didapat dari orang-orang tertentu yang dapat

            dianggap wakil darigolongan-golongan atau yang mencerminkan

            orang dari golongan.

          c.Interview, (wawancara) dengan teknik ini diusahakan untuk

            mendapatkan keterangan-keterangan dari orang-orang tertentu

            yang diperkirakan turut dalam kegiatan  sosial  atau dari

            orang-orang yang bertanggungjawab atas kegiatan sosial.
        
            Interview  dapat dilaksanakan dengan cara menyusun terleih

            Dahulu pertanyaan-pertanyaan  yang akan diajukan tersebut,

            Jawabanya dapat dicatat atau direkam oleh penanya.

          d.Interogation, dilakukan pula secara tanya jawab utnuk

            memperoleh  data dan fakta-fakta dari orang-orang tertentu
          
            yang dipersangka turut dalam suatuaktivitassosial,terutama
    
            untuk memperoleh fakta yang sebenarnya.

          e.Direct observation,meliputi semua pencatatan dari persitiwa

            yang langsung dialami,dalam pelaksanaanya dapat secara
         
            tertulis atau secara  lisan.Participant observer,pihak yang
          
            memerlukan informasi turut Dalam obyek yang diselidiki.
         
                                  13. 
          f.Action reseearch, penyelidik berusaha secara aktip

            memepengaruhi  obyek yang diselidiki dan selanjutnya

            mengadakan pengamatan akibat dari pengaruh tadi atas obyek

            yang diselidiki.    

g.Biograpi  research, menghubungi tokoh-tokoh tertentu, untuk

  mendapatkan  biograpinya atau dengan cara mengumpulkan 

  data-data riwayat hidup seorang tokoh,gembong yang kemudian 

  disusun sebagai  bahan lengkap demi untuk memperoleh custom

  atau attitudenya dalam kehidupan bermasarakat.  














                                 









                           14.









BAB. 6.

          Hubungan Sosiologi Dengan Ilmu Pengetahuan Lainya

         (5)Semenjak  manusia dilahirkan didunia , perhatianya

Terhadap rekan-rekan sesamanya telah ada. Yang mula-mula

Diperhatikannya adalah keluarganya, kemudian kerabatnya,

Tetangganya, kawan-kawan sepermainannya. Dan seterusnya.

Memang, perhatian tersebut pada awalnya bersipat naluriah

saja, olerh karena sejak dilahirkan  manusia mempunyai

hasrat kuat untuk senantiasa  hidup bersama sesama rekan

lainya.  

          a.Dengan Sejarah
         
          Ilmu sejarah dan sosiologi kedua-duanya mengemukakan

Tentang aktivitas manusia serta kejadianya. Sejarah menitik

Beratkan kegitanya pada pencatatan-pencatatan yang sebenarnya

Peristiwa-peristiwa yang terjadi dimasa lampau dan juga

Mengemukan sebab-sebab terjadinya peristiwa itu, kesemuanya

Dimaksudkan  agar menjadi cermin atau pedoman  bagi

Kesempurnaan kegiatan manusia diwaktu sekarang dan waktu yang

Akan datang. Dalam sejarah  umum , titik berat penjelasan pada

Keunikan, keistimewaan karier seseorang yang termashur, baik

Di bidang militer, politikus, agama, ahli ilmu pengetahuan dan

sebagainya.

    
(5) memperkenalkan Sosiologi, prof. Dr Soerjono SH M A
                             15. 


          Sosiologi, dengan menggunakan catatan-catatan yang

Menghubungkan peristiwa dengan proses sosial terjadi sebagai

Akibat dari interaksi  dan asosiasi manusia dalam berbagai

Situasi dan kondisi, titik berat perhatianya pada pola-pola

yang  diperlihatkan, misalnya peperangan, usaha-usaha

coupd’d’etat, subversi dan lain-lain yang sejenis,  yang

kesemuanya itu merupakan gejala sosial yang timbul dari

konflik-konflik antar golongan.

          Sejarah mengemukan tentang biograpi manusia-manusia

Besar yang dapat menggerakan masarakat, baik hubungannya

Dengan konflik  itu, maupun dengan asosiasi-asosiasi dan

Koperasi untuk meruntukan atau mengembangkan kekuasaan dalam

masarakat, Sedang sosiologi menyelidiki dan mempelajari

gejala-gejala yang ditimbulkan nya, apakah konflik itu dapat 

menghancurkan menimbulkan, menimbulkan penindasan atau

memperbaharui sesuatu struktur sosial, bagaimana proses

sosialnya, demikian pula dalam hal kooperasi,kerjasama antar

bangsa dan negara.

