Tersebutlah kisah dari mulut ke mulut di kabupaten OKI
kisah ini terjadi di sebuah desa yang di namakan desa Anyar
pada akecamatan Kayu Agung.
di masa itu penduduk di landaa\ oleh masa paceklik yang sangat lama
sehingga masyarakat mengalami kelaparan dan kekuranbgan
bahan pokok.
untuk itu penduk di desa ini menyebar keluar untuk
mencari pertolongan, juga sesama keluarga, sahabat dan
termasuk minta bantuan dari orang luar.
salaha seorang penduduk yang bernama Junaidi lalu menemui
seorang ulama, ia lalu mengatakan pada Kyai ityu bahwa
penduduknya pada saat ini sedang di landa kelaparan.
Dimana kau tinggal ," tanya oleh kyai itu kepada Junai yang
datang menemuianya itu.
"saya tidaak jkauh dari tempat ini, kami mohon agar desa
kamazi selamaat dari bencana ini," kata Junai yang
tengah memberikan keadaan desa pada ulama itu.
meskipun ia dalam keadaan berbicara namun ia tetap saja, berzikirnya
tak pernah putus, terus menerus ia mengingat allah.
"lalu apa yang dapat saya bantu agar desa itu dapat makmur," ungkap Kyai itu
dengan penuh seamagat yang membara sekali.
dengan melihat Kyai yang penuh dengan semangat itu, ia lalu
juga ikut semangat, lalu ia dengan lantang berkata," kami pada saat ini sangat butuh bahan pokok
terutama beras."
sekarang kata Kyaai Ki Rambang Snuling, kau bawa beras ini satu karung, lalu kau bagikan
dengan adil, mudah-mudahan akan mencukupi,"' kata Kyai iyu dengan penuh semangat
ia mmeberikan beras itu.
dengan tanpa banyak bicara Junaidi segera membawa beras itu, tetapi ketika
ia sampai di desa ia bertemu dengan sahabatnya suhdi.
Apa itu yang kau bawa tanya oleh Suhdi dengan memandagi Junaidi
yang sedang membawa beras itu.
Beras, jawab oleh Junai dengan lantang," ini akan ku berikan pada
warga karena ini pemberian Kyai Ki rambang Snuling.
sudahalah untuk apa kau bagikan beras itu,
baiknya kita bagikana saja untuk kita
kita bagikan untuk apa.
mereka lalu tak perduli dengan keadaan yang terjadi,
amanat itu tak ia b erikan, tetapi ia nikmati sendiri.
setelah beberapa hari kemudian sahabatnya, itu lalu berkata
kau baik pergi lagi dan temui Kyai itu, lalu katakan
padanya warga butuh kambing untuk modal ternak kambing
nanti di kembangkan.
sepertinya ia sedtuju sekali saran dari sahabatnya,
di haeri itu warga jadi alasan mereka untuk memperoleh
keuntungan.
Segera saja Junai pergi menemui Kyai rambang kembali
disaat ia datang Kyai tengah melakaukan sholat.
disaat itu Junai datang dengan sangat sedih sekali,
ia lalu berkata,: Kyai kami ingin mohon agar waraga dapat
berternak kambing.
Apa yang dapata akau bantu agar warga dapat memilki uasaha
warga desa,'kata Kyai pada Junai yang datang dengan
keluh kesah itu.
saya atas nama warga minta bantuan kamabing,
ini akan kami paruhkan secara bergilir pada
warhga kami.
ya ssudah, kau ambil kambing yang ada di balik pohon itu,"
kata Kyai yang sambil ia tunjukan pada pohon yang
sedang tertaambat di sebuah pohon.
setelah itu ia lalu pergi, yaitu Junai segera mengambikl
kambing itu, ia segera saja menuju pulang.
setelah sampai di muara desa, ia di lihat oleh sahabatnya
Junaidi, lalu ia di hentikan langkahanya oleh Suhdi.
betapa ceria tampaknya Suhdi, ia segera mendekati
Junai yang sedang membawa seekor kambing itu.
