Kemakmuran Indonesia Dibayang-Bayangi Golkar
Di saat pecah
reformasi di Indonesia, presiden RI di masa itu adalah Suharto,
jatuhnya Suharto tidak dengan iklas, tapi ia menitipkan dendam
kepada pewaris Partai Golkar. Pada saat itu Suharto berkata,
apa setlah saya tidak lagi menjadi presiden Indonesia akan aman,
itulah pertanyaan yang dia lontarkan kepada semua rakyat Indonesia.
Dari makna itu sudah jelas bahwa ia mengatakan, Golkar jangan
menyerah rebut kembali negeri ini atas nama Golkar, apapun yang
terjadi pertahankan. Kalau tidak berhasil buat tidak tenang negeri ini,
dengan segala cara, itu inti dari amanat Suharto sesungguhnya.
Bagaimana setelah itu ? benar pada saat pemilihan Golkar kalah,
tapi yang menang adalah PDIP yang di pimpin oleh Megawati
Sukarno Putri, namun orang –orang di dewan perwakilan rakyat,
tidak mau menerima kemenangan yang di menangkan oleh partai
PDIP tersebut. Mengapa demikian, sehingga pihak-pihak yang
tadinya berkoar-kora untuk reformasi,
ternyata merebutkan kekuasaan, sehingga di bentuk poros tengah, maka
yang di pilih di masa itu adalah Gus Dur. Kekecewaan yang di buat oleh
orang-orang dewan perwakilan rakyat terhadap rakyat Indonesia, makin
bertambah kekeceawaan masyarakat terhadap para p[emimpin di negeri
ini. Indonesia di bawah pimpinan presiden Gusdur, hanya bertahan selama
dua tahun enam bulan, Gusdur jatuh, selanjutnya yang menjadi Presiden
adalah wakilnya. Yaitu Megawati Sukarno Putri, ia menjalani kedudukan
selama dua tahun enam bulan lamanya. Sejak itu masyarakat mulai di buat
resah oleh antek-anteknya Golkar, di tanamkan bahwa lebih enak di zaman
Suharto, itu adalah propokasi yang di sampaikan oleh orang-orang Golkar,
mereka ingin agar Golkar berkuasa kembali ternyata keinginan itu juga kandas.
Pada tahun pemilihan presiden selanjutnya Golkar juga kandas, calon presiden
dari partai Golkar juga tidak terpilih, tapi yang terpilih adalah Susilo
Bambang Yudoyono, dua kali presiden SBY menjabat sebagai presiden
republic Indonesia, sekali Golkar kandas. Meskipun demikian propaganda
dari Golkar tidak pernah berhenti, selalu di dengungkan bahwa di Zaman
Suharto itu lebih baik. Dimana zaman Suharto itu baik, hanya orang-orang
bodoh yang mengatakan Suharto itu baik. Masyarakat di batasi, di larang
untuk mengeluarkan pendapat, di larang protes pemerintah, dilarang kritik
pembangunan nyang salah. Di sini Golkar mulai merasakan bahwa Golkar
akan terus jatuh kedudukannya di Indonesia ini. Sejak Suharto jatuh Golkar
mulai terus merosot, namun ambisi masih merka dengungkan, tapi gerakan
untuk kepentingan rakyat mereka telah lalai. Orang-orang yang mengerti
dengan undang-undang dan peraturan menyadari bahwa Golkar akan selalu
membayangi kedudukan Indonesia, siapa yang memimpin kalau bukan Golkar
akan selalu di buat tidak tentram. Tapi justru sebaliknya, orang-orang Golkar
yang berpikiran maju, justru keluar dari Golkar, karena mereka sadar kalau
tetap bersama Golkar maka ia akan jatuh. Pada akhirnya mereka buat paratai
baru, itu terbukti dengan Surya Paloh yang buat partai sendiri, ia berhasil
dapat duduk di DPR orang-orang Surya Paloh tersebut. Golkar terus buat
propagandanya, ia kerjasama dengan Australia, ingin menggoyang kedudukan
presiden Susilo Bambang Yudoyono, tapi hala itu ternyata tak juga berhasil,
harapan itu kembali kandas. Meskipun masih banyak orang-orang Golkar
yang duduk di DPR, tapi mereka terus merosot jatuh kebawah, bertambah
hancurnya Golkar lagi di saat pemilihan presiden tahun 2014 yang lalu
Golkar justru untuk mencalonkan orangnya saja tidak cxcukup. Bahkan
Golkar dianggap partai yang tidak ada yang mau menerima mereka untuk
bergabung. Dimana-mana orang-orang Golkar mebuat propaganda yang tidak
baik, dengan cara yang tidak baik, ia menuduh Jokowi orang yang tidak
beragama, di tuduh jokowi adalah orang-orang n yang anteknya Amerika
serikat. Di daerah Golkar mencapai kemenangan dengan cara yang sangat
tidak jujur, menebar pitnah, tetapi justru kembali ia di kalahkan oleh Jokowi
yang menggunakan partai PDIP yang di pimpin oleh Megawati Sukarno Putri.