       (6)Menengok pada sejarah , telah kita ketahui bersama

bangsa

Indonesia tidak hanya dihuni oleh suku bangsa melayu,

Melainkan suku bangsa asing yang masuk ke Indonesia, melalui

pelayaran dan perdagangan yang kemudian menetap di Indonsia.


(6) Sosiologi, Noviana Rahmawati, S Pd, penerbit CV Pipa

Pakarindo.
                             16.
b. Dengan psychologi

Psiology ,titik berat perhatianya  adalah pada induvidu ,

tentang tingkah lakunya, kecerdasan dan kesanggupan akal

menangkap hal-hal  yang bermampaat bagi dirinya, motivasi,

ingatan dan reaksi, harapan, ketakutan, ketenangan, gangguan

pada jiwa induvidu  itu dan lainya.
                       
     Sosiologi , juga memperhatikan  tentang  induvidu ,

Segala tingkah  lakunya dalam hubungan  kehidupan masarakat,

Manusia  atau induvidu yang dimaksud adalah induvidu yang

Normal  yang dapat  menggerakan  struktur sosial dan  yang

Diterima oleh masarakat, yang dapat  menimbulkan perubahan-

Perubahan –perubahan dalam masarakat, baik akibat konflik

Maupun kooperasi.

     Ilmu jiwa Sosial, titik berat perhatinya pada induvidu-

Induvidu dalam kelompok  yang mampu bertindak secara bersama

Dengan individu-induvidu lainnya, perhatian pada pribadinya 

Tentang sugesti, simpati yang melahirkan dinamika dalam

Masarakat  dan pengaruh-pengaruh sosial dan kebudayaan,

ekonomi, hukum terhadap induvidu-induvidu tersebut. Sosiologi,

titik berat perhatianya terutama pada struktur sosial dimana

terhimpun tingkah laku manusia tersebut.

     c.Antropologi, titik berat perhatianya pada masarakat

yang masih bersahaja, menyelidiki bentuk-bentuk dan hubungan

sosial, keadaan perekonomian , agama, bahasa, legenda, adat

istiadat  yang terdapat  dalam masarakat sederhana atau yang
                        17. 
bersahaja itu.

     Sedangkan sosiologi perhatianya diutamakan pada

Masarakat yang telah berkembang, artinya telah dapat membaca

dan menulis telah mengenal  perkembangan kehidupan masarakat

yang lebih meningkat, dimana segala bidang  kehidupan

dipelajari juga tetapi dalam satu  pengertian yang utuh yang

diarahkan kepada orgnisasi sosial, struktur sosial dimana

bermunculan berbagai gejala sosial.

     d.Dengan Ekonomi,

Dalam bidang ekonomi kita mengenal 2 sistim liberalisme dan

Demokrasi , dimana dalam usaha-usaha mengadakan kemakmuran

Terhadap masarakat memlalui cara yang sama, tetapi

pelaksanaannya yang berbeda   karena tujuan prinsipnya juga

beda. Dalam hal ekonomi ini timbul kooperasi, integrasi,

diferensiasi, persaingan dan konflik yang mengakibatkan

timbulnya beberapa gejala dalam masarakat, struktur sosial.

Semua akibat dari ekonomi sebagai tersebut di atas diselidiki

Dan dipelajari  oleh sosiologi, jadi sosiologi tidak

Mempelajari tentang teori-teori ekonomi dalam mencapai

kemakmuran masarakat ,tetapi mempelajari akibat dari usaha-

usaha-usaha itu yang menimbulkan segala gejala yang dapat

merubah struktur soasil.

     e. Dengan ilmu hukum,                                     

        Hukum diadakan dengan maksud untuk penertiban dan

Keamanan kehidupan bermasarakat, dalam pelaksanaanya melalui
                        18. 

Peraturan-peraturan dan kekuasaan alat-alat negara yang

Hendak menegakan peraturan-peraturan tersebut. Peraturan

tersebut diadakan oleh pemerintah  tidaklah sekenhendak hati

melainkan disesuaikan dengan keadaan masarakat, justru karena

itulah di samping adanya peraturan-peraturan yang umum

terdapat juga peraturan-peraturan daerah hal ini untuk

mendekatkan maksud dari hukum tersebut.
 
     Dalam hal mengadakan peraturan hukum  pendekatannya

Selalu diperhatikan tingkah laku manusia  dalam masarakat,

Hubungan-hubungan  tingkah laku itu dalam hubungan kehidupan

Bermasarakat,gejala yang ditimbulkan akibat hubungan-hubungan 

itu  dan inipun yang diselidiki dan dipelajari sosiologi,

hanya hukum bersipat khusus sesuai  untuk kepentingannya,

sedang sosiologi bersipat umum demiterwujudnya keseimbangan

dan keselarasan kehidupan bermasarakat.

     f.Sosiografi,
    
     Didalam menyelidiki gejala sosial maka penyelidikan

terhadap obyeknya itu dapat bersipat  ;

-konkrit(terikat pada ruang dan waktu)

-abstrak(yakni tidak terikat pada ruang dan waktu)

     Kedua sipat itu bermampaat untuk mempermudah dalam

Membedakan antara sosiologi dan sosiografi, walau keduanya

Mempunyai kesamaan, yakni ilmu pngetahuan  yang berobyekan

Kehidupan bermasarakat.

