suatu hari, ini cerita kami dapat dari paman seorang
yang mengalami kisah ini.
panggil saja namanya Mangcik, ia telah menutur sebuah
kisah kepada kami, di siang itu.
Pada suatu hari, seorang laki-laki yang datang senagaj, ke
mesjid Kyai Merogan, ia lalu memberikan sedikit oleh-oleh
kepada penjaga mesjid.
setelah itu ia duduk di dalam mesjid, ia melakukan
sholat magrib, lau ia lanjutkan dengan membaca
berbagai bacaan lain.
hingga malam itu menjelang sholat Isak.
sampai usai sholat Isak, ia lanjutkan dengan berdoa
dan membaca berbagai amalan-amalan yang tekuni.
orang semua pada pulang, sehingga ia dengan saudaranya
saja yang ada di dalam mesjid itu.
tanpa tersa malam makin larut, tapi Dia Syaripudin,
tetap saja melaksanakan amalanya.
tetapi tampaknya sahabatnya terkantuk dari iabadahnya,
tanpa ia sadari malam makin larut, suasana sepi
yang sangat mencekam.
hening sungguh terasa di dalam mesjid itu, namun
tiba-tiba di saat ia membacakan amalan itu,
tiba-tiba saja ada seseorang kyai yang memberikan
tasbih.
disaat itu tak begitu terlalu menyadarinya, tapi setelah
ia menyambutnya ia menoleh kearah orang itu.
ternyata orang itu disaat ia melihatnya, kearah belakangnya
sudah tidak ada lagi, ia merasa itu adalah seorang Kyai
ia juga yakin bahwa itu adalah Kyai Merogan.
tak l;ama ia mendekati seorang penjaga mesjid,"pak ini tadi
saya diberi seorang Kayi Tasbih, barangkali saya tadi hanya
di pinjami."
"jangan pak, itu artinya sudah milik Bapak, itu mungkin
pemberian dari Kyai Merogan, terimalah,semoga Bapak mendapat
berkah, karena jarang orang akan mendapat itu, ungkap penjaga
Mesjid.
"kalau begitu terima kasih pak,"jawab Syaripudin yang kemudian
juga mereka lau permisi pulang.(Mil)
yang mengalami kisah ini.
panggil saja namanya Mangcik, ia telah menutur sebuah
kisah kepada kami, di siang itu.
Pada suatu hari, seorang laki-laki yang datang senagaj, ke
mesjid Kyai Merogan, ia lalu memberikan sedikit oleh-oleh
kepada penjaga mesjid.
setelah itu ia duduk di dalam mesjid, ia melakukan
sholat magrib, lau ia lanjutkan dengan membaca
berbagai bacaan lain.
hingga malam itu menjelang sholat Isak.
sampai usai sholat Isak, ia lanjutkan dengan berdoa
dan membaca berbagai amalan-amalan yang tekuni.
orang semua pada pulang, sehingga ia dengan saudaranya
saja yang ada di dalam mesjid itu.
tanpa tersa malam makin larut, tapi Dia Syaripudin,
tetap saja melaksanakan amalanya.
tetapi tampaknya sahabatnya terkantuk dari iabadahnya,
tanpa ia sadari malam makin larut, suasana sepi
yang sangat mencekam.
hening sungguh terasa di dalam mesjid itu, namun
tiba-tiba di saat ia membacakan amalan itu,
tiba-tiba saja ada seseorang kyai yang memberikan
tasbih.
disaat itu tak begitu terlalu menyadarinya, tapi setelah
ia menyambutnya ia menoleh kearah orang itu.
ternyata orang itu disaat ia melihatnya, kearah belakangnya
sudah tidak ada lagi, ia merasa itu adalah seorang Kyai
ia juga yakin bahwa itu adalah Kyai Merogan.
tak l;ama ia mendekati seorang penjaga mesjid,"pak ini tadi
saya diberi seorang Kayi Tasbih, barangkali saya tadi hanya
di pinjami."
"jangan pak, itu artinya sudah milik Bapak, itu mungkin
pemberian dari Kyai Merogan, terimalah,semoga Bapak mendapat
berkah, karena jarang orang akan mendapat itu, ungkap penjaga
Mesjid.
"kalau begitu terima kasih pak,"jawab Syaripudin yang kemudian
juga mereka lau permisi pulang.(Mil)
No comments:
Post a Comment