Sunday, 24 July 2011

DEMOKRAT DI TEPI JURANG

DI Tulis Oleh : M Kamil
Sebuah pepatah yang mengatakan bahwa semangkin besar pohon maka semangkin besar angin yang akan menghempasnya, ini salah satu  pepatah yang layak di rasakan oleh Partai Demokrat pada saat ini.

Pada awalnya tentua niat dari seorang yang mendirikan partai, atau sekelompok orang yang mendirikan partai, tida lain adalah untuk kepentingan kekuasaan, seseorang atau juga kekauasaan sekolompok orang, maka lahirlah itu yang  namanya Partai DEmokrat.

Kini Partai Demokrat yang berhasil memimpin karena yang di tokohkan adalah seorang yang asangat di kenal, dimata rakyat, ia dikenal  tampan oleh para ibu-ibu, ia dikenal tegas oleh para ahli milter, ia dikenal santun oleh para lembaaga masarakat,  ia kenal bijaksana dan bersahabat oleh para wartawan.

Pada akhirnya terpilihlah Dia seorang Presiden atas nama partai Demokrat yaitu Susilo Bambang Yudoyono (SBY), kini ia menjabat sebagai seorang presiden Republik Indonesia, yang terpilih hingga dua kali untuk presiden RI.

Disaat babak pertama kepemimpinan SBY sangat di kagumi banyak kalangan, karena ia dianggap berhasil membukan demorasi di Indonesia.

Sehingga ia di berikan penghargaan atas keberhasilan menjadi seorang presiden yang menyatakan negera demokrasi tersebut, sehingga juga banyak dukungan dari luar, terutama dari Amerika Serikat, usai itu mulai banyak terjadi kendala.

Susilo Bambang Yudoyono mulai mengalami cercaan pada masa kepemimpinan yang kedua kalinya, mulai datang masalahnya adalah, Besan SBY di penjarakan oleh KPK, ini juga sesuai dengan program Partai Demokrat yang menganjurkan untuk bersihkan dan babat habis yang namanya itu korupsi.

Mulai datang permasalahan lainya,  orang KPK di singkirkan, yaitu antasari di penjarakan, orang bilang itu ulasan balas dendam seorang presiden.

Muncul lagi kasus Century, membuat resah negeri, sehingga mentri ekonomi diasingkan ke Amerika, kareana memang perjanjian kita pada Amerika sudah berjalan, itu harus di penuhi apapun keinginan dari Amerika tersebut.

Kalau tidak maka akan memiliki banyak masalah yang terjadi di Indonesia, kare na ini sudah di baca berbagai golongan, bahwa Indonesia di kendali Amerika Serikat, maka banyak yang mulai bermain dengan cara diam-diam.

Maka yang lebih di perhatikan untuk itu dalah dengan cara merusak Demokrat dari dalam, yaitu dengan cara apapun, kalau saja ini disadari maka orang-orang Demokrat hendak menyadari ini.

Bahwa berbagai kendala yang di hadapan SBY sebagai seorang presiden mulai dari masalah tenaga kerja di luar negeri, lalu masalah orang demokrat yang mai api,  lalu para petugas pajak yang berpoya-poya dengan uang pajak rakyat.

Sehingga kecaman yang datang dari berbagai arah, mulai dari lembaga kecil hingga pada lembaga besar ikut mengecam, bagai masalah yang terjadi di DPR, bagai masalah yang terjadi di kabupten dan juga di berbagai daerah propinsi , yang ada di Indonesia.

Tentu  saja kesematan ini dimampaatkan oleh pihak-pihak yang ingin menjatuhkan Demokrat, maka semua kesalah ini adalah kerja orang-orang dempkrat, padahal tidak semua orang demokrat harus mengerjakan negera ini.

Sekelompok  orang yang membac akan hal ini, maka mereka mulai menyusun suatu kekuatan untuk , yaitu dapat megiring demokrat pada sebuah jurang, dengan jalan itu mereka memunculkan masalah, lalu masalah itu adalah semuanya adalah tanggungjawab nya oleh presiden.

Padahal tidak semuanya harus dipertanggungjawabkan oleh seorang presiden, karena dalam sebuah kabeinet bukan orang orang demokrat, hendaknya semua pihak di diselidiki, mulai dari pihak hukum seperti, kejaksaan, kepolisian dan semua departemn yang ada itu harus bersih dan siap untuk memberikan sumbangsih yang benar untuk negeri ini.

Jika tidak semua rakyat yang akan memberikan sumbangsihnya pada negeri ini , maka SBY akan berdiri di sebuah tepi jurang, tentu saja itu tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mendorongnya,

Maka dari itu, kini jelas terlihat dengan kasus terakhir dengan kasus Nazarudin gate yang membuat negeri ini ramai, pagi dan hingga malam hingga pagi lagi hanya Nazarudin yang di bicarakan, seakan-akan negeri ini hanya masalah Nazarudin yang di bicarakan, padahal  banyak masalah lain yang perlu dan lebih penting untuk di selsaikan.

Serahkan sahaja itu soal Nazarudin pada pihak hukum, pada kepolisian, pada kejaksaan natinya, pihak kepolisian yang akan menyelsaikan ini semua, marilah kita bangun dan berdiri tegak untuk lebih mementingkan pembangunan rakyat yang tengah menderita, jangan justru rakyat yang di ajakn untuk membicarakan masalah Nazarudin tersebut, karena ini memang sengaja sebuah cara untuk membawa SBY pada persoalan ini.

Atau bahkan ini memang sebuah rekayasa masalah yang di buat di tubuh partai demokrat, agar tidak banyak masalah yang diperhatikan, sehingga rakyat hanya di bawa pada masalah Nazarudin ini saja, sehingga rakyat yang makan sudah susah saja ikut-ikutan bicara soal Nazarudin.

Disinilah ternyata kekuatan sebuah media sangat mempengaruhi kekuatan dari suatu negara, sehingga kepemimpinan sesorang saja dapat menggunakan sebuah media, agar rakyat juga percaya, bahwa kasus itu benar-benar akan di tangani oleh pemerintah, demokrat pada akhirnya tersudut pada sebuah tepi jurang.

ia yang memaikan sebuah sandiwara negara, tetapi justru kini ai sendiri yang akan mengahdapi jurang itu, hanya saja sesuatu yang sudah terjadi tinggal bagaimana untuk mengatasinya.(kamil)

No comments:

Post a Comment

Sorga atau neraka

 Sorga itu sudah ada di dunia Hanya sedikit yang mau Banyak manusia lebih memilih dunia Jika dalam gembira kau gelisah Jika dalam susah kau ...