Saturday 23 January 2016

Cinta Itu Mahal

Mahalnya Harga Cinta Hubungan cinta asmara tak perduli dengan, kasta dari seorang kekasih, tapi terkadang orang tua tak perduli dengan keadaan itu, masih ada orang tua yang memilih jodoh untuk anaknya berdasarkan orang kaya saja, bukan ahlak yang mulia, bukan budi pekerti dan ibadah. Cinta itu sudah berat, dan tak dapat terpisahkan lagi, tapi orang tua telah mencarikan jodoh yang kaya untuk anaknya, namun cinta sudah menjadi kepoutusan mutlak. Selisih pendapat itu terus berlalu, anak lelaki yang jadi harapan dan sudah di jodohkan itu, menolak pilihan orang tuanya. Karena ia telah memiliki pilihanya sendiri, hanya saja orang tuanya merasa jika kawin dengan orang yang tidak mampu akan menurunkan derajat kehidupan mereka nantinya. Demi cinta laki-laki itu bersama buah hatinya lari dari rumah, meninggalkan oarng tuanya, demi kekasih yang di cinta. Suatu hari, datanglah, orang tua pria, ia dating menemui wanita pilihannya, mereka dating kerumah kontrakanya, wanita itu merasa sangat terkejut. Orang tua lelaki ini, masih saja berharap agar, wanita pilihan anaknya, yang miskin ini, untuk tidak lagi menjalin hubungan, karena hubungan mereka itu akan berpengaruh dengan kedudukan anaknya nanti, maka itu lebih di putuskan saja. “kami berharap, agar kau segera tinggalkan kota ini, ini sejumlah uang kau ambilah, dan lupakan anak kami!!” Demi cintanya yang tulus, dan demi permintaan orang tua pria itu, ia kabulkan permohonan pria kekasihnya itu, tapi ia menolak uang pemberian dari orang tua kekasihnya itu. Wanita yang malang ini, di minta agar meninggalkan sepucuk surat, sebagai tanda bukti, ini untuk digunakan sebagai bukti bahwa kekasihnya tulus untuk meninggalkanya, b”biarlah aku menderita asal ia bahagia.” Meskipun berat hati, tapi inilah jalan yang terbaik untuk kekasih dan keluarganya, biarlah kukorbankan cintaku ini, “meskipun aku telah melanggar cinta suciku, demi kebahagian dari orang tuanya. Aku rela untuk berkorban demi cintaku padamu.” Meskpun air mata yang mengalir, berserta dengan anakanya, wanita itu meninggalkan suaminya tercinta, karena desakan dari orang tua pria, memutuskan untuk tinggal di sebuah desa yang terpencil, dari keramaian dan kesibukan kota, hingga anaknya lahir di desa itu juga. Tiga tahun berlalu, anak yang ia lahirkan mulai beranjak besar, di jalani hidup ini dengan tabah, dijalani hidup ini dengan tekun, semabri mengisi hidup dengan pekerjaan membuat karya kerajinan tangan, namun anak selalu ikut kemanpun ia pergi, karena tidak ada yang dapat mengurusinya. Cobaan kembali dating, anak diserang penyakit demam, sehingga harus menginap di rumah sakit, namun ini di jalani dengan sabar dan pasrah pada Allah.sehingga biaya pengobatan itu telah menhabiskan tabungan selama ini, bahkan untuk itu ahrus pinjam dari tetangga terdekat, agar dapat mencukupi biaya pengobatan di rumah sakit. Ternyata meskipun sudah keluar dari rumah sakit, namun pengobatan itu masih perlu di lakukan dengan pengobatan herbal, sehingga dana itu harus di cari kemana”kemana aku harus mencari dana ini. Enam tahun telah berlalu, anak sudah beranjak besar, sehingga ibu sudah mampu untuk berkerja di sebuah took, sekali-sekali mengajak anak berjalan –jalan di taman, yang tidak jauh dari desa. Disuatu hari, anaknya di serang penyakit, karenma biaya yang mahal. Rasanya tidak ada uang untuk biayanya, ibunya berpikir tiada jalan lain adalah menemui orang tuanya, karena dialah yang mampu. “Ibu biarlah aku bersama ibu, meskipun aku miskin,”jawab anaknya. "Tetapi ibu tidak mampu membiayai perawatan kamu, Nak" kata ibu. "Tidak apa² Bu, saya tidak perlu dirawat. Saya sudah sehat, bila bisa bersama² dengan ibu. Bila sudah besar nanti, saya akan cari banyak uang untuk biaya perawatan saya dan untuk ibu. Nanti, ibu tidak perlu bekerja lagi, Bu", kata sang anak. Tetapi ibu memaksa akan berkunjung ke rumah sang ayah keesokan harinya. Penyakitnya memang bisa kambuh setiap saat. Bujukan demi bujukan ibunya untuk tinggal di rumah besar tsb tidak didengarkan anak kecil tsb. Sang anak menangis tersedu² "Kalau ibu saying padaku, bawalah saya pergi, Bu". Sampai pada akhirnya, ibunya memaksa dengan mengatakan "Benar, ibu tidak sayang kamu lagi. Tinggallah disini", ibunya segera lari keluar meninggalkan rumah tsb. Tampak anaknya meronta² dengan ledakan tangis yang memilukan. Setelah anaknya, sangat rindu ia ingin sekali menemui ibunya, tapi ketika ia menemui ibunya, ternyata ibunya itu sudah tidak ada lagi desanya. Setelah tiba, tetangga hanya berkata bahwa ibunya sudah pindah, “kami tidak tahu kemana pindahnya. Orangtuanya mencari kemana-mana, tapi tak juga ketemu, sehingga ia melaporkan masalahnya ke polisi, anaknya di temukan di rumah ibadah, ternyata dalam keadaan sakit, tentu saja segera di bawa ke rumah sakit. Kini anakanya sudah dewasa, ia siang dan malam mencari ibunya, tapi juga ditemukan, ia melihat seorang wanita pengemis, betapa kasihan pikirnya. “dimanakah anaku?”teriak wanita pengemis itu. Disaat itulah, ia menyanyikan lagu kesayanganya, tanpa sadar wanita itu ikut menyanyikan lagu itu.”disaat itulah ia berteriak,”Ibuuuuu!!!(Mil)

No comments:

Post a Comment

Sorga atau neraka

 Sorga itu sudah ada di dunia Hanya sedikit yang mau Banyak manusia lebih memilih dunia Jika dalam gembira kau gelisah Jika dalam susah kau ...