Tuesday, 5 July 2011

Ario Benar Pendiri Desa Jejawi

                                          Ario Benar Pendiri Desa Jejawi
Dimasa pemerintahan kerajaan Mataram tercetuslah suatu kesepakatan untuk mengadakan penyebaran agama Islam di tanah Sumatera.
Saat itu diadakanlah  rapat besar, didalam kerajaan Mataram yang dipimpin oleh  seorang yang sangat dikenal  pada abad ke 17 , yaitu Raja Sultan Agung.
Sehingga diambil keputusan , untuk mengadakan hubungan pada kerajaan lain, keputusan yang dikeluarkan dalam rapat tersebut, yaitu muncullah keputusan rapat untuk mengutus seorang ulama. Di utus karena dianggap memiliki kemampuan untuk melakukan penyebaran agama di wilayah tersebut. Maka  hasil keputusanya adalah Ario Benar Yang di kirim.
Keberangkatan itu, tentu saja diringi dengan doa, juga restu keluarga dan sangat penting adalah telah di iiznkan raja pada waktu itu. Sehingga dalam perjalanan  sepertinya tanpa ada halangan yang berarti, selain perjalanan itu dengan berjalan kaki, sesekali ia menggunakan perahu sebagai alat perjalanannya untuk menuju kelokasi yang dia inginkan.
Di utus untuk pertamakali adlah menjalin hubungan dengan raja Kerajaan Srwijaya waktu itu, selain memiliki misi untuk persahabatan, ia juga memiliki misinya untuk menyebarkan agama Islam di Sumatera.
Masa itu memang Agama Islam di kerajaan Sriwijaya belum banyak, sehingga perlu  lebih tekum untuk melakukan penyebaranya, karena dimasa sebelum raja Sultan Mahmud Badarudin, di kerajaan ini lebih dikenal dengan kerajaan pusat pendidikan agama  Budha.
Disaat melakukan perjalanan ketika Ario Benar berada di wilayah kerajaan Sriwijaya, ternyata  benar masih banyak penganut agama hindu dan budha, Sehingga kedatanganya, sangat di  perhatikan sekali, oleh beberapa orang yang dia lewati.
 Setiap perjalanan dan gerak  gerik Ario Benar, selalu diriingan oleh beberapa orang, karena mereka  merasa ini suatu yang aneh. Mereka yakin ini adalah seorang pendatang.
                                                                   1.     
Pada saat ia tiba, ia sudah di tunggu oleh beberapa warga, ia tiba pada sebuah desa yang sepertinya sangat tertinggal sekali, dahulu desa itu disebut dengan Desa   Terusan Jawa .
Seperti tugas semula bahwa Ario Benar adalah bertugas untuk melakukan misi persahabatan dan penyebaran agama Islam. Oleh karena ketika ia sampai di desa itu, karena menjelang sore ia segera melakukan Sholat Magrib, ia langsung membentangkan serbannya, lalu dengan tenang ia melakukan ibadahnya.
Tentu saja kegiatan yang dilakukannya ini, sudah di perhatikan, orang itu dari awal ia masuk desa sudah mengikutinya. Setelah usai sholatnya, Ario Benar segera saja ia membenahi serbanya.
Disaat itu datanglah seseorang yang mendekatinya, ia seakan-akan ingin dengan segera  untuk menanyakan sesuatu pada Ario Benar.
“Pak apakah yang dapat saya lakukan sehingga dapat mengajak pada kebaikan?” tanya Ario Benar ketika orang tersbut mendekatinya usai ia melaksanakan sholat.
“Baru kali saya melihat gerakan aneh yang telah anda lakukan,” ungkap orang tesebut ketika ia menyaksikan selesainya Ario Benar melakukan sholatnya.
Ternyata orang tersebut adalah orang yang sangat di segani didesa itu, sehingga dengan mudahnya, ia mengajak masarakat desa untuk kumpul bersama, banyak belajar tentang ibadah pada Ario benar.
Setelah dianggap mulai baik dan teraturnya kehidupan warga, mereka menjalankan ibadah yang di ajarkan oleh Ario Benar, ia melanjutkan perjalanannya.
Ario Benar melanjutkan perjalanan dengan menggunakan perahu, ia menusuri aliran sungai, dalam perjalanannya, ia melalui beberapa semak belukar dan rumput-rumput sungai, yang tampak seperti pohon beringin namun pohon itu kecil-kecil, juga di penuhi oleh akar tunjang, yang berada di pinggiran sungai.

