Bus Berdarah
Hai, perkenalkan namaku
suci indah sari biasa dipanggil
indah tapi terserah mau
dipanggil apa saja
karena itu gak penting. Di kiriman aku yang ke-6 ini aku akan
karena itu gak penting. Di kiriman aku yang ke-6 ini aku akan
menceritakan kisah imajinasiku.
Aku sedang dalam perjalanan ke rumah dengan bis malam.
Kulihat seorang kakek tua naik dan menawarkan buku-buku
Aku sedang dalam perjalanan ke rumah dengan bis malam.
Kulihat seorang kakek tua naik dan menawarkan buku-buku
pada penumpang. "bukunya nak? Ada
macam macam nih silat, agama, cinta-cinta pokoknya banyak
macam macam nih silat, agama, cinta-cinta pokoknya banyak
"oh suka cerita horor ya? Kebetulan
sisa satu, pas lagi ceritanya tentang bis yang ditinggali banyak
sisa satu, pas lagi ceritanya tentang bis yang ditinggali banyak
arwah penasaran judulnya "penunggu
berdarah" seram pokoknya" ujarnya.
"boleh juga tuh, berapa harganya?" tanyaku. "Rp 95.000,
berdarah" seram pokoknya" ujarnya.
"boleh juga tuh, berapa harganya?" tanyaku. "Rp 95.000,
nak" katanya.
"wow, mahal banget kek"
kataku kaget. "ya namanya juga buku best seller. Semua yang
kataku kaget. "ya namanya juga buku best seller. Semua yang
baca buku ini kabarnya syok loh
waktu baca endingnya" si kakek promosi ala salesman.
waktu baca endingnya" si kakek promosi ala salesman.
Aku pun mengalah, entah kenapa pada saat
aku serahkan uang tersebut ke kakek, tiba tiba petir menggelegar.
Angin mulai bertiup kencang. Si kakek turun dari bis,
aku serahkan uang tersebut ke kakek, tiba tiba petir menggelegar.
Angin mulai bertiup kencang. Si kakek turun dari bis,
namun tiba-tiba berhenti
dan menolehkan
wajahnya pelan pelan ke aku. "nak" ujarnya lirih "apapun yang
wajahnya pelan pelan ke aku. "nak" ujarnya lirih "apapun yang
terjadi harap jangan buka halaman
terakhir. Kalau tidak nanti kamu akan menyesal dan saya tidak
terakhir. Kalau tidak nanti kamu akan menyesal dan saya tidak
mau bertanggung
jawab" peringatnya.
Jantungku berdegup kencang, saking takutnya aku sampai tidak
Jantungku berdegup kencang, saking takutnya aku sampai tidak
mampu menganggukan kepala
hingga si kakek turun dari bis dan menghilang ditelan kegelapan.
Pada saat tengah malam aku selesai membaca seluruh buku tersebut,
hingga si kakek turun dari bis dan menghilang ditelan kegelapan.
Pada saat tengah malam aku selesai membaca seluruh buku tersebut,
kecuali halaman terakhir.
Memang benar seperti yang dikatakan si kakek buku itu benar-benar
Memang benar seperti yang dikatakan si kakek buku itu benar-benar
menegangkan menyeramkan.
Bis melaju kencang, kilat menyambar bergantian, dan terdengar
Bis melaju kencang, kilat menyambar bergantian, dan terdengar
suara guruh menggelegar.
Aku
melihat sekeliling ternyata semua penumpang sudah terlelap.
Bulu kuduk ku merinding. "baca halaman terakhir gak ya?" pikirku
melihat sekeliling ternyata semua penumpang sudah terlelap.
Bulu kuduk ku merinding. "baca halaman terakhir gak ya?" pikirku
bimbang. Antara penasaran
dan
takut berbaur jadi satu. Di luar malam tampak makin gelap.
takut berbaur jadi satu. Di luar malam tampak makin gelap.
"ah sudahlah, sekalian saja nanggung"
dengan tangan gemetar aku pun membuka halaman terakhir buku
dengan tangan gemetar aku pun membuka halaman terakhir buku
tersebut secara perlahan. Setelah
terbuka semuanya terdapat sebuah tulisan darah "bangkitlah semua
terbuka semuanya terdapat sebuah tulisan darah "bangkitlah semua
jiwa-jiwa yang ada
disini" hanya
kata itu yang tertulis.
Tiba-tiba hawa menjadi dingin dan mencekam. Terdengar suara
kata itu yang tertulis.
Tiba-tiba hawa menjadi dingin dan mencekam. Terdengar suara
geraman di seluruh bangku bus
kecuali aku. Kulirik, semua penumpang berwajah pucat dan
kecuali aku. Kulirik, semua penumpang berwajah pucat dan
menatap marah padaku.
Mereka
menghampiriku. Secara bersamaan tangan-tangan dingin itu
menghampiriku. Secara bersamaan tangan-tangan dingin itu
mencekik. Seketika semuanya gelap.
Aku merasakan jiwaku sangat ringan. Aku melihat tubuhku
Aku merasakan jiwaku sangat ringan. Aku melihat tubuhku
terbaring kaku di kursi. Di buku itu
terdapat tulisan baru "kini kamu telah menjadi bagian dari jiwa-jiwa di bis ini".
Cerita dikirim oleh : Suci Indah Sari
terdapat tulisan baru "kini kamu telah menjadi bagian dari jiwa-jiwa di bis ini".
Cerita dikirim oleh : Suci Indah Sari
No comments:
Post a Comment