     Perbedaanya, kalau sosiografi berobyekan  pada sipat yang
                        19.
Konkrit , sedangkan sosiologi pada sipat yang abstrak.

Kedua ilmu pengetahuan  ini saling isi mengisi, artinya hasil

Penyelidikan masing-masing dipergunakan oleh kedua belah

pihak, jadi bermampaat bagi keduanya.
                       
     Pebedaanya antara sosiografi dan sosiologi khusus,kalau

Sosiografi obyeknya terikat pada ruang dan waktu tertentu,

sedangkan  sosiologi khusus obyek tidak terikat pada ruang

dan waktu tertentu, yang terikat pada sektor atau segi-segi

kemasarakatan yang khusus.
    
  (7)Sebagaimana halnya dengan ilmu sejarah dan ekonomi,

Sosiologi juga memperhatikan  peristiwa-peristiwa pada masa

Lampau dan aspek ekonomi  pergaulan hidup.




(7) Memperkenalkan Sosiologi, Prof Dr Soerjono Soekanto SH MA












                        20.


                       







                          BAB.7.     
  Hubungan Antara  Unsur  Kebudayaan Dan Unsur Struktur

      a.Unsur Kebudayaan.

      Nature telah ada sebelum manusia itu ada  didunia,

Sedang culture adanya setelah manusia itu berada di dunia,

Karena kultur artinya hasil usaha  dari mahluk yang di sebut

Homo Sapiens.

Dalam sosiologi modern dipelajari tentang  kebudayaan itu,

karena keduanya tidak dapat dipisahkan , tanpa masarakat tidak

ada kebudayaan dan tanpa kebudayaan tidak ada masarakat.

Unsur-unsur kebudayaan ada 3 macam yaitu, :

-norma
-harapan
-nilai

Norma, ialah sekumpulan  pendapat bagaimanakah  seharusnya

Manusia bertingkah laku, harusnya bertindak  yang pantas,

Keharusan dan kepantasan itu menjadi terbiasa, yang selanjutnya 

Diturunkan secara turun temurun sehingga mewujudkan 

peraturan-peraturan hidup bagi pergaulan dalam kehidupan

bermasarakat.

Contoh: kebiasaan dan keharusan  yang pantas  misalnya makan

tidak boleh di muka umum.

      Harapan, ialah pendapat bagaimana orang lain harus

Bertindak. Harapan berdasar pengalaman, tujuan arti pendapat

Yang bersipat standard mengenai hal yang pantas dan tidak

pantas, hal yang diingini tidak diingini.  

                         21.
Nilai artinya, kesatuan pengukur yang dipakai untuk menilai

tingkah laku orang lain atau kita sendiri.
                        
b.Corak kebudayaan dan konflik kebudayaan.

      Dalam kehidupan keluarga, terdapat norma-norma atau

nilai-nilai dan pengharapan tetapi semuanya berupa corak-corak

yang dapat disebut suasana  atau  adat  atau culture dari

keluarga itu.
     
      Sedangkan keluarga menurut (8) Cohen (1983) keluarga

Dapat diartikan sebagai kelompok  yang berdasarkan talian

Sanak-saudara yang memiliki rasa tanggungjawab atas

sosialisasi anak-anaknya dan pemenuhan kebutuhan pokok

lainnya. Mereka terdiri atas sekelompok orang yang memiliki

hubungan darah,tali perkawinan,atau adopsi yang hidup bersama

sama untuk periode waktu yang tidak terbatas.   

      Kalau ada suatu corak nilai dalam suatu corak kebudayaan

yaitu  a central complex of values, hal itu disebut ideologi,

Kadang seluruh  corak kebudayaan dikuasai oleh komlek pusat

itu,misalnya: dinegara-negara totaliter orak negara yang

bersipat ideologis, yaitu jika di Indonesia beragama itu 

dilakukan  secara bebas dan agama meruakan yang berkebudayaan,

maka di RRC dan USSR, bidang itu di kuasai oleh  negara,

dikuasai oleh  idealogi sehingga sehingga tidak ada kebebasan.



(8) IPS Terpadu 8B, untuk SMP,hlm 43, Drs Fx Prasono

Dkk,diterbitkan oleh CV Seti Aji. 

