Sungai Segonang di Kabupaten Ogan komering Ilir (OKI) sudah tidak asing lagi bagi masyarakat SumSel. Aliran sungai ini membagi dua Desa, yaitu Desa sukaraja, dan Desa Talang Pangeran.
Tidak semua orang tahu kisah dibalik sungai Segnang ini. tersebutlah kisah terbentuknya sungai itu, tetapi bukan terjadi begitu saja. tetapi ia dibentuk dan diciptakan oleh seorang yang sangat sakti mandraguna yaitu Moyang Segonang.
Nama moyang inilah yang justru mengambil nama sungai yang mengaliri dua desa yang berpenghasilan gula aren dan padi ini. kuburan moyang ini terletak didaerah ini. para penduduk disini pun tidak menganggap enteng makam moyang segonang yang tersohor itu. oleh sebeb itu sampai kini masih saja orang orang datang ber kunjung dan berziarah ke kuburannya. Mereka yang datang kemakam moyang Segonang bukan hanya sekedar berziarah, tetapi ada diantaranya yang meminta ilmu kebal, ilmu kekuatan jiwa. juga diantaranhya minta ilmu kaya raya. ada diantara para pengunjung yang permintaannya terkabul, sehinga makam moyang segonang selalu ramai.
Dahulu kala derah ini hutan belantara. moyang segnang awalnya datang kedaerah ini dengan niat membuka kebun. karena waktu itu air sangat susah untuk dicari, dan tak ada air yang mengairi kebunnya (sungai), datang lah seorang yang sering dipanggil dengan julukan segonang, segonang pun thu keluhan para penduduk disana, dengan penuh perhatian ia berkata: "saudaraku sekalian jika derah ini terus kering seperti ini, maka kita tidak akan bsa berkebun ". tegas segonang.
"lalu apa langkah kita selanjutnya?"ujar seorang warga yang bertanya kepadanya nya. segonang berpikir apa yagn harus ia lakuakan, ia menoleh ke kanan dan ke kiri, tak aad satu hal pun yang ingin ia kerjakan, karena ia tidak mempunyai jalan keluar, lalu menjelang tengah hari masyarakat pun serempak pulang kerumah masing-masing. ercuma berladang kalau tak ada air yang mengalir ke daerah itu. warga masyarakat hampir saja berputus asa dengan kejadian yang mereka hadapi.
Keesokkan harinya kembali masyarakat berkumpul. bagaimana mencari jalan keluarnya, tercetuslah seorang laki-laki yang saat itu berdiri di barisan belakang, dengan suara sangat lantang ia berkata "aiknya kita buat sungai saja, sehingga pertanian di derah ini akan menjadi subur." ucapan warga tadi tak ada yang menentangnya. ada yang menolak bahkan diantara mereka da yang menertawakannya, kiranya orang yang berucap akan ada air disini adalah seorang pemuda yang bernama Segonang.
Sebetulnya usul Segonang ini banyak yang setuju, namun mereka bingung bagaimana cara mendapatkan air. rasanya mustahil untuk mendapat kan air kedaerah itu. karena banyak yang menertawakan usul Segonang tadi, hal ini membuat sebagian tantangan untuk mewujudkan cita-citanya, dan juga menjadi cita-cita rakyat daerah itu. mulailah segonang bekerja untuk mewujudkan kata hatinya, segonang mulai menggali tanah dengan cangkulnya . hal ini pun ditertawakan banyak orang dikampungnya.
Sebagian besar orang desa menganggap Segonang seperti orang gila. lalu datang seorang laki-laki dan berkata""hai, gonang apa benar yang kau lakukan itu, apakah kau sanggup menggali tanah yang keras dan terjal untuk kau sulap menjadi sebuah sungai. lalu segonang menjawab"aku ingi orang-orang desa membantuku bukan nya mala mengejekku."tegas segonang pada orang orang yang menertawakan perbuatannya .
Mendengar hal itu lalu ia pergi meninggal kan segonang berkerja sendirian. masyarakat ketika itu bukannya membantu mala mengejek dan menghinanya. perbuatan itu adalah sia-sia belaka, dan akhirnya kerja keras segonang itu dibiarkan saja oleh warga desa itu. segonang tidak lagi menghiraukan cemoohan penduduk. dia terus berkerja dan menggali tanah untuk membuat sungai.
Rupanya segonang tidak sendirian, sejumlah jin nya memperhatikan ulah segoang. akhirnya jin- jin segonang ini menawarkan jasanya "apa yang akan kami lakukan tuan"uajar salah satu jin kepada segonang. ketika itu segonang sedang mmelepas lelah karena siang malam berkerja terus-menerus. "begini saya ingin kalian membantu saya, agar aliran sungai ini terhubung dengan dengan aliran sungai yang ada di seberang sana, "perintahnya kepada para jin, benar ternyata para jinnya mengikuti perintah tuannya.
Keesokan harinya masyarakat terkejut bukan kepalang didaerah yang seharian dikerjakan oleh segonang itutelah menjadi daerah aliran sungai. sehingga ddengan demikian masyarakat desa sukaraja itu menyabut sungai itu denagn sungai segonang. hingga kini masyarakat menyebutnya sungai segonang . (M.Kamil).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Sorga atau neraka
Sorga itu sudah ada di dunia Hanya sedikit yang mau Banyak manusia lebih memilih dunia Jika dalam gembira kau gelisah Jika dalam susah kau ...
-
Kadang ia duduk ditangga rumah sakit Muhammadiyah palembang, terkadang mondar mandir turun naik tangga. hantu bergaun putih berrambut penjan...
-
Di zaman para sultan ternyata berburu adalah suatu kehobian dari pegawai kerajaan, sehingga apabila mereka akan mulai melakukan berburu itu ...
-
di tulis oleh : M Kamil Sebuah hadist menyatakan, " orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah orang yang palingbaik budi pekerti...
No comments:
Post a Comment