Junai kita jual saja kambing iutu, uang kita babgi,"DEMIKIAN
UNGKAP OLEH Suhdi yang merayu sahabatnya agar segera saja menjual kambing
itu, sehingga uang dapat di bagi.
pada saat itu datang ke pasar mingguan di desa itu, Junai yang
juga datang ke pasar itu.
jadi ternyata Kyai juga datang ke pasar itu, ia lalu menyapa' hai Junai apa kabarmu,
baik kyai, nah kebetulan malam besok itu
ada selamatn di desa kami, yaitu di rumah kami. kiranya Kyai dapat datang.'
ya tertima kasih, mudah-mudahan datang, mereka lalu berpisah
dan pergi menuju ke rumah mereeka masing-masing.
di saat akan masuk desa Junai melihat Suhdi sahabatnya, lalu ia berkata,
" suh aku beremu kyai!"
disaat itu mereka sudah siap-siap akan mengdakan selamatan, lalu
Suhdi berkata," sudah saatnya kita akan uji kelebihan Kyai itu."
itulah maksud saya, kat aSuhdi, biar aku yang akan buat
hidangan khususnya untuknya, yaitu ia menghidangkan daging kucing.
ternyata Kyai tahu kalau mereka telah berbuat yanag tidak baik
terhadapa mdirinya.
maka disaat itu ia lalu berdoa, ya allah, ku mohon tunjukan keagunganmu
dan berikan kekuasaanmu agar manusia sadar akan perbuatanya
yang menghina dan mengejek orang itu.
warga yang hadir jadi terbelalak mata mereka
memandang heran pada Kyai itu.
di saat itu Kyai itu lalu berkata,' ya allah aku mohon, agar kau berikan kekuasaanmu
bahwa mahluk yang ada di dakam piring telah di aniaya, orang yanbg
zalim, karena keluarlah kau dari piring ini.
belum lagi selesai doa yang di sampaiakan oleh Kyai itu,
dengan tiba--tiba saja muncullah seekor kucing yang melompat dari piring itu
hidangan itu berubah jadi kucing.
betapa terbelalaknya semua orang yang adsa
di acara itu.
Kyai Ki Rambang dengan segera meninggalkan tempat itu.
kisah ini terjadi di sebuah desa yang di namakan desa Anyar
pada akecamatan Kayu Agung.
di masa itu penduduk di landaa\ oleh masa paceklik yang sangat lama
sehingga masyarakat mengalami kelaparan dan kekuranbgan
bahan pokok.
untuk itu penduk di desa ini menyebar keluar untuk
mencari pertolongan, juga sesama keluarga, sahabat dan
termasuk minta bantuan dari orang luar.
salaha seorang penduduk yang bernama Junaidi lalu menemui
seorang ulama, ia lalu mengatakan pada Kyai ityu bahwa
penduduknya pada saat ini sedang di landa kelaparan.
Dimana kau tinggal ," tanya oleh kyai itu kepada Junai yang
datang menemuianya itu.
"saya tidaak jkauh dari tempat ini, kami mohon agar desa
kamazi selamaat dari bencana ini," kata Junai yang
tengah memberikan keadaan desa pada ulama itu.
meskipun ia dalam keadaan berbicara namun ia tetap saja, berzikirnya
tak pernah putus, terus menerus ia mengingat allah.
"lalu apa yang dapat saya bantu agar desa itu dapat makmur," ungkap Kyai itu
dengan penuh seamagat yang membara sekali.
dengan melihat Kyai yang penuh dengan semangat itu, ia lalu
juga ikut semangat, lalu ia dengan lantang berkata," kami pada saat ini sangat butuh bahan pokok
terutama beras."
sekarang kata Kyaai Ki Rambang Snuling, kau bawa beras ini satu karung, lalu kau bagikan
dengan adil, mudah-mudahan akan mencukupi,"' kata Kyai iyu dengan penuh semangat
ia mmeberikan beras itu.
dengan tanpa banyak bicara Junaidi segera membawa beras itu, tetapi ketika
ia sampai di desa ia bertemu dengan sahabatnya suhdi.
Apa itu yang kau bawa tanya oleh Suhdi dengan memandagi Junaidi
yang sedang membawa beras itu.