                         22.
      Corak kebuadayaan ialah hasil dari suatu perkembangan

Sejarah, corak ini bukan suatu hal yang harmonis  dan juga

Bukan statis, melainkan hal yang dinamis karena ada

perkembangan.

      Setiap pejabat yang mengemban tugas mempertahankan

norma-Norma  yang berasal  dari nilai-nilai tersebut tadi,

Seperti Hakim, polri.kopkamtib.Dalam tugas yang dihadapinya

itu terdapat bidang-bidang yang dipatuhi dan yang

menyelewengkan. Tugas utama dari masarakat mutakhir  ialah

menghapuskan ketegangan  antara norma-norma atau nilai-nilai

akibat adanya margi tersebut.

      Misalnya, ketegangan  antara nilai kemurnian dapat

ditanggulangi dengan nilai yang diatur(perkawinan harus
                        
Dilaksanakan secara syah berdsarakan  UU perkawinan, tetapi 

ada orang yang kemungkinannya juga banyak yang menjalankan

pelacuran, pelacuran sulit dibrantas, untuk menanggulangi

pelacuran harus melalui izin dan terdaftar.)

      Tugas yang kedua dari masarakat yang mutahir, ialah

Membatasi lapangan dari nilai yang bertentangan,misalnya suatu

Agresi ialah suatu nilai yang bertentangan dengan perdamaian

Sosial karena terjadinya bunuh membunuh, untuk menanggulangi

Agresi  itu diadakan angkatan perang yang mempunyai hak demi

Keselamatan negara diperbolehkan  membunuh lawan, dengan

Adanya angkatan perang ini kemungkinan juga pihak agresor

Membatasi kehendaknya.

                              23.      
Nilai-nilai hanya akan berlaku selama ada pembatasan 

yang kuat,misalnya  dalam lingkungan keluarga seorang anak

tekun  menjalankan sembahyang lima waktu, tetapi sebab apa

setelah ia mengemban  kerja  dan membentuk rumah tangga,

bahkan ia kadang-kadang saja menjalankan sembahyang lima waktu

itu, nilai-nilai apa yang telah mempengaruhinya.

      Juga dalam hal norma, dalam lingkungan tertentu norma

Itu seakan-akan dikesampingkan dan tidak ada sangsinya,

Misalnya, imunitet bagi anggota DPR, kebebasan dalam posma.

      c.hubungan antara unsur kebudayaan dan unsur struktur,

hubungan antara unsur kebudayaan dan unsur struktur dapat

terlihat jelas kita memeriksa pungsi-pungsi dalam masarakat.

      Unsur kebudayaan dalam masarakat merupakan varible yang
                        
Independent, mengingat hubungan-manusia yang satu dengan yang

lainya adalah bebas dan dalam pengaruh-mpengaruhi, terdapat

kebebasan , unsur-unsur mana yang dapat diambil untuk

memperkaya khasanah kebudayaan, sedang Strukturnya merupakan

variable yang independent,yaitu berkembang atau tidak

tergantung dari unsur kebudayaannya.

      Didalam Sosiologi terdapat 2 kegiatan  yang berhubungan

dengan pungsi itu adalah:  

1.menemui pungsi-pungsi itu

2.memeriksa sipat daripada fungsi

Sebagai contoh dapat dikemukakan sebagai berikut ; dalam
                        
Kehidupan masarakat dipedasaan kegotong-royongan dalam segala

                         24. 
Bidang kehidupan telah menjadi norma, dimana yang tidak

melaksanakan itu akan di kucilkan  dirinya dari pergaulan.

      Norma diatas mengandung perasaan keharusan manusia untuk

Menepatinya , sehingga kalau seseorang  berhalangan, orang

Tersebut mengirimkan wakilnya walaupun ia harus mengeluarkan

Sedikit pengorbanan .

Maka norma seeprti diatas terdapat tiga fungsi;

1.pungsi psychis,
 
  Orang-orang yang turut serta melaksanakan gotongroyong itu    

  akan merasa tenang, puas.

2.pungsi sosial,

  Pelaksanaan gotong royong memperkuat integrasi di antara

  mereka,

      (9) Menurut Selo Soemardjan ,proses sosial hubungan

timbal balik antara manusia atau induvidu  dengan berbagai

kehidupan bersama.                

3.pungsi ekonomis,

      Pelaksanaan gotongroyongan akan mengahsilkan kemampaatan 

Ekonomi, misalnya dalam pembuatan jalan, saluran dan lain-lain

Yang hasilnya dapatr dirasakan oleh seluruhnya.




(9) IPS Terpadu, 8B, Drs Fx. Parsono, hlm 24, diterbitkan oleh

Cv Seti Aji.



                         25.

