Thursday 30 June 2011

Palembang-R S ST Khodijah Mengabaikan Pasien

Bagaimanapun juga, pemerintah mendirikan rumah adalah untuk  kepentingan masarakat, bukan atas kepentingan pribadi, atau kelompok, atau keluarga, tetapi terkadang yang terjadi sebaliknya, penerimaan pasien pilih kasih, tebang pilih, ini yang terjdi.
Jika saja petugas ini menyadari bahwa ia telah melanggar Undang-undang kitab Hukum Pidana pada pasal, 304 yang berbunyi"barang siapa dengan sengaja menempatkan atau membiarkan seorang dalam keadaan sengsara,padahal menurut hukum  yang berlaku baginya atau karena persetujuan dia wajib memberi kehidupan, perawatan atau pemeliharaan kepada orang itu, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan......
Hal ini terjadi pada Rumah sakit Siti Khodijah, persitiwa sebagai berikut, seorang perempuan datang yang bernama Fitri menyatakan "bawa pada Jumat tanggal 24 Juni 2011 sekitar pukul 19 .30 WIB, ia mengatakan.
"saya membawa keponakan saya, ke rumah sakit ST Khodijah yang bernama Irsyad, umur lima tahun, karena mengalami luka yang sangat serius dibagian tangan kirinya akibat di pukul anak tetangga.
Masih disampaikan oleh Fitri, pada saat sampai di ruang UGD , langsung dirawat oleh petugas, menurut penjelasan petugas, pasien ini akan dirawat inap, lalu ia mengajurkan untuk memeilih kelas inap,tgasnya.
"jadi kami minta kelas yang terbaiklah, lalu pasien itu dilakukan rongent dan hasilnya, dinyatakan dalam keadaan luka, luka pasien tidak apa-apa,ungkap Fitri.
Pada saat itu aku Fitri lagi, datanglah seorang perawat yang mengatakan bahwa, seluruh kamr dalam keadaan penuh, kami minta pada kamar mana saja ternyata pasien di tempatkan pada runag yang sangat tidak nyaman sekali, kondisinya panas, tanpa dilengkapi dengan pendingin(kipas angin atau AC).
Diruang itu kata Fitri, terdapat lima atau enam orang saja, kami menunggu cukup lama diruang itu, karena khwatir dengan kondisi yang terjadi, kami , kenapa lama sekali, kami khwatir dengan anak ini. Pada saat itu perawat menjawab bahwa dokter tidak ada, belum datang.
Karena kondisi dalam ruangan itu panas sekali, kata fitri"kami tanyakan apakah tidak ada kipas anginya,jawab perawat yang bernama Muslina itu, kalau mau kipas angin bawa sendiri saja dari rumah."
Diakui Fitri, kami sebagai seorang yang patut dilayani, merasa ini suatu perbuatan yang sangat mengabaikan, mengganggap enteng masalah, sepertinya tidak melakukan pelayanan yang baik dan tidak sopan,ungkapnya.(kamil)

No comments:

Post a Comment

Sorga atau neraka

 Sorga itu sudah ada di dunia Hanya sedikit yang mau Banyak manusia lebih memilih dunia Jika dalam gembira kau gelisah Jika dalam susah kau ...