Tidak sampai di situ, Golkar kembali melakukan manufer yang berambisi
selalu ingin berkuasa, tapi keinginan itu selalu kandas. Orang-orang Golkar
meyusun siasat merebut Di DPR, sehingga Golkar berhasil menjadi ketua
DPR RI adalah orang Golkar. Disini rakyat yang memeilki wawasan politik
yang luhur, mereka tahu bahwa Golkar akan segera terejerumus dalam
lumpur yang paling dalam. Setelah Golkar menduduki sebagai keteua
DPR RI, ia bukan sadar akan kedudukan itu. Golkar makin besar kepala,
ia semaunya membatasi kedudukan Jokowi, setiap usulan yang di
sampaikan oleh presiden oleh Golkar dan kelompoknya selalu menolak itu.
Sehingga selalu mentok apa yang di ususlkan oleh presiden tersebut.
Mulai dari kasus Kapolri, kasus KPK, dan lainya, sehingga negeri ini
selalu di bayang-bayangi Golkar, agar jangan sampai negeri aman jika
di pimpin bukan orang Golkar. Tidak cukup sampai di situ kembali
Golkar membuat manufer yang sangat kontropersi, ketua Golkar itu
yaitu Stya Novanto dengan beraninya bertemu calon presiden dari
Amerika Donal trup, ia bangga sekali, bahwa Golkar itu lebih hebat.
Beralasan itu di undang secara pribadi. Sekali itu keangkuhan orang Golkar.
Sudah jelas Golkar bukan inghin negeri aman jika di pimpin bukan
orang Golkar, dia buat dengan segala cara, agar Golkar ini kembali
berkuasa. Ingin menduduki sebagai pemimpin negeri ini. Karena itu
Golkar berambisi dengan sebagai ketua DPR RI negeri ini masih dalam
bayang-bayang Golkar. Keadaan itu seolah-olah Golkar itu bersih,
Golkar itu masih di cintai rakyat, dimana hanya orang-orang tidak jujur
dan orang-orang berhati busuk saja yang masih cinta Golkar itu. Karena
kalau Golkar masih bagus, tidak mungkin ditahun itu tidak mampu untuk
dapat mencalonkan presiden dari partai Golkar. Golkar itu akan segera terkubur,
sesungguhnya mereka tahu, tapi merasa itu tidak mungkin. Ternyata itu
betul-betul jadi kebangaan yang di miliki oleh orang-orang Golkar yang
ada di DPR RI, kembali Stya Novanto membuat ulah, ia disebut
sebagai”Papa minta Saham” bukan main ia merasa bangga bahkan
ia mengatakan itu tidak benar sekali. Setelah di lakukan desakan,
yang sangat bertubi-tubi, lalu setelah berbagai elemen masyarakat
mendesak DPR RI, maka pada akhirnya Stya Novanto itu, di berikan
sangsi berat, yaitu hanya di berikan sangsi untuk tidak lagi menjadi ketua
DPR RI, tapi masih tetap menjadi anggota DPR RI. Yang lebih meyedihkan
lagi adalah, partai Golkar tetap menunjuk Stya Novanto adalah sebagai ketua
Fraksi Golkar di DPR RI tersebut, sungguh Indonesia ini, di pimpin oleh
orang-orang berwajah seribu, sudah jelas sebagai penipu, tapi masih tetap
untuk di jadikan orang yang di percaya. Kedepan bangsa ini berharap,
Indonesia jangan lagi di pimpin oleh orang-orang yang penuh dengan
kepalsuan, yang yang tak bertanggungjawab dengan kesalahanya.(mil)
reformasi di Indonesia, presiden RI di masa itu adalah Suharto,
jatuhnya Suharto tidak dengan iklas, tapi ia menitipkan dendam
kepada pewaris Partai Golkar. Pada saat itu Suharto berkata,
apa setlah saya tidak lagi menjadi presiden Indonesia akan aman,
itulah pertanyaan yang dia lontarkan kepada semua rakyat Indonesia.