      Menurut fungsi sosial harus diperhatikan ;

1.frekwensi dan waktu berlangsungnya pengaruh dari fungsi-
 
  fungsi itu,

2.arah dari fungsi

3.apakah fungsi itu mempunyai pengaruh dekat atau pengaruh

Frekwensi,

Antara kehidupan kota dan kehidupan desa, rasa persatuan dan

Solidaritas  telah terdapat perbedaan, disatu pihak  kuat

Sekali(penduduk pedesaan) dan pihak yang lain  telah renggang

atau kurang(penduduk kota). Dalam pelaksanaan  gotong royong

misalnya,ketekunan,keuletan akan lebih besar dari padada di

kota, karena itu waktu berlangsungnya akan terdapat perbedaan.

Dimasarakat yang masih kuat petrsatuanya dan rasa solidaritas

akan lebih  lama  daripada di masarakat yang sudah renggang.

   Menurut hasil penyelidikan dan mempelajari hasil tersebut

Nilai penduduk yang tinggal dipedesaan  tidak diukur dengan

materi dan uang,sehingga mereka bekerja atas dasar kerelaan,

ketulusan , tanpa rasa terpaksa, dan melihat jangkau yang

panjang bahwa hasil kerja mereka  akan terasa langsung

penikmatanya, dengan demikian mereka sanggup dan mampu untuk

berkerja lebih lama  sampai selesainya tujuan dari kerja

tersebut. Sedang kalau kita perhatikan tata kehidupan

bermasarakat dikota,segala sesuatu didasarkan atas perhitungan

materi dan waktu,waktu adalah materi yang artinya lamanya

kerja ada penilain  uang atau upah.

                         26.           
Kadang –kadang tujuan kerja belum terselsaikan sepenuhnya,

mereka telah merasa cukup berkerja sekian jam sehingga

pekerjaan tersebut ditinggalkan, dengan harapan ada petugas

petugas tertentu yang akan merampungkannya.

      Arah dari fungsi

      Karena tersebut perbedaan dalam hasil yang telah dicapai

Untuk satu pekerjaan yang sama seperti diterangkan diatas,

Maka sekarang dapat dipertanyakan :

      Sebab apa sampai hal  tersebut dapat terjadi ?

Arah dari fungsi ini sangat berhubungan dengan faktor psychis.

Dan sudah  tentu perbedaan  seperti yang dipertanyakan

Dipengaruhi pula oleh pyschis tersebut penduduk di pedesaan

Melaksanakan gotong –royong adalah atas kesadaran dan dalam

Rasa kesadaran itu timbul pula perasaan senang kalau pekerjaan

Telah menghasilkan  tujuanya karena akan membantu kegiatan

Kerja  sehari-hari, karena itu pekerjaan dibuat dengan sebaik-

Baiknya, dan perasaan tenang timbul kalau memang tujuan  yang

dimaksud itu tercapai. Sebaliknya bila tak tercapai maka

mereka tidak menjadi tenang , kemungkinan semalam-malaman

mereka tidak  akan bisa tidur, karena tidak ada ketenangan.


      (10)Menurut Charles H Cooley, menyatakan bahwa kerjasama

(gotong royong) timbul apabila orang menyadari bahwa mereka

Memiliki  kepentingan  yang sama dan pada saat yang bersamaan

Mempunyai  cukup pengetahuan  dan pengendalian terhadap diri

Sendiri untuk memenuhi kepentingan tersebut. Kesadaran akan
                         27.
Adanya  kepentingan yang sama dan  adanya  organisasi

merupakan faktor-faktor yang penting  dalam menjalin

kerjasama. Kerjasama akan berkembang apabila menghadapi

situasi  Seperti :

      a.Pekerjaan yang membutuhkan tenaga masal

      b.menghadapi tantangan alam  yang ganas (bencana alam)

      c.upacara keagamaan yang sakral

      d.ada musuh yang datang dari luar




    (10) I P S Terpadu, 8 B, Drs Fx Parsono Dan KK, hlm 28,

diterbitkan  CV Seti Aji














          

                         28.


               










                         BAB.7   

      Hubungan Fungsional Antara Kultur Dan Struktur

      (11).Sejak manusia dilahirkan, sudah ditakdirkan menjadi

mahluk  sosial, artinya mahluk yang tidak bisa hidup tanpa

bantuan orang lain. Oleh karena itu, sejak manusia dilahirkan

sudah memiliki naluri untuk bergaul dengan sesamanya. Naluri

manusia  untuk selalu hidup dengan sesamanya atau orang lain

disebut gregariusness.

      Menurut M Mac Iver dan Charles H Page selain

Membentangkan  arti  social institutions  dalam  bandingannya

dengan  Associations, mengutarakan juga pengertian-pengertian

kebiasaan, tata kelakuan dan adat, tentang  adanya 

perlembagaan  dikatakanya  bahwa didalam  kenyataan  hidup

lembaga  itu tidak dapat dipisahkan  dari kelompok manusia.

