Thursday 7 July 2011

JEMBATAN AMPERA

PALEMBANG,-JEMBATAN AMPERA, ini meruakan Iconnya kota Palembang, itu pada khsususnya bahkan menjadi Iconya Sesumatera Selatan, kita tahu ide untuk menyatukan antara Seberang Ulu dan Seberang Ilir itu sudah sejak Zaman Gemeente Palembang, tahun 1906, saat jabatan walikota Palembang di jabat oleh Le Cocg de Villa, tahun 1924, ide ini kembali mencuat  tetapi tak juga terlaksana.
Kemudian di zaman kemerdekaan ide itu barulah muncul kembali muncul, waktu itu dimasa DPRD peralihan kota besar Palembang, pada sidang pleno tahun 1956, waktu itu dibilang sangat nekat karena anggaran dana yang tidak cukup, dengan modal tahun itu Rp 30.000,-.
Pada tahun 1957 terbentuklah panitia yang terdiri dari penguasa perang komando daerah militer IV Sriwijaya , HarunSohar, dan Gubernur Sumsel H A Bastari, walikota Palembang M Ali Amin, Indra Cahaya, yang melakukan pendekatan pada Bung Karno dimasa itu.
Usaha untuk membangun jembatan itu sepertinya membuahkan hasil, dengan persetujuan dari Presiden RI yang pertama yaitu Bung Karno, dengan menempatkan taman bunga di kedua tempat antara ujung jembatan.
Dilakukanlah penunjukan pelaksanaan pembangunan, dengan kontrak pada tanggal 14 desember 1961 dengan dana, USD 4500.000,-yang dihitung dari pampasan.
Hingga tahun 1970 warga Palembang menyebutnya Proyek MUSI, jembatan Ampera mulai bangun pada tahun 1962 dan selesai pada  tahun 1965, pembangunan dengan kontruksi baja, memiliki panjang 1100 meter, dan lebarnya 22 meter, kakinya dipancang dengan sedalam 75 meter dua menara dengan tinggi 75 meter, jarak bentang antar menara adalah 71,5 meter.
Ketinggian bentang jembatan dari air adalah 11,5 meter, saat air surut akan mencapai 8 meter, ketinggian dari air adalah 63 meter, kapal yang dapat melaluinya adalah 9,44 meter, untuk mengangkat adalah hingga 944 ton, dengan bandul yang masing-masing 450 ton yang ada dikedua menara,kecepatan angkatan 10 meter perdetik.(kamil)

No comments:

Post a Comment

Sorga atau neraka

 Sorga itu sudah ada di dunia Hanya sedikit yang mau Banyak manusia lebih memilih dunia Jika dalam gembira kau gelisah Jika dalam susah kau ...