Sejak bertugas sebagai seorang penjaga ronda malam. Pada sebuah bengkel, menjelang malam ini baru muncul untuk melaksanakan tugasnya sebagai panggilannya. Tak seperti malam-malam lainnya, ia selalu datang dengan tepat waktu, tapi kali ini ia datang lebih awal.
Malam itu setelah makan bersama seorang temannya. Lalu berkemas duduk dan menikmati malam. Dimalam ia tidak begitu perduli dengan keadaan yang terjadi, ia langsung saja duduk santai menghadapi keadaan yang ada disekitarnya. Malam makin larut, kesunyian disertai hembusan anginmembuat iwan tak dapat berbuat sesuatu. Sementara itu mobil dipinggir jalan itu mulai berkurang, sehingga semakin sunyi dan malam makin gelap. "Iwan kau sudah makan," tanya seorang laki-laki yang secara perlahan datang mendekatinya. "Sudah baru saja aku nikmati, bagaimana dengan mu?"balasnya dengan rada-rada lembut itu. Mereka kemudian larut dalam pembicaraan yang serius, "wan kau belum tidur?""Mungkin sebentar lagi aku isirahat,"kilahnya santai, sembari duduk bersandar di kursi panjang yang ia sandarkan pada sebuah kendaraan.
Setelah itu sahabatnya meninggalkan iwan sendiri, ia lalu pergi melaksanakan ronda pada bengkel lainnya yang ada, tidak jauh dari seberang jalan. Malam itu Iwan mulai membaca buku kecil, ia sangat senang dengan berbagai bacaan, ia tidak perduli dengan bacaan-bacaan apapun. malam itu ia membaca buku tentang agama, ia juga sangat senang dengan buku filsapat, sering sekali ia dijuluki sebagai kutu buku. menjelang waktu tenga malam ia melakukan shalat malam, tanpa banyak bicara ia melakukan shalat dua rakaat.
Habis itu ia kemudian diatas kendaraan, ia duduk dengan khusuk. seperti ia dipandangi malam, melihat bintang yang berkedip dimalam itu. begitu ia nikmati keindahan malam itu, ia sedang merenungi nasibnya, sementara semua orang sedang tertidur pulas dirumah masing-masing, ia duduk diatas kendaraan itu, lalu berinisiatif turun, lalu ia masuk kedalam kendaraan itu, untuk beristirahat sejenak,ia membentang kan badan dimobil itu, kemudian ia mulai membaca do'a sebelum ia istirahat, dikala sebelum tidur nyenyak. tiba-tiba muncul sesosok tubuh setengah saja, tubuh hanya mulai dari badan dan hingga kekepala tanpa ada kaki.
"Wahai...Wan.. apa kabar?"
"Baik-baik saja....."jawab iwan tampak gemetar seluruh tubuhnya, sehingga dengan khusuk nya ia berbicaran. "kenapa kau tak juga datang kebelitung, bukankah kau sudah janji padaku kau akan datang," ucap tubuh yang hanya setengah itu. "Tentu saya akan datang, tapi bukan sekarang, karena aku belum punya uang untuk kesana, guru?"jawab iwan dengan penuh keseriusan, tubuh itu masih memperhatikan iwan dengan penuh perhatian, sampai tak satu mata pun berkedip, sehingga malam yang semakin dingin itu makin seru bagi iwan, ia tak dapat berbuat apa-apa."kunanti kau disana, ingat itu!" serutubuh yang hanya setengah itu.pembicaraan itu hanya putus sampai disitu, sehingga ia tak bisa tidur sampai hari menjelang pagi.
Sejak pagi itu ia berusaha, ingin segera membalas surat, tentang apa-apa yang ia alami selama ini. pagi itu juga ia segera membuat surat, ia ingin tahu apa yang terjadi sebenarnya, kenapa gurunya datang dengan tubuh yang setengah itu.
Setengah bulan kemudian datanglah surat balasan dari gurunya, bahwa benar ia telah mendatangi muridnya itu, "saya memang telah datang kepada mu, bahwa kaulah murid yang hanya bisa menerima warisan-warisanilmu dariku"itulah salah satu jawaban dari guru iwan. jadi benar bahwa gurunya telah datang dengan tubuh setengah itu, ia ingin iwan datang menemui gurunya yang berada di pulau belitung itu.
tapi tampaknya iwan belum mampu menemuinya secara langsung, langkah berikutnya ia memikirkan apa yang harus ia lakukan . ia mulai bertanya-tanya apa yang harus ia lakukan, agar keinginan gurunya dapat terpenuhi. tetapi iwan belum juga dapat menemui gurunya, ia dengan santai bertanya pada beberapa sahabatnya apa yang harus ia lakukan. kini ia hanya bertanya pada dirinya sendiri, dan anak gurunya tela berkata bahwa hanya iwanlah yang dapat menerima warisan ilmu nya itu. maka dari itu ia harus cepat menemui gurunya, karena itu salah satu janji yang dikatakan oleh murid kepada gurunya.
kini iwan telah merenungkan bahwa ia akan menemui gurunya dutanah belitung, agar warisan ilmu gurunya akan segera ia turunkn pada dirinya.(M.Kamil.)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Sorga atau neraka
Sorga itu sudah ada di dunia Hanya sedikit yang mau Banyak manusia lebih memilih dunia Jika dalam gembira kau gelisah Jika dalam susah kau ...
-
Kadang ia duduk ditangga rumah sakit Muhammadiyah palembang, terkadang mondar mandir turun naik tangga. hantu bergaun putih berrambut penjan...
-
Di zaman para sultan ternyata berburu adalah suatu kehobian dari pegawai kerajaan, sehingga apabila mereka akan mulai melakukan berburu itu ...
-
di tulis oleh : M Kamil Sebuah hadist menyatakan, " orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah orang yang palingbaik budi pekerti...
No comments:
Post a Comment