      Jadi yang penting  yang dibahas  disini ialah  gejala

yang  disebut  perlambangan . Eksprimen tentang hal ini

dilakukan  oleh Ny Merei (seorang Ceko) di Budapest dalam

suatu  Taman-kanak-kanak , dijelaskanya  bahwa; Pada waktu  

anak-anak masih kecil dan pertama kali dikumpulkan

Dalam taman kanak-kanak  itu, belum ada kebisaan  sama sekali,

dan lama-kelamaan barulah terjadi bermacam-macam lembaga

kebisaan, yaitu  setiap anak mulai berebut tempat untuk

(11) IPS Terpadu, 8B, Drs Fx Parsono dan Kawan-kawan,

diterbitkan oleh CV Seti Aji.


                         29.
kepentingannya, merebut alat-alat permainan bahkan merebut

perhatian dari guru dengan cara dan gaya yang bermacam-macam.

Dalam permainan mulai dikenal aturan-aturan dan dalam
                   
perhubungan muncul pula istilah–istilah baru bagipendengaranya .

      contoh di atas berlaku  juga dikalangan masarakat yang

besar dan begitu pula terjadi dalam kebudayaan, yaitu setiap

interaksi manusia melahirkan  corak kebudayaan. Corak itu

menjadi suatu tenaga yang tidak hanya menguasai hidup sosial

akan tetapi juga mengubah hidup sosial itu. Tanpa

institusionalisasi, tanpa tradisi  dan lembaga-lembaga tak

mungkin lahir corak sosial atau strutur  sosial , jadi jelas

bahwa institusionslisasi ialah fungsi antara unsur kebudayaan

dan unsur struktur.

a.unsur kebudayaan , karena perkembangan terjadi,nilai-nilai , 

  norma, tujuan, harapan –harapan.

b.unsur struktur, tingkat jarak dan integrasi.

   Tentang hubungan antara kebudayaan dan struktur masarakat

atas dasar institusionalisasi(perlembagaan) dapat dijelaskan

sebagai berikut :

a.timbulnya kebudayaan-kebudyaan berdasarkan pandangan

  sosiologi, hal itu berarti bahwa telah ada pikiran-pikiran,

  bayang-bayang,keyakinan-keyakinan dari dari orang-orang yang

  masing mengarahkan kepada corak.
              
  Misalnya : pada tahun 1945, dalam pikiran para  pemuda

Indonesia  pada saat itu terjadi bayangan dan keyakinan-
                         30.
Keyakinan tiba saatnya untuk merebut kemerdekaan  dari

penjajah, ini merupakan suatu corak yang disebut semangat

revolusi.

b.Corak ini mempunyai fungsi terhadap interaksi dan komukasi 

   yang kemudian  terjadi struktur  sosial.

Misalnya, karena semangat revolusi tadi , dengan penuh

Kesadaran  para pemuda bergabung dalam satu struktur dibawah

Panji  tentara pelajar , dalam struktur ini mereka membenahi

Diri dengan segala latihan kemeliteran, cara memperugunakan

Senjata dan lain sebagainya.

c.Sebaliknya  ada pengaruh kembali dari struktur terhadap
 
  perkembangan   yang disebut  dialektika atau  perhubungan

  dialektis, yaitu struktur  masarakat juga mempengaruhi

  kebudyaan.

Karena ada social relationship terjadi suatu jalan, yang

artinya  bahwa  komunikasi itu mendapat  suatu  corak dan

corak itu menyebabkan bahwa norma –norma, harapan-harapan dan

nilai-nilai menjadi lebih kuat.

Misalnya, waktu terbentuknya tentara pelajar norma revolusi

Lebih ditanam dengan penerapan-penerapan kepahlawanan

sehingga

Semangat juang mereka menjadi lebih kuat dan lebih rela untuk

Mempertahankan kemerderdekaan sampai titik darah pengahbisan.

     Ini berarti kebudayaan  revolusi diperkuat atas dasar

Struktur  Tentara Pelajar.

                             31. 
Berdasarkan perkembangan: interaksi dan komukasi lebih

Diteguhkan lagi menjadi hubungan-hubungan sosial dan

Interpathei, dengan demikian terjadilah suatu corak

kebudayaan.

          De-intitusionalisasi, artinya corak yang menjadi tradisi

Sudah waktunya  dilebur  atau dihilangkan  misalnya : sesudah

Kemerdekaan terwujud atas dasar kedaulatan yang penuh, tentara

Pelajar didemobilisir kembali ke masarakat.