Beras, jawab oleh Junai dengan lantang," ini akan ku berikan pada
warga karena ini pemberian Kyai Ki rambang Snuling.
sudahalah untuk apa kau bagikan beras itu,
baiknya kita bagikana saja untuk kita
kita bagikan untuk apa.
mereka lalu tak perduli dengan keadaan yang terjadi,
amanat itu tak ia b erikan, tetapi ia nikmati sendiri.
setelah beberapa hari kemudian sahabatnya, itu lalu berkata
kau baik pergi lagi dan temui Kyai itu, lalu katakan
padanya warga butuh kambing untuk modal ternak kambing
nanti di kembangkan.
sepertinya ia sedtuju sekali saran dari sahabatnya,
di haeri itu warga jadi alasan mereka untuk memperoleh
keuntungan.
Segera saja Junai pergi menemui Kyai rambang kembali
disaat ia datang Kyai tengah melakaukan sholat.
disaat itu Junai datang dengan sangat sedih sekali,
ia lalu berkata,: Kyai kami ingin mohon agar waraga dapat
berternak kambing.
Apa yang dapata akau bantu agar warga dapat memilki uasaha
warga desa,'kata Kyai pada Junai yang datang dengan
keluh kesah itu.
saya atas nama warga minta bantuan kamabing,
ini akan kami paruhkan secara bergilir pada
warhga kami.
ya ssudah, kau ambil kambing yang ada di balik pohon itu,"
kata Kyai yang sambil ia tunjukan pada pohon yang
sedang tertaambat di sebuah pohon.
setelah itu ia lalu pergi, yaitu Junai segera mengambikl
kambing itu, ia segera saja menuju pulang.
setelah sampai di muara desa, ia di lihat oleh sahabatnya
Junaidi, lalu ia di hentikan langkahanya oleh Suhdi.
betapa ceria tampaknya Suhdi, ia segera mendekati
Junai yang sedang membawa seekor kambing itu.
Junai kita jual saja kambing iutu, uang kita babgi,"DEMIKIAN
UNGKAP OLEH Suhdi yang merayu sahabatnya agar segera saja menjual kambing
itu, sehingga uang dapat di bagi.
pada saat itu datang ke pasar mingguan di desa itu, Junai yang
juga datang ke pasar itu.
jadi ternyata Kyai juga datang ke pasar itu, ia lalu menyapa' hai Junai apa kabarmu,
baik kyai, nah kebetulan malam besok itu
ada selamatn di desa kami, yaitu di rumah kami. kiranya Kyai dapat datang.'
ya tertima kasih, mudah-mudahan datang, mereka lalu berpisah
dan pergi menuju ke rumah mereeka masing-masing.
di saat akan masuk desa Junai melihat Suhdi sahabatnya, lalu ia berkata,
" suh aku beremu kyai!"
disaat itu mereka sudah siap-siap akan mengdakan selamatan, lalu
Suhdi berkata," sudah saatnya kita akan uji kelebihan Kyai itu."
itulah maksud saya, kat aSuhdi, biar aku yang akan buat
hidangan khususnya untuknya, yaitu ia menghidangkan daging kucing.
ternyata Kyai tahu kalau mereka telah berbuat yanag tidak baik
terhadapa mdirinya.
maka disaat itu ia lalu berdoa, ya allah, ku mohon tunjukan keagunganmu
dan berikan kekuasaanmu agar manusia sadar akan perbuatanya
yang menghina dan mengejek orang itu.
warga yang hadir jadi terbelalak mata mereka
memandang heran pada Kyai itu.
di saat itu Kyai itu lalu berkata,' ya allah aku mohon, agar kau berikan kekuasaanmu
bahwa mahluk yang ada di dakam piring telah di aniaya, orang yanbg
zalim, karena keluarlah kau dari piring ini.
belum lagi selesai doa yang di sampaiakan oleh Kyai itu,
dengan tiba--tiba saja muncullah seekor kucing yang melompat dari piring itu
hidangan itu berubah jadi kucing.
betapa terbelalaknya semua orang yang adsa
di acara itu.
Kyai Ki Rambang dengan segera meninggalkan tempat itu.
No comments:
Post a Comment