Friday, 23 August 2019

Herman Deru Gubernur Sumsel


Rapatkan barisan , dukung penuh pemimpin baru
Sehubungan dengan telah selesainya Pilkada yang telah berhasil memilih pasangan Herman Deru-Mawardi Yahya (HD-MY) sebagai gubernur dan wakila (HD-MY) sebagai gubernur dan wakil gubenur Sumatera Selatan. Ini wawancara salah seorang tokoh masyarakt Sumsel babel yaitu Dato DR .H.Ahmad Ramli Sutanegara, SH, MSi yang Hmpir setengah abad  berkecimpung di bidang politik dan telah dan telah dua kali terpilih sebagai anggota DPRD dan satu kali  duduk sebagai  anggota MPR-RI tahun 2004, saat itu di jumpai di ruang perpustakaanya.
WI:  Apa khabar Dato ? Kelihatanya Dato tetap sehat selalu, banyak sahabat, di kenal luas oleh masyarakat, berapa usia Dato sekarang ?
DT: Saya sudah mendapat bonus dari Allah SWT hampir 10 tahun, dan Alhamdulillah  dan luangkan maupun luar negeri sendirian.
WI: apa resep Dato sehingga badan selalu fit dan prima di usia sekarang ?
DT: Saya selalu mengamalkan ajaran guru saya ustad Kha. Haji Husin ketika say belajar di Nurul Falah, sedang  siang-sore hari saya belajar di Methodis englis school.
WI: Apa wasiat guru Dato itu ?
DT: Mengehormati ulama, cerdik pandai dan orang tua, berbaik sangka kepada semua orang, berusaha untuk tidak menyakiti orang lain, memaafkan kesalahan orang, meniadakan permusuhan, bermurah harta dari bermanis muka, makan makanan yang halal, makanlah sebelum lapar berhenti makan sebelum kenyang  dan luangkan kesempatan untuk berolah raga.
Itulah antara lain wasiat guru saya.
WI: Pemilukada telah selesai, Herman Deru-Mawardi Yahya terpilih sebagai pemimpin baru propinsi Sumatera Selatan, apa pendapat Dato ?
DT: Menurut saya , Herman Deru-Mawardi Yahya  adalah pasangan yang cukup berpengalaman di bidang pemerintahan, dan secarah personil, Herman Deru adalah pebisnis yang handal. Di era sekarang ini, selain kemampuan memimpin selaku eksekutip, nalar bisnis harus dapat  di kembangkan  karena kita tidak dapat hanya mengandalkan APBN/APBD   saja.
WI: Bagaimana proyek-proyek yang sudah di rintis oleh gubernur lama, Ir Alex Noerdin apakah perlu di teruskan ?
DT: Apapun yang telah di lakukan oleh Alex Noerdin patut juga kita puji, yang baik harus kita lanjutkan, yang kurang cocok harus kita evaluasi.
WI: Apakah orang-orang  yang selama ini  berada di bawah Alex Noerdin akan di pakai oleh Herman Deru ?
DT: Herman Deru-Mawardi Yahya yang saya tahu, akan melupakan  segala sesuatu yang berkaitan dengan pemilukada, perbedaan pilihan, perbedaan pendapat. Yang penting adalah bagaimana menjalankan tugas selaku abdi Negara di bawah pimpinan siapapun harus berjalan sebaik-baiknya. Tentu banyak asa dan harapan di tumpuhkan kepada pemimpin baru ini, yang penting kedepan pembangunan harus tetap berjalan. Aroma persaingan yang mengarah pada permusuhan segera harus kita habisi.
Saya yakin dan percaya pasangan Herman Deru-Mawardi Yahya memiliki konsep yang matang didukung oleh ahli-ahli yang berpengalaman untuk mencapai apa yang sudah  ada dan mempersiapkan diri untuk membuat trobosan-trobosan baru.
WI: Bagaimana  pendapat Dato mengenai pemilukada yang dilaksanakan di Indonesia yaitu pemilihan langsung  oleh rakyat ?
