Thursday 6 October 2011

Kramat tuanan Waru Dapat Tahan Banjir



Dalam hidup manusia itu, kalau tidak berbuat baik maka ia akan berbuat jahat, sehingga meskipun orang itu telah lama meninggal, ia telah menanam kebaikan maka matinya pun masih berguna.
Dari kebaikan itulah orang-orang akan mengenangnya, sehingga mengharapkan melalui doa-doanya mohon pertolongan. Terjadi pada kehidupan keramat Tuan Waru, keramat ini berada di kelurahan 7 Ulu Lorong Kramat.
Ribuan tahun silam,ditanah nusantara terdapat kisah, bahwa orang-orang arab ditugaskan untuk datang ke negeri ini. Tujuan para gujarat itu adalah berdagang, tetapi ia juga memiliki beban untuk melakukan tugas sebagai penyebar agama.  Dizaman itu datanglah seorang penyebar agama, ia juga sebagai pedagang di tanah Nusantara ini. Ia sangat terkesan dengan wilayah Nusantara sehingga ia betah untuk berniaga.
Waktu itu mulai berdagang di tanah swarna Dwipa, sambil ia juga menyebarkan Agama. Saat itu ia datang untuk memulai tugasnya sebagai seorang pedagang juga penyebar agama. Sejak itu tersebar bahwa terdengar kisah tentang seorang pedagang yang juga telah menyebarkan agama islam ditanah ini.
Dikenal ia diperkampungan seberang ulu waktu itu. Ia berjalan menelusuri jalan sungai. Sehingga ia mulai memasuki perkampungan yang besar adalah tinggal dipinggir sungai. “wahai.....orang-orang pandai bantulah kami,”ucap seorang tua yang sedang duduk dipinggiran sungai. “apa gerakan yang dapat kami lakukan sehingga dapat membantu masyarakat daerah sini.” Ucap warga tersebut dengan lemah lembut.
Sejak itu ia membantu warga derah ini untuk mengajari warga memulai belajar ibadah, satu persatu warga mulai mengerti.  Warga mulai mengerti bahwa kehidupan ibadah yang mulai meningka, sehingga masyarakat memiliki keyakinan dengan pelajara yang sedang disampaikan oleh tuan Waru.
Seorang saksi katolik mengatakan, kesaktian dari tuan Waru ini. Meskipun daerah banjir air besar, namun tak pernah ditempat kramat tuan Waru itu akan tenggelam oleh air, pernah salah seorang masyarakat mengatakan, burung terbang yang melewati tempat itu saja jatuh.
Masih berkaitan dengan Kramat Tuan Waru, waktu dengan sangat tiba-tiba datanglah seorang dari  negeri Singapura, ia bernama Mail dan bersama istrinya yang bernama Diah. Kedatangan suami istri itu untuk memenuhi sesuatu janji bahwa ia merasa mendapat mimpi untuk minta petunjuk dan niat akan membangun makam Kramat Tuan Waru itu.
Sejak itu banyak orang yang berdatangan ke keramat Tuan Waru itu, mereka datang dengan berbagai permintaan, minta jodoh, minta ilmu kebal, minta rezeki yang banyak, bahkan banyak minta nomor segala, tapi yang terakhir ini tak pernah dikabulkan.
Dikenal zaman itu Tuan Waru dengan semangat ia mendidik warga yang ada disekitar wilayah ini.
Sehingga warga merasakan ilmu yang telah ia ajarkan di wilayah ini, masyarakat ilmu-ilmu yang telah ia turunkan itu.
Diungkap Kholik, yang ditunjuk sebagai juru kunci keramat Tuan Waru ini mengatakan, aku tak pernah minta untuk mejadi juru kunci tapi ini aku terima saja, karean ini kuanggap sebagai amanah untuk merawat Tuan Waru.
Memang aku pernah didatangi oleh Tuan keramat, waktu malam jum’at kliwon, aku ingat sekali.
“Wahai saudara, aku ingi berpesan padamu,” pesan tuan Waru dalam wangsitnya terhadap Kholik. “Baik...baiklah aku mendengar” kata Kholik yang mengemukakan kesanggupannya. “Pesanku jangan tinggalkan sholat...sholat”
Kedatangan tuan Waru akan selalu muncul pada saat malam jumat.  Ia akan muncul dengan diiringi bau yang harum, maka itu bertanda ia telah datang. Saat itu kholik percayauntuk mengurus keramat tuan Waru, sehingga orang yang datang dari singapuraa telah menitipkan dana untuk mengurus kuburantuan Waru.
Kelebihan tuan waru ini sangat mudah dikenal masyarakat sekitar maupun orang luar. Waktu tempat itu mulai akan dibuat pekampungan, sehingga masyarakat bermufakat untuk memili apa yang akan dinamakanuntuk kampung tersebut.
Dari hasil mufakat masyarakat, maka berkeyakinan untuk menamai kampung ini, dan mereka berpikir apa nama yang tepat untuk nma perkampungan ini. Atas rapat masyarakat , mereka setuju untuk menamai kampung ini bernama Kramat, lalu diresmikan nama kampung ini adalah lorong Kramat, nama ini dibuat tentu saja karena disana terdapat kramat tuan Waru.
Tentu saja pilihan itu dilakukan karena masyarakat menyakini adanya kelebihan dari keramat tersebut. Untuk itulah masyarakat percaya adanya kelebihan dari tuan Waru, dan setelah ia meninggal, lalu penduduk disana makin bertambah, maka untuk sebagai pebghormatan, masyarakat menamai kampung itu kampung kramat.
Disini barang siapa yang akan berkunjung kekam[pung keramat akan siap diterima guru kuncinya Kholik.(M.Kamil)

No comments:

Post a Comment

Sorga atau neraka

 Sorga itu sudah ada di dunia Hanya sedikit yang mau Banyak manusia lebih memilih dunia Jika dalam gembira kau gelisah Jika dalam susah kau ...