Dari makna itu sudah jelas bahwa ia mengatakan, Golkar jangan
menyerah rebut kembali negeri ini atas nama Golkar, apapun yang
terjadi pertahankan. Kalau tidak berhasil buat tidak tenang negeri ini,
dengan segala cara, itu inti dari amanat Suharto sesungguhnya.
Bagaimana setelah itu ? benar pada saat pemilihan Golkar kalah,
tapi yang menang adalah PDIP yang di pimpin oleh Megawati
Sukarno Putri, namun orang –orang di dewan perwakilan rakyat,
tidak mau menerima kemenangan yang di menangkan oleh partai
PDIP tersebut. Mengapa demikian, sehingga pihak-pihak yang
tadinya berkoar-kora untuk reformasi,
ternyata merebutkan kekuasaan, sehingga di bentuk poros tengah, maka
yang di pilih di masa itu adalah Gus Dur. Kekecewaan yang di buat oleh
orang-orang dewan perwakilan rakyat terhadap rakyat Indonesia, makin
bertambah kekeceawaan masyarakat terhadap para p[emimpin di negeri
ini. Indonesia di bawah pimpinan presiden Gusdur, hanya bertahan selama
dua tahun enam bulan, Gusdur jatuh, selanjutnya yang menjadi Presiden
adalah wakilnya. Yaitu Megawati Sukarno Putri, ia menjalani kedudukan
selama dua tahun enam bulan lamanya. Sejak itu masyarakat mulai di buat
resah oleh antek-anteknya Golkar, di tanamkan bahwa lebih enak di zaman
Suharto, itu adalah propokasi yang di sampaikan oleh orang-orang Golkar,
mereka ingin agar Golkar berkuasa kembali ternyata keinginan itu juga kandas.
Pada tahun pemilihan presiden selanjutnya Golkar juga kandas, calon presiden
dari partai Golkar juga tidak terpilih, tapi yang terpilih adalah Susilo
Bambang Yudoyono, dua kali presiden SBY menjabat sebagai presiden
republic Indonesia, sekali Golkar kandas. Meskipun demikian propaganda
dari Golkar tidak pernah berhenti, selalu di dengungkan bahwa di Zaman
Suharto itu lebih baik. Dimana zaman Suharto itu baik, hanya orang-orang
bodoh yang mengatakan Suharto itu baik. Masyarakat di batasi, di larang
untuk mengeluarkan pendapat, di larang protes pemerintah, dilarang kritik
pembangunan nyang salah. Di sini Golkar mulai merasakan bahwa Golkar
akan terus jatuh kedudukannya di Indonesia ini. Sejak Suharto jatuh Golkar
mulai terus merosot, namun ambisi masih merka dengungkan, tapi gerakan
untuk kepentingan rakyat mereka telah lalai. Orang-orang yang mengerti
dengan undang-undang dan peraturan menyadari bahwa Golkar akan selalu
membayangi kedudukan Indonesia, siapa yang memimpin kalau bukan Golkar
akan selalu di buat tidak tentram. Tapi justru sebaliknya, orang-orang Golkar
yang berpikiran maju, justru keluar dari Golkar, karena mereka sadar kalau
tetap bersama Golkar maka ia akan jatuh. Pada akhirnya mereka buat paratai
baru, itu terbukti dengan Surya Paloh yang buat partai sendiri, ia berhasil
dapat duduk di DPR orang-orang Surya Paloh tersebut. Golkar terus buat
propagandanya, ia kerjasama dengan Australia, ingin menggoyang kedudukan
presiden Susilo Bambang Yudoyono, tapi hala itu ternyata tak juga berhasil,
harapan itu kembali kandas. Meskipun masih banyak orang-orang Golkar
yang duduk di DPR, tapi mereka terus merosot jatuh kebawah, bertambah
hancurnya Golkar lagi di saat pemilihan presiden tahun 2014 yang lalu
Golkar justru untuk mencalonkan orangnya saja tidak cxcukup. Bahkan
Golkar dianggap partai yang tidak ada yang mau menerima mereka untuk
bergabung. Dimana-mana orang-orang Golkar mebuat propaganda yang tidak
baik, dengan cara yang tidak baik, ia menuduh Jokowi orang yang tidak
beragama, di tuduh jokowi adalah orang-orang n yang anteknya Amerika
serikat. Di daerah Golkar mencapai kemenangan dengan cara yang sangat
tidak jujur, menebar pitnah, tetapi justru kembali ia di kalahkan oleh Jokowi
yang menggunakan partai PDIP yang di pimpin oleh Megawati Sukarno Putri.
