Monday, 18 July 2011

WARTAWAN DAN PEJABAT

Oleh  : M Kamil
Sumatera Selatan pada saat ini tengah sibuk untuk mengadakan persiapan dalam rangka pesta besar Olah Raga Internasional SEA Gemes, yang akan diselenggarakan pada tahun 2011 bulan Nopember nanti.

Tentu saja sebagai  media yang ada di wilayah kota Palembang, pada khususnya dan juga Media yang induknya berada di Jakarta. Mereka masing-masing mencari peluang, untuk dapat ikut dan masuk pada kancah pesta ini yang akan datang.

Untuk ini setiap media memiliki strategi yang bemacam-macam, menusurt keahlian yang mereka miliki masing-masing, mulai dari cara menggaet memlaui iklan juga iklan yang berbentuk berita.

Kalau ini dibiarkan maka media  artinya tidak jalan, lalu dari sudut mana yuang akan, dan yang hendak dilakukan oleh media, ini akan melalui wartawan.

Masing-masing media memberikan gambaran pada wartawan mereka masing-masing, mulailah mereka buat berita yang beraneka ragam

Sehingga mulai dari yang akan bermasalah hingga pada persoalan pembangunan yang akan di laksanakan oleh pemerintah daerah Sumatera Selatan, ia selaku tuan rumahnya..

Jika wartawan tidak meras jeli, atau media hanya cukup melihat kenyataan, artinya media sudah mulai di borgol, hidup tetapi dijerat dengan suatu tekanan, entah dalam bentuk apa itu yang terjadi.

Sedikit saja media akan berbuat maka, media akan di hantam, baik dengan car hukum atau dengan secara preman, lalu kemana pungsi media yang sesungguhnya, yaitu sebagai kontrol sosial yang ada di pada tatanan berdirinya suatu negara, yaitu sebagai, vilar keempat dari suatu negara.

Maka jika demikian pemerintah, mulai akan belenggu media yang ada, dengan cara apapun, itu cara pejabat yang akan membedung media.

Apakah dengan cara media di berangus, atau media wartawanya yang di hajar, ini sepertinya suatu tindakan yang dilakukan oleh seorang pejabat.

Pejabat bermain dengan dibelakang layar, itukah yang akan tetap dilanjutkan oleh seorang pejabat, kalau ini dibiarkan, maka pungsi dari wartawan akan segera hancur.

Kalau bukan pejabat yang ada di belakang layar, ini tidak akan terjadi, tidak akibat tanpa sebab, oleh karena itu, hukum harus ditegakan dan media kedepan lebih wasapad, intropeksi diri, karena sepertinya para pejabat mulai memaikan peranannya, dengan keuangan yang merekamiliki, untuk melawan media.

Pejabat  mulai merasa gerah, mulai dari pusat hingga kedaerah, untuk Gubernur Sumsel sendiri, telah memiliki media  yang ai modali, media ini digunakan untuk kepentingan menkarter berita  yang menyangkut tentang dirinya, sehingga jika ada berita yang akan menjelekan Gubernur Sumatera Selatan, maka media Berita Pagi akan memaikan peranan nya.

Artinya pejabat bisa memiliki media, yang tentu saja mereka secara langsung menguasai wartawanya, ini keadaan yang terjadi, pejabat dapat memiliki wartawan, tetapi wartawan tidak untuk memiliki pejabat.

Makin rumit sepertinya negeri ini, kalau dahulu media digunakan untuk kepentingan rakyat, untuk keprntingan bangsa, kii media sudah untuk keptningan pejabat, pejabat yang mengendalikan wartawan.

Ketajaman media sepertinya akan segera tumpul, tidak dapat lagi di asah, karean media mulai disempali dengan yang namanya uang, idealisme seorang wartawan akan segera tumpul, akan segera kontrol sosial sudah tak akan berpungsi lagi, akan terkubur dengan yang namanya uang.

Pejabat akan menutupi masalah-masalahnya dengan uang yang mereka miliki, akankah tidak ada satupun media lagi yang akan mau memperjuangkan keadilan di bumi Indonesai ini, akankah semua masalah yang ada di bumi akan ternerangus hanya dengan  yang namanya uang.

bangunlah wahai para media, bersihkan otakmu dari tyumpukan uang melulu, kareana di pundakmu itu ada sebuah janji untuk rakyat, bukan hanya DPR dan Presiden yang memiliki janji, tetapi media memiliki janji untuk memperjuangkan hati nurani rakyat, kemana lagi rakyat akan menyuarakan hatinya , jika saja media sudah tidak memiliki hati nurani lagi, apakah rakyat akn menuliskan di dinding-dinding dan di tembok-tembok.
semoga saja ini tidak akan terjadi di negeri ini.(kamil)

No comments:

Post a Comment

Sorga atau neraka

 Sorga itu sudah ada di dunia Hanya sedikit yang mau Banyak manusia lebih memilih dunia Jika dalam gembira kau gelisah Jika dalam susah kau ...