Saturday 8 October 2011

MUSIBAH

Karya : M Kamil

Hari itu adalah Sabtu, disebuah lorong yang padat, dengan lingkungan  yang padat, tatakrama lingkungan yang aman dan damai, sehingga pergaulan sesama tetangga berjalan dengan ruukun.

Seperti layaknya semua kampung, yaitu dimana saja khsususnya yang ada di Sumatera Selatan ini pada umummnya, sehingga dikampung-kampung selalu ada yang namanya warung.

Warung-warung itu selalu ada berbagai panggilan, namun pada umumnya warung itu disebut dengan warung manisan, sehingga ia menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga yang ada di kampung itu.

Sore tampak mulai merayap, anak-anak pada bermain, mereka belum juga berubah dari tempat mereka main itu, sehingga masih saja mereka bermain dengan penuh cerianya.

seorang anak yang tengah bermain-main, tentu saja mereka ini  asik dengan kegembiraan yang mereka perankan sebagai anak-anak.

Dikampung itu, seorang anak tengah membeli makanan  yang biasanya disebut warga dengan makanan itu Sosis.

Tentu saja mereka yang belanja ini ingin berebutan untuk yang lebih dulu dapat belanjaan itu, satu sama sama lain ingin dapat lebih dulu makanan itu.

Dua orang anak, yang satu Doni yang satau lagi Ima, mereka ingin masing-masing lebih dulu dapat makanan ini.

Oleh karena itu mereka msing ingin dapat makanan itu, sehingga untuk menggoreng makanan itu mereka ingin mereka sendiri yang menggorengnya makanan ini.

karena hal seperti ini sudah biasa mereka lakukan, seorang ibu guru mengatakan," pernah terjadi di sekolahan, sehingga pedagang itumeninggalkan daganganyanya, oleh karena itu sejak itu ia tak lagi berdagang."

Ima yang menggoreng sendiri makanan itu, ia dengan cekatanya menggoreng makanan itu, sehingga karena tergesa-gesanya, dengan sangat tak dinyana-nyana gorengan itu melepuh mengenai wajah seorang anak yang namanya Doni.

Keadaan ini sangat terpernajat sehingga kenyataan yang terjadi matanya Doni terkena minyak gorengan Sosis  tersebut, tentu saja sebagai pemilik dagangan segera untuk mengatasai masalah ini.

Segera mereka pergi untuk membawa Doni, tentu saja akan melakukan untuk pertolongan yang pertama, Doni dibawa bersama dengan Seorang lelaki yang namanya Hasan, mereka bergegas membawa anak itu pergi menuju kertumah sakit, ikut juga orangtuanya Doni.

"Pa susul kami di rumah sakit, doni keecelakaan" ungkap ibunya Doni, yang segera menghubungi ayahnya Doni, agar juga ikut menyusul kerumah sakit.

ini adalah sebuah kejadian yang sangat tidak terduga sekali, kejadian yang tak pernah disangak dan dikira, hanya kita sebagai manusia hendakanya sabar untuk menghadapi masalah ini.

Tak seorangpun akn amu mengahadapi masalah ini, kita harus tenang dan rela pada Allah bahwa keadaan ini adalah kehendaknya juga.

Kita ini diuji sejauh mana daya kesabaran yang kita miliki, karena yakinlah bahwa setiap kejadian yang ada itu, adalah suatu oertimbangan yang sudah dalam catatan yang dimiliki oleh Allah, tinggal manusia yang hidup itu mampu tak, untuk mengahadpi dan menyelsaikan masalah ini.

Mereka dibawa kerumah sakit untuk segera dilakukan pertolongan, dokter dengan sangat sibuknya melakukan pertolongan, sehingga dengan cepat itu dilakukan, selanjutnya pengobatan seegra secepat mungin di laksanakan.

Usai dilakukan pengobatan anak itu dibawa kembali kerumah, bersama dengan orang tuanya dan juga dengan pemilik warung.

Tetangga adalah sebagai saudara, itu kodratnya, tinggal kita itu bagaimana cara kita menyikapinya, kita juga hendakanya sadar bahwa tetangga itu jangan sampai kita sakiti, dalam perkataan atau dalam perbuatan.

Kejadian itu suatu cobaan atau juga suatu peringatan bagi kita, namun hendaknya kita juga sadar, bahwa setiap hidup yang namanya itu manusia akan selalu diberikan suatu cobaan yang cobaan itu akan dan tidak pernah tahu apa yang akan  kita hadapi layaknya hidup semuanya  yang namanya itu manusia.

musibah akan dan selau kita hadapi, hanya kita yang hendaknya sadar akan ini, bahawa ini adalah suatu yang pasti akan terjadi, hanya tinggal kita bagaimana untuk dapat menyikapai akan kejadian ini.

sebagai yang namanya manusia itulah hendaknya saling sadar, jika tetangga itu adanya terjadinya suatu musibah mak itu suatu peringatan atau itu suatu cobaan, tinggal bagaiman kita untuk menyikapi masalah ini.

karena setiap manusia itu akan selalu mengahadpi hal-hal yang tak pernah diduga olehnya sebelumnya, oleh karena itu hal ini juga terjadi pada tiap manusia, tetapi hanya saja banyak manusia yang tak siap ketika kita akan mengahadapi masalah ini.

padahal tiap manu sia itu akan selalu menemui yang namanya itu musibah, hanya kita diukur oleh jiwa dan pikiran kita sebagai mnusia yang tunduk pada keridhoan Allah, hanya bagaimana saja kita yang akan mengahdapi masalah itu terjadi, bukan kita harus lari dari masalah, tapi kita hadapi masalh itu, agar itu kita lawan dengan kekuatan yang kita   iman dan taqwa, karena hanya dengan pertolongan Allah semata akan membangun kebadian dalam hidup seorang anak manusia.(kamil)

No comments:

Post a Comment

Sorga atau neraka

 Sorga itu sudah ada di dunia Hanya sedikit yang mau Banyak manusia lebih memilih dunia Jika dalam gembira kau gelisah Jika dalam susah kau ...