          Re-intitusionalisasi, artinya corak berubah menjadi 

Corak lain, misalnya Eigendom berdasar UUPA no.5/1960 berubah

Menjadi hak milik yang berfungsi sosial.













                            


                       


                        32.





  




      
     CIRI –CIRI , PEMBAGIAN DAN    
       
           METODE SOSIOLOGI





       Di Tulis Oleh : M Kamil
       Fakultas : Hukum
       Semester : Ganjil(satu)
       NPM      : 11.11.0089


              Tahun 2011

              PALEMBANG.  


i.




          Kata Pengantar

Makalah ini  disusun dengan maksud untuk
Memenuhi tugas yang diberikan pada kami.

    Saya berharap tugas ini akan dapat memenuhi syarat-syarat yang dinginkan, dimana material-materialnya saya peroleh dengan berbagai sumber.

     Memang banyak buku –buku yang berkenaan dengan materi, namun demikianlah bahan-bahan yang dapat saya sampaikan. Untuk dapat memenuhi tugas yang di berikan ini.

    Selain susunan yang dibuat sedemikian rupa, maka jika ada penggabungan materi yang sulit dimengerti, itu telah saya usahakan semaksimal mungkin agar dapat disusun dengan baik. Namun demikianlah kemampuan saya.

    Semoga maksud saya dalam mengemukakan makalah ini ketengah masarakat dan pada Dosen Sosiologi yang kami muliakan dapat mencapai tujuan, juga dapat berguna sesama rekan mahasiswa yang sedang menekuni ilmu pengetahuan ini.

    Segala kebaikan para rekan dan juga pembaca, untuk mengirimkan kritik yang membangun, akan kami sambut dengan penuh kegirangan, mudah-mudahan menjadikan makalah ini lebih lengkap dan sempurna.

Palembang,  Desember 2011

                                       Penyusun,

                                       M Kamil

                      ii.
                      BAB.I
      
                PENDAHULUAN


         DAFTAR   I S I
                              Halaman

Kata Pengantar.............................     ii

DAFTAR   ISI...............................

Bab. I.  PENDAHULUAN.

         1.Ciri-Ciri, 2.Pembagian,3.fungsi,
         4.Metode,5.Hubungan sosiologi dengan
         Ilmu lainya,6.Hubungan antara unsur
         Kebudayaan dan unsur struktur.
         7.Hubungan Fungsional antara Kultur
           dan struktur. ....................     2.
Bab. 2.  Ciri-Ciri........................... 3-  5
        
Bab. 3.  Pembagian Sosiologi................. 6-  8

Bab. 4.  Fungsi Sosiologi.................... 7- 10

Bab. 5.  Metode –Metode Sosiologi............ 11-14

Bab. 6.  Hubungan Sosiologi Dengan Ilmu Penge-
         Tahuan lainya....................... 15-20

Bab. 7.  Hubungan Antara Unsur Kebudayaan Dan
         Unsur Struktur...................... 21-28

Bab. 8.  Hubungan Fungsional Antara Kultur Dan
         Struktur.............................29-32 
             
      . Kesimpulan.
        .Usul dan Saran ......................   33

      . Balai Pustaka.........................   34



                      BAB.1.
                 PENDAHULUAN

   Kita hidup didunia adalah sudah merupakan hidup bermasarakat, sehingga kita telah mempunyai pengalaman-pengalaman hidup, didalam menjalin hubungan dengan sesama manusia, tentu saja ini dalam arti sosial. Kita hidup ini tidak dapat menyendiri, karena kita sangat membutuhkan kehidupan pada sesama,yaitu manusia lainya. Dalam mencapai keinginan dalam kehidupan.

    Bab.2 ,disini kami ketengahkan dengan masalah Ciri-Ciri karena itu merupakan bagian dari Sosiologi, yang merupakan ilmu pengetahuan,yang bertitik berat pada hakekat yang sebenarnya.

    Bab.3 pada bagian ini dibahas masalah,Pembagian Sosiologi, yang dibagi menjadi Umum dan khusus, disertai dengan penjabaran.

    Bab.4,kelanjutan pada bagian ini mengenai,Fungsi
Dari Sosiologi, adalah untuk menerangkan dengan sikap yang obyektip tentang struktur sosial, proses dan perubahan.

    Bab.5, Pada bagian ini akan di ketengahkan tentang, Metode-Metode Sosiologi, untuk memberikan ungkapan-ungkapan terhadap obyeknya, dengan alat kerja yang rasional, dalam menjelaskan gejala sosial.

    Bab.6, Selanjutnya mengenai, Hubungan Sosiologi Dengan Ilmu Pengetahuan Lainya, dijelaskan hubungan dengan sejarah, psychology,antropologi,ekonomi,ilmu hukum, sosiografi.