Tidak sampai di situ, Golkar kembali melakukan manufer yang berambisi
selalu ingin berkuasa, tapi keinginan itu selalu kandas. Orang-orang Golkar
meyusun siasat merebut Di DPR, sehingga Golkar berhasil menjadi ketua
DPR RI adalah orang Golkar. Disini rakyat yang memeilki wawasan politik
yang luhur, mereka tahu bahwa Golkar akan segera terejerumus dalam
lumpur yang paling dalam. Setelah Golkar menduduki sebagai keteua
DPR RI, ia bukan sadar akan kedudukan itu. Golkar makin besar kepala,
ia semaunya membatasi kedudukan Jokowi, setiap usulan yang di
sampaikan oleh presiden oleh Golkar dan kelompoknya selalu menolak itu.
Sehingga selalu mentok apa yang di ususlkan oleh presiden tersebut.
Mulai dari kasus Kapolri, kasus KPK, dan lainya, sehingga negeri ini
selalu di bayang-bayangi Golkar, agar jangan sampai negeri aman jika
di pimpin bukan orang Golkar. Tidak cukup sampai di situ kembali
Golkar membuat manufer yang sangat kontropersi, ketua Golkar itu
yaitu Stya Novanto dengan beraninya bertemu calon presiden dari
Amerika Donal trup, ia bangga sekali, bahwa Golkar itu lebih hebat.
Beralasan itu di undang secara pribadi. Sekali itu keangkuhan orang Golkar.
Sudah jelas Golkar bukan inghin negeri aman jika di pimpin bukan
orang Golkar, dia buat dengan segala cara, agar Golkar ini kembali
berkuasa. Ingin menduduki sebagai pemimpin negeri ini. Karena itu
Golkar berambisi dengan sebagai ketua DPR RI negeri ini masih dalam
bayang-bayang Golkar. Keadaan itu seolah-olah Golkar itu bersih,
Golkar itu masih di cintai rakyat, dimana hanya orang-orang tidak jujur
dan orang-orang berhati busuk saja yang masih cinta Golkar itu. Karena
kalau Golkar masih bagus, tidak mungkin ditahun itu tidak mampu untuk
dapat mencalonkan presiden dari partai Golkar. Golkar itu akan segera terkubur,
sesungguhnya mereka tahu, tapi merasa itu tidak mungkin. Ternyata itu
betul-betul jadi kebangaan yang di miliki oleh orang-orang Golkar yang
ada di DPR RI, kembali Stya Novanto membuat ulah, ia disebut
sebagai”Papa minta Saham” bukan main ia merasa bangga bahkan
ia mengatakan itu tidak benar sekali. Setelah di lakukan desakan,
yang sangat bertubi-tubi, lalu setelah berbagai elemen masyarakat
mendesak DPR RI, maka pada akhirnya Stya Novanto itu, di berikan
sangsi berat, yaitu hanya di berikan sangsi untuk tidak lagi menjadi ketua
DPR RI, tapi masih tetap menjadi anggota DPR RI. Yang lebih meyedihkan
lagi adalah, partai Golkar tetap menunjuk Stya Novanto adalah sebagai ketua
Fraksi Golkar di DPR RI tersebut, sungguh Indonesia ini, di pimpin oleh
orang-orang berwajah seribu, sudah jelas sebagai penipu, tapi masih tetap
untuk di jadikan orang yang di percaya. Kedepan bangsa ini berharap,
Indonesia jangan lagi di pimpin oleh orang-orang yang penuh dengan
kepalsuan, yang yang tak bertanggungjawab dengan kesalahanya.(mil)
No comments:
Post a Comment