                                                                     2.
Pohon tersebut banyak tumbuh dipinggiran sungai, sehingga kalau lewat sungai akan terlihat jelas pohon itu. Disaat melewati sungai itu Ario Benar
menyebutnya dengan Jejawi, tentu saja kedatangan Ario Benar ini sudah di perhatikan sejak awal oleh penduduk setempat, menjelang malam ia tiba di tempat itu.
Tepat menjelang Sholat Magrib, Ario Benar segera melakukan ibadahnya, dikala itu ia juga di perhatikan oleh seseorang dari sejak awal kedatanganya.
Pada saat itu juga orang tersebut mendekati Ario Benar, sehingga ketika sudah berhadapan ia berkata,”wahai pendatang apa yang telah engkau lakukan itu.”
Mendengar pertanyaan orang tersebut ia hanya tersenyum, setelah itu ia maju lebih dekat pada orang itu. Setelah itu dengan santai ia mengatakan, “itu adalah ibadah, nanti akan saya ajarkan caranya.”
Warga sepertinya senang, mereka masih tertarik apa yang disampaikan oleh Ario Benar itu,  sehingga mereka tampak sangat penasaran ingin tahu, apa yang dikerjakan oleh Ario Benar.
“Apa nama desa ini “ tanya Ario Benar dengan sungguh-sungguh.
Sepertinya warga hanya diam,  tak juga mereka menjawab apa yang disampaikan oleh Ario Benar tersebut, karena memang ternyata di desa ini belum ada namanya.
“Mari kita menuju kesana, karena disana juga sudah di tunggu, warga menunggu kedatangan anda,” ternyata benar beberapa orang warga telah menunggu, disana seakan-akan ada yang ingin mereka sampaikan.
Ketika seorang yang datang mendekat, ia berkata “ajarkan kami etika dan adat, juga ibadah, mohon kiranya mau tinggal disini untuk beberapa waktu, jika perlu menetaplah disini.”


                                                               3.
Mendengar itu Ario Benar hanya terdiam, ia pandangi dengan tertegun, selanjutnya ia berkata,” Karena untuk melakukan itu semua, alangkah  baiknya jika sebelum itu semua, baiknya kita  berikan dulu nama desa ini, maka kita sebut desa ini dengan nama Desa Jejawi, karena disekitar ini banyak sekali pohon beringin kecil yang berakar tunjang.”
Spontan saja warga masarakat  bertepuk tangan, warga merasa yakin  bahwa sudah saatnya , desa ini memiliki seorang pemimpin.
Pada saat itu juga warga masarakat  telah menetapkan  bahwa Ario Benar diangkat sebagai pemimpin Desa tersebut, ia di gelari sebagai pendiri desa Jejawi.
Tersebutlah silsilah pemimpin desa tersebut, Ario Benar keturunan kerajaan mataram, Pacik , Sari Paton, Baharudin, Jidun, M Amin, Bolam, M Rais, A Patah, Amak, Ahmad, A yusup, Malian,  H M Noer,  Tholib, Zainal, Aripin, Z Abidin, H A bdullah  dan pewaris terakhir dari keturunan Ario Benar adalah yang pada waktu penulis datang , ia masih  menjabat sebagai kepala Desa Jejawi yaitu Drs Zulkipli A Yusup.
Jadi kisah ini kami buat berdasarkan penuturan dari Drs Zulkipli , selanjutnya yang akan datang, untuk kades kami serahkan pada masarakat siapapun yang akan dipilih, bukan harus dari keturunan Ario Benar.


                                                                  4.          
ario benar Pendiri Desa Jejawi

No comments:

Post a Comment

Sorga atau neraka

 Sorga itu sudah ada di dunia Hanya sedikit yang mau Banyak manusia lebih memilih dunia Jika dalam gembira kau gelisah Jika dalam susah kau ...