DT: Untuk pemilihan Presiden, wakil presiden, DPD RI, DPR-RI dan DPRD , sebaik tetap di laksanakan seperti ini, akan tetapi untuk memoilih kepala daerah, gubernur, Bupati dan walikota sebaiknya kembali pada sistem lama, DPR-RI dan DPRD.
Saya berharap sistem pilkada ini adalah yang terakhir yang kita gunakan, karena pemilihan langsung oleh rakyat untuk menetapkan Bupati, walikota bahkan presiden biayanya sangat besar dan rentan, cenderung dengan kericuhan dan korupsi.
Dalam sila ke empat Pancasila    tertulis, kerakyatan yang di pimpin oleh khimat kebijaksanaan dalam permuswar ahan dan perwakilan, jadi pemilihan kepala daerah itu sebaik di serahkan kepada DPR-RI dan DPRD yang para anggota sudah di pilih oleh rakyat.
Apa artinya kata demokrasi justru menimbulkan berbagai masalah  di masyarakat. Kalau ada yang mengatakan  pemilihan melalui dewan adalah suatu kemunduran demokrasi, justru pemilihan yang langsung sekarang itu adalah kemunduran, karena sering menimbulkan per[ecahan, politik, dinasti, korupsi, dan gratipikasi.
WI: Dengan banyaknya  Gubernur, Bupati, dan walikota yang tertangkap dan masuk dalam radar KPK, bagaimana harapan Dato kepada kepala daerah yang baru terpilih ?
DT: Saya berdoa berdoa kepada tuhan, supaya  para gubernur, bupati, walikota yang baru di jauhkan dari sipat koruptip dan takut miskin.  Menjadi kepala daerah adalah pengabdian, artinya kita sudah menghibahkan waktu, tenaga, pikiran untuk mengabdi pada masyarakat, Masyarakat sekarangsudah pandai mengawasi perilaku oknum-oknum pejabat.
WI: Tiap hari kita melihat di TV, Media Sosial dan mendengar banyaknya pendapat –pendapat yang sebagian besar bersipat provokatif dan meracuni pola piker masyarakat, apa komentar Dato  ?
DT: Saya sering berpergian ke Malasia dan Singapura, sungguh  berbeda, kalau di Indonesia, pagi-pagi  TV menyiarkan banyak pendapat dari tokoh masyarakat  damn pemimpin  yang kadamng-kadang masyarakat menjadi bingung, tetapi masyarakat kita selalu menonton TV untuk mendengarkan pendapat.
Lain dengan Negara tetangga Malasia dan Singapura, bangun tidur menonton pergerakan saham.
WI: Dato sekarang menetap di mana?
DT: Saya menetap di Pangkal Pinang, kadang-kadang ke Palembang. Di Bangka saya  membantu gubernur dan bertani memimpin beberapa perusahaan perkebunan. Selain itu juga saya ketua Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia(MABMI) Babel.
WI: Apakah Dato masih mencalonkan diri sebagai anggota DPR-RI, DPRD atau DPD ?
DT : Sekarang adalah era generasi muda, sudah seharusnya kita hanya menjadi pebimbing dan penasehat saja. Percayakanlah pada generasi mudah yang masih memiliki idealism.
Wawancara terhenti, akhirnya karena Dato, akan menghadiri undangan acara pernikahan yang di gelar     pada hari itu. Bagaimanapun padat dan sibuknya beliau dengan aktifitasnya, beliau selalu berusaha menyempatkan diri untuk menghadiri, setiap undangan. Di akhir wawancara ia katakana,” silahturahim itu memperpanjang umur dan menambah rezeki. Seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak.  

No comments:

Post a Comment

Sorga atau neraka

 Sorga itu sudah ada di dunia Hanya sedikit yang mau Banyak manusia lebih memilih dunia Jika dalam gembira kau gelisah Jika dalam susah kau ...