Penduduk Miskin Kota
Indonesia, kalau di lihat dari peta
keuangan dapat di katakana bahwa Negara ini adalkah kaya, namun sesungguhnya
itu yang kaya hanya segelintir orang saja.
Di Sumatera Selatan misalnya, dari
jumlah penduduk yang di perkirakan adalah mencapai tujuh juta itu, yang kaya
hanya sekitar dua juta orang saja. Namun lainya adalah penduduk miskin. Mereka
menyebar di seluruh wilkayah yang ada di Sumatera Selatan. Mulai dari desa-desa
hingga mencapai kekota-kota.
Jadi pertanyaan adalah, apakah ada perhatian dari pemerintah terhadap
penduduk miskin tersebut ? jawabnya ada. Tetapi sejauh mana perhatian
pemerintah itu yang masih dalam perjalanan tampaknya.
Maka itu dapat di lihat di beberapa
sudut kota Palembang misalnya. Dapat di perhatikan ada di beberapa kampung
dalam wilayah kota Palembang. Hampir di setiap rukun tetangga terdapat penduduk
miskin kota. Oleh karena itu telah di berlakukan oleh pemerintah adanya beras
raskin, atau beras untuk orang miskin.
Kemudian ada pula program pemerintah
yaitu di laksankannya berobat gratis,
itu semua untuk membantu program warga miskin yang ada di dalam kota khususnya
dan di wilayah Sumatera Selatan pada umumnya.
Berbagai cara usaha yang di lakukan
pemerintah agar rakyat jangan sampai miskin terus. Tetapi tampaknya tidak semua
penyelenggara Negara itu adalah dengan serius melaksanakan program agar rakyat
jangan bertambah lagi yang miskinya, namun nyata terus saja bertambah setiap
harinya.
Penduduk miskin ini selalu saja jadi
sandaran pejabat Negara untuk memperkaya dirinya, dengan alasan berbagai
program yang bertujuan untuk membantu penduduk miskin. Namun nyatanya program
itu yang untung terlebih dahulu itu adalah pejabat negaranya.
Oleh karena itu penduduk miskin
tetap saja miskin, sementara pejabat Negara bertambah kaya-bertambah kaya. Dari hari ke harinya.
Sehingga di tanah ini kejahatan
selalu saja terjadi, bunuh diri karena miskin, hancurnya rumah tangga karena
miskin, terjadinya perampokan dan pembunuhan di desa dan di kota-kota, itu juga
karena penduduk yang miskin, kini tinggal peemerintah harus berbuat apa. (Mil)
No comments:
Post a Comment