Tuesday 4 September 2012

K H Abdullak Zawawi Izhom"Cita-citaku Mendirikan Pondok Pesanbtern



“K H Abdullah Zawawi  Izhom: Cita-Citaku  Mendirikan  Pondok Pesntren
“Sempat Mengajar  Amal Maripat Di Mekkah”
Ini adalah ungkapan  dari  salah seorang ulama besar yang berada di Palembang Pad saat ini, yang meskipun sudah usia lanjut, namun semangat dan motivasinya pada yang muda begitu besar, sehingga ia berhasil menelorkan  ulam lainnya yang ternama di kota ini.
Dalam satu wawancara dengan Patroli di kediamanya di daerah kelurahan satu Ilir Palembang, tepatnya berada di mesjid Sultan Agung satu Ilir Palembang dia adalah, KH Abdullah Zawawi Izhom yang menjelaskan sebagai berikut, saya punya cita-cita ingin mendirikan pondok pesantren, atau  majelis  taklim modern,  yang dating untuk menuntu ilmu di sini mulai dari penjuru kota Palembang, mulai dari  km 11,  km 8,  km 2,5, Jakabaring,  16 ulu, 11 Ilir, 10 ilir, 2 ilir, Sekojo, ungkapnya.
Yang mendengarkan ceramah umum itu di laksanakan pada tiap hari minggu, yang dimulai pada pukul tujuh pagi, hingga akhirnya pada pukul delapan pagi, tambahnya.
Keinginan dari Zawawi Izhom adalah agar para muridnya selama ini,  itu jadi para laim ulama, jadi ustad, jadi  dan juga sudah menjadi seorang ulama antara lain , itu sudah sepuluh tahun belajar, Kha, Abdul Majid Dahlan,  H Taupik Hasnuri,  kha. Umar Majid yang berada di 3 ilir, al ustadz  Azhari di 11 ilir,  al ustadz  M ridwan Zainudin di 10 ilir, al ustadz  Al ustadz Habib Abubakar Hasan di Sabok Kingking, al ustad  H Husin Tahmrin M Yusup di Suro, Al ustadz  Abdull halim di 11 ilir, al ustadz Cekwin 13 ulu,  al usradz Hasyim di 13 ulu, al ustadz  H Usman di satu ilir, al ustadz M Ridwan di Tangga Buntung, al ustad Ilyas, al ustad H Yakub, al ustadz Ahmad Fauzi Zakiyah Wamupshirotan, al ustad Guntur Gunawan di Kalidoni,  al ustadz Ruly Naning.
Ditegaskan  Kha, Abdullah Zawawi Ihzom,  itu saya harapkan juga dapat menyamapaikannya kembali pada masarakat, untuk berguna bagi masarakat, sebelum memang saya pernah mengajar di meshid Agung 10 tahun,  juga beberapa mesjid yang ada di Palembang pada saat ini, masjid Muhajirin, masjid al Hilal, masjid  Mushlisin, Mashid Annur,  juga di beberapa  mushola hingga berjumlah 50 tempat ibadah  yang sudah di jalani,tambahnya.
Bahkan sempat mengajar kana mal maripat di Mekah di kampong disekitar Taisir,  juga pernah mengajar di Madinah mendapatkan izajah guru , bahkan sempat guru di mekah dan madinah itu minta kain buatan asli Palembang  dengan saya, dimasa itu.
Masih di jelaskan oleh KH Abdullah Zawawi Izhom,  itu yang saya ajarjkan adalah untuk setiap harinya, muridnya itu  Senin belajar  Duratun Nasihin mungkin saat ini mulai selesai,  selasa  itu siharussalikin Tasahuf karangan  She Abdul Somad Palembang,  pada hari Rabu itu tafsir , hari Kamis nahu dan ihya ulumuddin, Sabtu  kitab Hikam, dan pada hri minggu adalah pelajaran ceramah umum, ujarnya.

Ia memberikan nasehatnya, kita di dunia ini  bakal mati, itu ada jalan untuk kebaikan , untuk itu saya selalu berharap kelak akan berhasil mendirikan majelis tklim modern atau bahkan pondok pesantern, itu kirany banyak manusia yang akan terbukan hatinya untuk berbuat dalam kebajikan pada sesame, “ ada pantun gugur bunga jatuh di laut, lalu pergi mengambil ikan kalau datang malaikat maut ilmu  apa yang digunakan,  gugur bunga jatuh di laut  nelayan pergi  mengambil ikan kalau dating malaikat maut  ilmu syariat , tarekat, hakekat, makripat  itu yang di perlukan, semoga ini dapat di maklumi.

Disamping itu juga anak tertua Fauzi menambahkan,  itu dimulai pada tahun 50an,  mulai dari Mesjid Agung itu hamper 10 tahun,  kemudian juga ia pernah mengajar di 50 tempat yang ada di Palembang ini, di beberapa mesjid dan mushola, baik itu siang atau di malam harinya.
Diakui Fauzi, itu juga di seberang ulu, sejak tahun lima puluhan itu berjalan, ceramah,itu pelajaran satu demi satu yang beliau sampaikan pada para muirdnya , itu diajarkan hingga tamat, dibaca di bahas, itu lalu di adakan Tanya jawab, juga pembahasan masalah tasauf, kita ikuti pelajaran itu ada jadwal tertentu yang sudah di tentukan.