    Bab,7, untuk pada bagian ini, yaitu Hubungan Antara Unsur Kebudayaan Dan Unsur Struktur, dalam hal dibahas, unsur kebudayaan, corak kebudayaan,hubungan antara unsur kebudayaan dan unsur struktur.

                      1.     
Bab,8, ini adalah akhir dari makalah yang disampaikan, yaitu mengenai Hubungan Fungsional Antara Kultur Dan Struktur, yang membahas unsur kebudayaan, unsur struktur

    Isi semuanya adalah masalah hubungan antara sesama manusia, yang mana hubungan itu ada sejak manusia itu dilahirkan, ternyata manusia setelah ia hidup maka akan terjalinnya hubungan denganpihak luar lainya.

Hubungan itu akan meningkat pada hubungan sosial mulai dari tingkat anak-anak hingga sebayanya, selanjutnya secara bertahap meningkat terus hingga menjalin hubungan sosial dimana dapat menyesuaikan diri dan menentukan cara hidup bermasarakat berdasarkan pilihan.

Sehingga dari perjalanan itu akan mendapat gambaran-gambaran, tentang bagaimana hubungan itu terjalin, sehingga dapat menurunkan atau menaikan harkat diri manusia itu sendiri, apakah itu pada keburukan atau pada hal yang baik, sehingga dapat menentukan kehidupan yang lebih baik , untuk dapat harmonis dalam pergaulan dan keluarganya.

Dengan uraian yang sederhana itu dapatlah digambarkan  apakah yang dimaksud dengan Sosiologi, untuk dapat hidup bersama dengan masarakat lainya,unsur-unsur masarakat,norma,kelompok sosial, serta lapisan masarakat sosial lainya.   

 Sehingga termaktum dalamnya adalah, masalah sosial lainya, hukum,ekonomi, dan berbagai segi hidup lainya, serta proses selanjutnya.

Demikian pembahasan yang telah dapat kami himpun dalam akhir dari permasalahan ini, sehinggga masalahnya telah di susun dalam tujuh bagian yang dapat diketengahkan.


                      2.

              KESIMPULAN


1. Usul.

.Sudah sangat jelas bahwa manusia itu sangat
 memerlukan manusia lainya, sesuai dari ilmu
 sosilogi bahwa itu adalah ilmu pengetahuan
 tentang masarakat, berobyekan gejala-gejala
 sosial dalam masarakat.

.jadi jika suatu kehidupan bermasarakat telah
  berkurang hubungan sosialnya maka akan
  terjadi rusaknya hubungan sehingga cenderung
  masa bodoh.

. maka hendaknya harus selalu diberikan suatu
  motivasi terhadap masarakat oleh pihak yang
  berhak dan dapat memberikan pungsinya dari
  hubungan  masarakat.

2.  Saran.
   Diminta untuk pihak pemerintah penyelenggara
   negara, terutama penegak hukum dan keadilan,
   hendaknya menjalankan hubungan masarakat
   dengan adil, karena akibat tidak adanya
   keadilan maka hubungan masarakat dan juga
   pemerintah sudah luntur,kepercayaan rakyat
   sudah luntur.

 . Bersihkan dari suap dan sogok, karena itu telah
   Merusak jalanya hubungan pemerintah dan
   Masarakat dan masarakat lainya, oleh karena itu
   perlu penegakan Hukum,jujur hubungan
   ekonomi,banyaknya penyuluhan hukum dimasarakat,
   penduduk jangan dibohongi dengan laporan yang
   palsu.
 . bangkitkan kembali semangat persatuan melalui
   penyuluhan –penyuluhan dimasarakat dan juga
   dipedesaan, pentingnya persatuan atau gotong
   royong dimasarakat,sehingga terjalinya kekuatan
   persatuan bangsa dan negara.
                    33.
              
             Daftar  Pustaka.

1.Teory Sosiologi, G. Kartasapoetra dan R G
 
   Widyaningsih.

2.Memperkenalkan Sosiologi, Prof Dr Soerjono

  Soekanto SH MA,

3.I P S Terpadu, 8B, Drs Fx Parsono, CV Seti Aji

4.Sosiologi Suatu Pengantar, Soerjono Soekanto

5.Sosiologi, Pengertian Dan Masalah ,prof Dr P I

  Bouman,diterjemahkan oleh Sugito dan

  Sujitno,semarang 1956.

6.Ilmu Masarakat Umum,Prof Dr P J

  Bouman,diterjemahkan oleh Sujono,1956  

















                    34.

No comments:

Post a Comment

Sorga atau neraka

 Sorga itu sudah ada di dunia Hanya sedikit yang mau Banyak manusia lebih memilih dunia Jika dalam gembira kau gelisah Jika dalam susah kau ...