 














 “K H Abdullah Zawawi  Izhom: Cita-Citaku  Mendirikan  Pondok Pesntren
“Sempat Mengajar  Amal Maripat Di Mekkah”
Ini adalah ungkapan  dari  salah seorang ulama besar yang berada di Palembang Pad saat ini, yang meskipun sudah usia lanjut, namun semangat dan motivasinya pada yang muda begitu besar, sehingga ia berhasil menelorkan  ulam lainnya yang ternama di kota ini.
Dalam satu wawancara dengan Patroli di kediamanya di daerah kelurahan satu Ilir Palembang, tepatnya berada di mesjid Sultan Agung satu Ilir Palembang dia adalah, KH Abdullah Zawawi Izhom yang menjelaskan sebagai berikut, saya punya cita-cita ingin mendirikan pondok pesantren, atau  majelis  taklim modern,  yang dating untuk menuntu ilmu di sini mulai dari penjuru kota Palembang, mulai dari  km 11,  km 8,  km 2,5, Jakabaring,  16 ulu, 11 Ilir, 10 ilir, 2 ilir, Sekojo, ungkapnya.

Yang mendengarkan ceramah umum itu di laksanakan pada tiap hari minggu, yang dimulai pada pukul tujuh pagi, hingga akhirnya pada pukul delapan pagi, tambahnya.
Keinginan dari Zawawi Izhom adalah agar para muridnya selama ini,  itu jadi para laim ulama, jadi ustad, jadi  dan juga sudah menjadi seorang ulama antara lain , itu sudah sepuluh tahun belajar, Kha, Abdul Majid Dahlan,  H Taupik Hasnuri,  kha. Umar Majid yang berada di 3 ilir, al ustadz  Azhari di 11 ilir,  al ustadz  M ridwan Zainudin di 10 ilir, al ustadz  Al ustadz Habib Abubakar Hasan di Sabok Kingking, al ustad  H Husin Tahmrin M Yusup di Suro, Al ustadz  Abdull halim di 11 ilir, al ustadz Cekwin 13 ulu,  al usradz Hasyim di 13 ulu, al ustadz  H Usman di satu ilir, al ustadz M Ridwan di Tangga Buntung, al ustad Ilyas, al ustad H Yakub, al ustadz Ahmad Fauzi Zakiyah Wamupshirotan, al ustad Guntur Gunawan di Kalidoni,  al ustadz Ruly Naning.
Ditegaskan  Kha, Abdullah Zawawi Ihzom,  itu saya harapkan juga dapat menyamapaikannya kembali pada masarakat, untuk berguna bagi masarakat, sebelum memang saya pernah mengajar di meshid Agung 10 tahun,  juga beberapa mesjid yang ada di Palembang pada saat ini, masjid Muhajirin, masjid al Hilal, masjid  Mushlisin, Mashid Annur,  juga di beberapa  mushola hingga berjumlah 50 tempat ibadah  yang sudah di jalani,tambahnya.
Bahkan sempat mengajar kana mal maripat di Mekah di kampong disekitar Taisir,  juga pernah mengajar di Madinah mendapatkan izajah guru , bahkan sempat guru di mekah dan madinah itu minta kain buatan asli Palembang  dengan saya, dimasa itu.
Masih di jelaskan oleh KH Abdullah Zawawi Izhom,  itu yang saya ajarjkan adalah untuk setiap harinya, muridnya itu  Senin belajar  Duratun Nasihin mungkin saat ini mulai selesai,  selasa  itu siharussalikin Tasahuf karangan  She Abdul Somad Palembang,  pada hari Rabu itu tafsir , hari Kamis nahu dan ihya ulumuddin, Sabtu  kitab Hikam, dan pada hri minggu adalah pelajaran ceramah umum, ujarnya.

Ia memberikan nasehatnya, kita di dunia ini  bakal mati, itu ada jalan untuk kebaikan , untuk itu saya selalu berharap kelak akan berhasil mendirikan majelis tklim modern atau bahkan pondok pesantern, itu kirany banyak manusia yang akan terbukan hatinya untuk berbuat dalam kebajikan pada sesame, “ ada pantun gugur bunga jatuh di laut, lalu pergi mengambil ikan kalau datang malaikat maut ilmu  apa yang digunakan,  gugur bunga jatuh di laut  nelayan pergi  mengambil ikan kalau dating malaikat maut  ilmu syariat , tarekat, hakekat, makripat  itu yang di perlukan, semoga ini dapat di maklumi.

Disamping itu juga anak tertua Fauzi menambahkan,  itu dimulai pada tahun 50an,  mulai dari Mesjid Agung itu hamper 10 tahun,  kemudian juga ia pernah mengajar di 50 tempat yang ada di Palembang ini, di beberapa mesjid dan mushola, baik itu siang atau di malam harinya.
Diakui Fauzi, itu juga di seberang ulu, sejak tahun lima puluhan itu berjalan, ceramah,itu pelajaran satu demi satu yang beliau sampaikan pada para muirdnya , itu diajarkan hingga tamat, dibaca di bahas, itu lalu di adakan Tanya jawab, juga pembahasan masalah tasauf, kita ikuti pelajaran itu ada jadwal tertentu yang sudah di tentukan.



Memang pernah beberapa tokoh partai yang akan mengajak namun itu ditolak, karena ia memang tak mau ada kaitanya dengan politik, itu hanya mendoakan semoga para pemimpin itu berjalan dengan baik dan benar.
Disaat menyampaikan ceramahnya ia selalu berpesan dalam pelajaran pikihnya,   tasauf,  ia selalu berharap agar umat ini rajin melaksanakan ibadahnya, sehingga betakwa pada Allah, initinya ia ingin menjadikan ulama bagi generasi  yang akan datang, itu mulai sudah terbukti missal Taufik Hasnuri dan lainya.@mil












No comments:

Post a Comment

Sorga atau neraka

 Sorga itu sudah ada di dunia Hanya sedikit yang mau Banyak manusia lebih memilih dunia Jika dalam gembira kau gelisah Jika dalam susah kau ...